NURUL ABROR

Senin, 22 Januari 2018

Apakah ilmu mendahului adab?

Pelajarilah Dahulu Adab dan Akhlak

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. 

Terlalu banyak menggeluti ilmu diin sampai lupa mempelajari adab. Lihat saja sebagian kita, sudah mapan ilmunya, banyak mempelajari tauhid, fikih dan hadits, namun tingkah laku kita terhadap orang tua, kerabat, tetangga dan saudara muslim lainnya bahkan terhadap guru sendiri jauh dari yang dituntunkan oleh para salaf.

Coba lihat saja kelakuan sebagian kita terhadap orang yang beda pemahaman, padahal masih dalam tataran ijtihadiyah. Yang terlihat adalah watak keras, tak mau mengalah, sampai menganggap pendapat hanya boleh satu saja tidak boleh berbilang. Ujung-ujungnya punya menyesatkan, menghizbikan dan mengatakan sesat seseorang.

Padahal para ulama sudah mengingatkan untuk tidak meninggalkan mempelajari masalah adab dan akhlak.

Namun barangkali kita lupa?

Barangkali kita terlalu ingin cepat-cepat bisa kuasai ilmu yang lebih tinggi?

Atau niatan dalam belajar yang sudah berbeda, hanya untuk mendebat orang lain?

Pelajarilah Adab Sebelum Mempelajari Ilmu

Ketahuilah bahwa ulama salaf sangat perhatian sekali pada masalah adab dan akhlak. Mereka pun mengarahkan murid-muridnya mempelajari adab sebelum menggeluti suatu bidang ilmu dan menemukan berbagai macam khilaf ulama. Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,

تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

*“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”*

Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Sebagaimana Yusuf bin Al Husain berkata,

بالأدب تفهم العلم

“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”

Guru penulis, Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi berkata, “Dengan memperhatikan adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan disia-siakan.”

Oleh karenanya, para ulama sangat perhatian sekali mempelajarinya.

Ibnul Mubarok berkata,

تعلمنا الأدب ثلاثين عاماً، وتعلمنا العلم عشرين

*“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun.”*

Ibnu Sirin berkata,

كانوا يتعلمون الهديَ كما يتعلمون العلم

“Mereka -para ulama- dahulu mempelajari petunjuk (adab) sebagaimana mereka menguasai suatu ilmu.”

Makhlad bin Al Husain berkata pada Ibnul Mubarok,

نحن إلى كثير من الأدب أحوج منا إلى كثير من حديث

“Kami lebih butuh dalam mempelajari adab daripada banyak menguasai hadits.” Ini yang terjadi di zaman beliau, tentu di zaman kita ini adab dan akhlak seharusnya lebih serius dipelajari.

Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah bin Wahab berkata,

ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه

“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding ilmunya.” –

Imam Malik juga pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk bermajelis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman -seorang fakih di kota Madinah di masanya-. Ibuku berkata,

تعلم من أدبه قبل علمه

“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”

Imam Abu Hanifah lebih senang mempelajari kisah-kisah para ulama dibanding menguasai bab fiqih. Karena dari situ beliau banyak mempelajari adab, itulah yang kurang dari kita saat ini. Imam Abu Hanifah berkata,

الْحِكَايَاتُ عَنْ الْعُلَمَاءِ وَمُجَالَسَتِهِمْ أَحَبُّ إلَيَّ مِنْ كَثِيرٍ مِنْ الْفِقْهِ لِأَنَّهَا آدَابُ الْقَوْمِ وَأَخْلَاقُهُمْ

“Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka.” (Al Madkhol, 1: 164)

Di antara yang mesti kita perhatikan adalah dalam hal pembicaraan, yaitu menjaga lisan. Luruskanlah lisan kita untuk berkata yang baik, santun dan bermanfaat. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,

من عدَّ كلامه من عمله ، قلَّ كلامُه إلا فيما يعنيه

“Siapa yang menghitung-hitung perkataannya dibanding amalnya, tentu ia akan sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat” Kata Ibnu Rajab, “Benarlah kata beliau. Kebanyakan manusia tidak menghitung perkataannya dari amalannya” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 291).

Yang kita saksikan di tengah-tengah kita, “Talk more, do less (banyak bicara, sedikit amalan)”.

Berbeda Pendapat Bukan Berarti Mesti Bermusuhan

Sungguh mengagumkan apa yang dikatakan oleh ulama besar semacam Imam Syafi’i kepada Yunus Ash Shadafiy -nama kunyahnya Abu Musa-. Imam Syafi’i berkata,

يَا أَبَا مُوْسَى، أَلاَ يَسْتَقِيْمُ أَنْ نَكُوْنَ إِخْوَانًا وَإِنْ لَمْ نَتَّفِقْ فِيْ مَسْأَلَةٍ

“Wahai Abu Musa, bukankah kita tetap bersaudara (bersahabat) meskipun kita tidak bersepakat dalam suatu masalah?” (Siyar A’lamin Nubala’, 10: 16).

Berdoalah Agar Memiliki Adab dan Akhlak yang Mulia

Dari Ziyad bin ‘Ilaqoh dari pamannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca do’a,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ

“Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’ [artinya: Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar].” (HR. Tirmidzi no. 3591, shahih)

Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lainnya,

اللَّهُمَّ اهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ

“Allahummahdinii li ahsanil akhlaaqi laa yahdi li-ahsanihaa illa anta, washrif ‘anni sayyi-ahaa, laa yashrif ‘anni sayyi-ahaa illa anta [artinya: Ya Allah, tunjukilah padaku akhlak yang baik, tidak ada yang dapat menunjukinya kecuali Engkau. Dan palingkanlah kejelekan akhlak dariku, tidak ada yang memalinggkannya kecuali Engkau].” (HR. Muslim no. 771, dari ‘Ali bin Abi Tholib)

أسأل الله أن يزرقنا الأدب وحسن الخلق

Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar mengaruniakan pada kami adab dan akhlak yang mulia.

 

Referensi:

Ta’zhimul ‘Ilmi, Syaikh Sholeh bin ‘Abdillah bin Hamad Al ‘Ushoimi, Muqorrorot Barnamij Muhimmatil ‘Ilmi.

Siyar A’laamin Nubala’, Imam Adz Dzahabi, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan ke-11, tahun 1422 H, jilid ke-10.

Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al Hambali, Tahqiq: Syaikh Syu’aib Al Arnauth dan Syaikh Ibrahim Yajus, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan kesepuluh, tahun 1432 H.

Al Madkhol, Mawqi’ Al Islam, Maktabah Asy Syamilah

http://majles.alukah.net/t17143/

Disusun di pagi hari penuh berkah di Pesantren DS Gunungkidul, 11 Jumadats Tsaniyah 1435 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Muslim.Or.Id

Gabung Wakaf  Produktif

*Gabung Wakaf  Produktif*
Di MNA (Masjid Nurul Abror)

Dengan semangat gotong royong dalam kesatuan langkah umat islam melalui wakaf produktif MNA, insya Allah  sebagai hamba yg lemah, kita akan saling menguatkan satu dengan yg lain, laksana bangunan yg tersusun kokoh.

Hubungkan persaudaraan kita dengan umat islam lain melalui *Medsos Wakaf Produktif MNA* hanya dengan  infaq 10 rb kita sudah terhubung dengan sejuta  muslim dimanpun berada, rapatkan shaf kita, rapikan barisan kita, bagaikan bangunan yg tersusun rapi, insya Allah silaturahmi semakin erat, rahmat Allah makin dekat, serta keberkahan rizki senantiasa menyertai kita semua. Aamiin.

Jangan meremehkan amal yg kecil, siapa tahu amal kecil kita penyebab mudah masuk surga. Amal terbaik anak adam dihadapan Allah adalah amal yg dimana manusia lain tidak tahu, amal seperti itu dihadapan Allah lebih kuat dari besi, lebih kuat dari api, lebih kuat dari air, dan lebih kuat dari angin (HR.Ahmad), seperti jariyah lewat ATM tanpa ada orang lain yg tahu.

Sebagai hamba Allah yg hati hati akan rahasia amal, kita tidak tahu amal mana yg paling baik di hadapan Allah, bisa saja dengan wakaf cuma 10rb kemudian Allah ridho, dan dengan rahmatNya bisa menghantarkan kita masuk ke surga, melebihi amal amal lain yg pernah kita lakukan. Dalam sebuah hadits memberi minum seekor anjing yg kehausan saja, kemudian Allah ridho, amal itu bisa  mengantarkan seorang masuk surga.

Sungguh harta dan jiwa mukmin telah beli Allah dengan surga : " Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, baik jiwa maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka...." (QS.9: 111)

Bersegeralah dalam kebaikan, ayo kita dukung *Program Wakaf  Produktif* MNA melalui
*Bank Muammalat (BM)*
Kode Bank *147*
*No Rekening* 51.200.186.77
an. YAYASAN MASJID NURUL ABROR MEJASEM

_​Infaq kita, investasi akhirat yang tiada merugi_

*Marii Bergabung dalam gerakan Infaq Rp. 10ribu* di MNA. Ajak seluruh keluarga, saudara, teman, dan lingkungan kita untuk turut berpartisipasi dalam gerakan infaq 10 ribu ini, untuk mewujudkan Wakaf Produktif Masjid Nurul Abror dalam pembebasan lahan seluas 20 ribu m2 (20rb/m2) atau aset lain yg lebih mafaat untuk masjid.

Bersama Allah dan sejuta wakif Insya Allah akan menjadi ringan. Atas idzin Alloh dana yg terkumpul senilai Rp. 400.jt untuk pelunasan wakaf produktif masjid

Hasil wakaf produktif berupa sewa, bagi hasil untuk kepentingan masjid. Insya Allah setelah tercapai sejuta wakif,  atas idzin Allah MNA (Masjid Nurul Abror) akan mandiri tanpa meminta dana ke masyarakat, bahkan banyak membantu masyarakat. Aamiin ya robbal 'aalamiin.

Janji Allah bahkan amal kita  akan dilipatkan 700 kali lipat dan mengalir terus karena ikut  menfasilitasi :

✓ Shalat 5 Waktu & Shalat Jum'at di Masjid Nurul Abror (MNA)
✓ Pengajian Sema'an Qur'an
✓ Bimbingan Baca Tulis Qur'an
✓ Pengajian Majlis Dzikir MNA
✓ Pembinaan Generasi  Qur'ani
✓ Program Kepedulian Sosial

📝 dan masih banyak lagi majelis ilmu yg dilaksanakan di tempat ini.

MNA  diramaikan oleh remaja, pemuda sampai orang tua untuk menimba ilmu agama dan melakukan gerak dakwah.

Saat ini MNA, Yayasan Masjid Nurul Abror di Jl. Merapi Raya No.17A Mejasem Barat Tegal butuh dana operasional dakwah min 60 jt/th*

Alhamdulillah anggota wakif yg sudah bergabung...

1. Amir Effendi
2. Pusakaningrum         
3. Drs. Bambang Sekti, MM
4. Ust. Wartono, S.Pd.I
5. H. Sulistiono, S.Pd.
6. Bpk Sujahri
7. Iman syaefudin
8. H. Suryono
9. Rusdi S.Pd.SD.
10. Ust Ahmad Mukhlisin, Al hafidz
11. Samf                        
12. R. Farabi
13. Wiwit P.                
14. Zahratunnajah.         
15. Barra Hafidz Prasetyo
16. Pa iswadi
17. Bu iswadi
18. Wisnu Handoyo Ardi
19. Nugroho 789
20. Dwi Setiawan, S.Pd.M.M
21. Hernawati (istri)
22. Ganang Azhar G (anak)
23. Salsabiila Alya S (anak)
24. Kel. Bpk Kusnanto      
25. Bu Supartin (istri)  
26. Dwi Wulan A.(anak)            
27. Muhamman Aditya A. (anak) 
28. Dinda Nur Fitria.(anak)       
29. Dian Amalia R (yatim)
30. Affifah ( yatim).           
31. Kel. H. Agus Sofi
32. Asti Latifa Sofi (anak)
33. Agwi
34. Slamet Riyadi
35. Farah Puspa Marsaly
36. Yuliar Puspa Mega
37. Muhamad Rizki (cucu)
38. Bagus (anak)
39. Sri Mulyati (ibu)
40. Priyo Handoko
41. Mas Dedy (Jamiah)
42. Hj. Tati Rochyati
43. Kel. H. Slamet, S.Pd. M.M
44. Dra. Hj. Asih Susita (istri)
45. Fazlur Rahman Aziz,
    S,Pi.(anak)
46. Firdia Izzatul Ilmi (anak)
47. Bu Suyem (almh)
48. Bpk. Makmuri (alm)
49. Bpk. S. Oetoro (alm)
50. Bu Sarah M,
51. Shanty D.
52. Mas Dwi P. 
53. Mba Punky A.
54. Difa A P.
55. Drs. Bambang Setyawan, M.M
56. Dra. A Marsiti.
57. Dimas P S.
58. Echa Rizqita LS
59. Bu Kustinah bt H Saleh
60. H. Haryomo, APi, SE, MSi
61. Hj. Sri Purwanty Haryomo
62. Rendy Yudanto Haryomo
63. Agus Rudi Priyatna smg3
64. Sie Muningsih, SPd.
65. Aqshal Farhansyah 
66. H. Suryono
67. Hj. Sopiyah
68. Oka Ayu Sofianti
69. Bu Any Ratnawati S.Pd AUD.
70. Abimanyu lukman Prayitno.
71. Aurora Kinanthi Prayitno
72. Ali Muhidin
73. Mama Oval
74. Noval
75. Rizki
76. Hj.Tri Yuliana, S.Pd
77. Fauziah Rakhmayanti
78. Daffa Shidqi
79. Sani
80. Gagah
81. Aan
82. Lilik Purwantoro
83. Nurhayati
84. Tegar surya Pratama
85. H.Sobari
86. Hj Fiqriyah (alm)
87. Keluarga Bp. Darto
88. Bu Khabibah (istri)
89. Ika Puspa Wulandari (anak)
90. Dwi adhi arianto
91. Hany rosiana
92. Kel. Bp.Achmad Chudori
93. Bu Siti Romlah (istri)
94. Mba Ria Oktaviana
95. Mas Suradi (suami mba ria)
96. Muhammad Arif Ramadhani (cucu)
97. Muhammad Arif Julianto (cucu)
98. Nanang Setiana (anak)
99. Sulistyowati (istri nanang)
100. Nadlif Febryan Pratama (cucu)
101  Sapto Wibowo  (anak)
102  Kel Bp.Ali Mahali,
103  Bu Komariah (istri)
104. Rizqiani (anak)
105. Mochamad al latif (anak)
106. Ryan Syaputra (anak)
107. Septi Aristyaningsih.(anak)
108. Sulistiyowati (istri mas iman s)
109. Syefi khairunnisa salsabila (bt iman s)
110. Khaisya nur febriyanti (bt iman s)
111. Kel. Slamet Rohman
112. Arofah (istri)
113  Umar Bayu Wisesa (anak)
114  Abdurrahman Bayu Ammar (anak)
115  Ust. Khamdan, S.Pd.I Al hafidz
116  Kasta Marini,S.Kp (Istri)
117  Muh.Hasyim Syaibani (Anak)
118  Muh.Fahmi Amrullah (Anak)
oiya, ini nama2nya pak :
119  Kel Bpk RUSDI. S.Pd.SD.
120  LIES PERTIWI (istri)
121  WISNU HANDOYO ARDI (anak)
122  ASTRI FIANDANI
123  YUGO PURNOMOSIDI
124  MONALISA
125  ZIVANA AQILLA PURNOMO
126  DIAN AYU HAPSARI
127  INDRO WIDYO KUNCONO
128  RAYYAN ARANSHA KUNCONO
129  RAFARDHAN ATHALLA KUNCONO
130  LARAS AJENG HUTAMI (anak)

*Barokallahu fiikum*

.............Ayo segera bergabung hanya infaq 10 ribu, kita sudah wakaf untuk masjid dan sdh jadi anggota wakif.

Kitapun bisa memilih jumlah setoran wakaf :

1. Setor 10 rb 1x saja
     Atau
2. Setor 10 rb tiap bln
     Atau
3. Setor max bebas

Salurkan wakaf terbaik anda  transfer langsung ke ATM rekening masjid
Bank Muammalat (BM),
Kode BM : 147,
No. Rek.  : 51.200.186.77.
*an. YAYASAN MASJID NURUL ABROR MEJASEM*

Atau langsung ke :
1. Bpk *H.Sulistiono, S.Pd.*
     (bendahara umum),
2. Bpk *Sujahri* (bendahara 1 ), 
3. Bpk *Slamet Riyadi* (bend. 2)
4. Titip via rek an. bp. *Amir Effendi* melalui konfirmasi  👇
+62823-5919-9102‬ (antar bank yg sama tanpa biaya )
BCA.         : 047.064.6926
MANDIRI : 139.00.1569.0054

Utamakan persaudaraan kita, ayo  bergabunglah segera  dan ajak serta anggota keluarga kita, rekan kerja, teman, sahabat, majelis taklim serta komunitas grup kita, untuk bersama meraih kebaikan, membangun masyarakat islam yg hatinya cinta masjid.

Membantu Share ke saudara, sahabat dan umat muslim yang lain sudah termasuk menolong agama Allah (QS. Muhamad, ayat 7)

Barokalloh fikum, aamiin
__________________

*Informasi dan Konfirmasi* : +62 823-5919-9102

Call Center : 0283-342654
SMS/WA :
+62 813-9179-7693  *Ust.Wartono, S.Pd.I*  (Pembina)
+62 815-4810-0359  
*Drs Bambang Sekti, MM* (Ketua Bidang Sosial/Humas )
+62 858 6904-5526  
*H. Sulistiono,S.Pd.* (Bendahara Umum)

Wakaf Produktif

*Gerakan Wakaf Produktif*

 di MNA (Masjid Nurul Abror)

Sejuta Wakif adalah gerakan umat untuk bergotong royong menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui WAKAF.

Wakaf adalah ibadah mulia yg menjanjikan Kunci Surga bagi pewakaf atau Wakif. “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh”. (HR. Muslim no. 1631)

Bersama sejuta orang berwakaf Rp 10 ribu maka akan akan terhimpun dana wakaf sebesar Rp 10 milyar,  maka langkah ini menjadi sebuah gerakan dahsyat untuk mensejahterakan umat, menjadi masyarakat muslim yang mandiri

Dana wakaf yang terkumpul akan digunakan untuk 

1) Membeli aset property yg saat ini disewa 70jt/th (350jt/5th) , atau membeli aset lahan seluas 2 hektar senilai 400juta, yg hasilnya untuk kepentingan masjid seperti:

*Kegiatan dakwah pengajian masjid 
*Kegaiatan Hari Besar Islam (Muharom, Maulid Nabi, isra Mi'roj, Nuzulul quran, halal bi halal)
*Bisyaroh khotib 
*Bisayaroh Pengajian 
*Pemeliharaan Masjid (lampu, kran, peralatan kebersihan)
*Bisyaroh marbot masjid
Sehingga setiap kegiatan masjid mandiri tidak meminta dana dari masyarakat, bahkan bisa membantu masyarakat

2) Modal masyarakat kecil, melalui program tuntas kemiskinan

3) Mendirikan pondok pesantren 

4) kegiatan sosial (sunatan masal, bazar, bantuan bencana alam)

5) Pembebasan halaman masjid

Berwakaf sangatlah mudah, tidak harus berupa tanah, gedung atau mobil, namun bisa juga dimulai dari wakaf uang hanya Rp 10.000 per bulan. Mengingat potensi wakaf uang di Indonesia menurut BWI dan BPS pada tahun 2015 sebesar Rp 185 triliun.

Siapapun bisa berwakaf karena Allah berfirman tidaklah diturunkan agama untuk menyusahkan, melainkan untuk menolong hamba-Nya hidup berbahagia di Surga.

Gerakan inilah yang nantinya mampu membuat berbagai perubahan dan menciptakan peradaban bagi bagi bangsa Indonesia melalui gerakan berwakaf. Khususnya di dilingkungan Yayasan Masjid Nurul Abror. Kesadaran program ini dapat dinyakini menjadi pelopor lahirnya pembaharuan di Tanah Air melalui gelombang gerakan wakaf secara masif dan nyata bagi kita.

Mari bergabung dan mendukung gerakan kemanusiaan ini akses wakaf demi perubahan nyata bagi umat dan Tanah Air.

_________________