NURUL ABROR

Kamis, 07 November 2019

Membaca Al-Qur'an Hanya Sampai Tenggorokan

Ada Orang yang Membaca Al-Qur'an Hanya Sampai Tenggorokan 

Sabtu 28 Juli 2018 23:30 WIB 

Pada zaman Nabi Muhammad, setelah perang Hunain, umat Islam mendapat harta rampasan (ghanimah) yang banyak. Dapat sapi, unta, kemudian dibagi-bagi di Ja’ronah. Namun, baru kali ini Nabi membaginya secara aneh, para sahabat Nabi yang senior tidak mendapat bagian. Hanya para muallaf (orang yang baru masuk Islam) yang mendapatkannya.  Pembagian yang dilakukan Nabi tersebut, meski tidak dipahami sahabat, mereka memilih diam karena semua tahu itu perintah Allah subhanahu wata'ala. Nabi selalu dibimbing wahyu dalam tindakannya.  Namun, tak dinyana, ada orang yang maju ke depan melakukan protes. Sahabat tersebut, perawakannya kurus, jenggot panjang, jidatnya hitam, namanya Dzil Khuwaisir.  “I’dil (berlaku adillah) ya Muhammad, bagi-bagi yang adil Muhammad,” begitu kira-kira protesnya.   “Celakalah kamu. Yang saya lakukan itu diperintahkan Allah,” tegas Nabi Muhammad.  Orang itu kemudian pergi.  Nabi Muhammad mengatakan, nanti dari umatku ada orang seperti itu. Dia bisa membaca Al-Qur’an, tapi tidak tidak paham. Hanya di bibir dan tenggorokan.  “Saya tidak termasuk mereka. Mereka tidak termasuk saya,” ungkap Nabi Muhammad. Tahun 40 H Sayiydina Ali bi Abi Thalib dibunuh bukan oleh orang kafir, melainkan orang Muslim, namanya Abdurrahman bin Muljam At-Tamimi, dari suku Tamimi. Pembunuh itu ahli tahajud, puasa, dan penghafal Al-Qur’an.  Ali dibunuh karena dianggap kafir. Pasalnya Ali dalam menjalankan pemerintahannya tidak dengan hukum Islam, tapi hukum musyawarah. Sang pembunuh menggunakan ayat Waman lam yahkum bi ma anzalallahu fahuwa kafirun sebagai sandaran perbuatannya.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، ثُمَّ لاَ يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ “Akan keluar manusia dari arah timur dan membaca Al-Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya.” (HR. Bukhari) Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda: “Dari kelompok orang ini (orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim An-Najdi), akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca Al-Qur`an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar dari Islam seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan kumusnahkan mereka seperti musnahnya kaum ‘Ad.”  (HR Muslim 1762) Kalimat “mereka yang membaca Al-Qur’an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan atau tenggorokan” adalah kalimat majaz . “Tidak melewati kerongkongan” kiasan dari “tidak sampai ke hati”. Artinya membaca Al-Qur’an, tapi tidak menjadikan mereka berakhlakul karimah. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan Akhlak.” (HR Ahmad) Begitu pula kalimat yang artinya tidak sampai melewati batas tenggorokan adalah kalimat majaz. “Tidak sampai melewati batas tenggorokan” kiasan dari “tidak sampai ke hati” artinya tidak mencegah perbuatan keji dan mungkar. (Abdullah Alawi) Tags: #kisah #cerita Share: Rekomendasi Silsilah Nasab dari Nabi Muhammad hingga Nabi Adam 4 Peristiwa Istimewa Iringi Kelahiran Nabi Muhammad Khutbah Jumat: Bagaimana Kita Mengisi Momen Maulid Nabi? Maulid Nabi Perspektif Al-Qur'an dan Sunnah Penjelasan Para Ulama Tentang Maulid Nabi Muhammad Doa Doa dari Rasulullah agar Terlepas dari Bingung dan Utang Ini Doa Manjur Sahabat Abbas RA saat Kemarau Panjang Ini Lafal Tawasul Umar bin Khattab saat Kemarau Kumpulan Doa Lengkap Rasulullah saat Kemarau Panjang Doa-doa agar Selamat dari Kebakaran Warta Video Aset Paling Berharga Indonesia Ahad 3 November 2019 Bahtsul Masail 1 Hukum Mengonsumsi Makanan yang Kehalalannya Diragukan 2 Bangunan Masjid di Tanah Pribadi, Tak Sah Disebut Masjid? 3 Penjelasan tentang Fidyah Pengganti Shalat Orang Meninggal 4 Benarkah Uang Suami Milik Istri dan Uang Istri Milik Istri? 5 Kapan Jamaah Shalat Dipersilakan Membuat Shaf Baru? Syariah 1 Pemilu sebagai Bagian dari Khilafah 2 4 Dlarar yang Menyebabkan Pangan dan Obat Menjadi Haram 3 Antara Negara Kebangsaan dan Khilafah 4 Pentingnya Memperhatikan Keamanan Produk yang Dikonsumsi 5 Nilai-nilai Islam dalam Pancasila Kontak kami Redaksi: (+6221) 391 4013/14 Sekretariat PBNU (+6221) 31908425 Gedung PBNU Lt.5 Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusata 10430 Copyright © 2019 | All rights reserved | NU Online

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/93452/kaum-yang-membaca-al-quran-hanya-sampai-tenggorokan
Konten adalah milik dan hak cipta www.islam.nu.or.id

Rahasia Kecerdasan B.J. Habibie yang Tak Terungkap


   

Rahasia Kecerdasan B.J. Habibie yang Tak Terungkap

 
4647
 Habibie

Oleh: Wildan Nugraha (Quranic Motivation)

Dalam suatu kesempatan, saya pernah menghadiri sebuah kajian Ustadz Bachtiar Nasir, Lc pada saat itu di sebuah masjid daerah Bandung. Ada cerita menarik yang disampaikan Ustadz Bachtiar tentang sosok Eyang Habibie.

Sebagaimana yang kita ketahui, sosok Habibie lahir dari keluarga yang religius. Ayahnya bahkan wafat ketika mengimami shalat keluarganya. Tak kurang dari 2 juz dalam sehari Ayahnya membaca Al-Quran.

Jangan tanya keshalihan ibunya. Beliau ahli taklim, dalam sepekan tak pernah dilewati kecuali khatam Al-Quran.

Suatu ketika Pak Habibie bertutur tentang kisah perjuangannya selama di Jerman. Beliau berkompetisi dengan dua orang Yahudi yang mana dua orang Yahudi ini selalu menjadi juara di kelasnya.

Sampai suatu ketika, Eyang Habibie merasa penasaran rahasia apa sih yang membuat mereka itu begitu cerdas, padahal Eyang Habibie sudah begitu keras dan mati-matian dalam belajar.

Sampai akhirnya dia bertanya ke orang Yahudi itu apa rahasia mereka bisa pintar? Diajaknyalah Habibie menginap di asrama orang Yahudi tersebut. Ketika menginap di sana, Pak Habibie kaget, karena jam 2 malam orang Yahudi itu sudah bangun, membaca buku, belajar.

Didekatinya diam-diam. Lalu ditanyakan kepada orang Yahudi tersebut buku itu. Kamu membaca apa? Orang Yahudi itu kaget, terperanjat, dengan segera buku itu disembunyikan di balik badannya.

Setelah lama berkutat, akhirnya Pak Habibie mendapatkannya. Ketika di buka ternyata itu adalah Al-Quran. Betapa kagetnya Pak Habibie. Lalu ia berkata, “Ini kan Al-Quran, kitab suci saya, kitab suci umat Islam. Kenapa kamu baca ini?”

Orang Yahudi tersebut kemudian berkata, “Rudy… Seandainya umat Islam membaca Al-Quran dan menaruh perhatian kepadanya, maka niscaya mereka tidak akan pernah bisa dikalahkan. Inilah kunci kesuksesan umat Islam yang ditinggalkan oleh umat Islam sendiri.”

Akhirnya setelah menyadari hal itu, setiap jam 2 malam Pak Habibie selalu bangun, mandi, shalat tahajjud dan membaca Al-Quran, istiqamah dalam rutinitasnya.

Kita pun bisa menemukan keshalihan yang lainnya. Pak Habibie suatu ketika ditanya, “Di sisa waktu-waktu yang Eyang miliki, mau dipakai apakah waktu yang sangat terbatas ini?”

Eyang dengan nada khasnya menjawab, “Saya akan habiskan waktu untuk membuat pesawat R80 agar bangsa Indonesia bisa memiliki pesawat sendiri. Sebagian waktu yang lain, akan Eyang gunakan untuk membaca Al-Quran sebanyak-banyaknya. Eyang ingin bertemu dengan Ibu Ainun. Ibu Ainun itu orang yang baik, orang yang shalihah, rajin beribadah, saya yakin Ibu Ainun ada di surga. Maka saya harus membaca Al-Quran untuk memantaskan diri, supaya bisa bertemu Ibu Ainun di surga”.

Dalam sebuah kesempatan konfrensi di Mesir, Pak Habibie pernah berkata, “Saya ini adalah seorang teknokrat, saya bisa membuat pesawat terbang, saya memiliki ilmu itu. Tapi setelah saya sadari, bahwa ada yang lebih penting dari itu semua, yaitu ilmu agama.”

Ustadz Adi Hidayat, Lc. MA pun pernah bercerita tentang kedahsyatan Pak Habibie ini, semata-mata karena didikan to yang mendidik Pak Habibie seperti Imam Nawawi, gemar belajar, ibadah, dan membaca buku.

Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan, siapapun yang dekat dengan Al-Quran akan diberkahi dan teranugerahi kecerdasan yang luar biasa. Sosok Eyang Habibie saya rasa salah satunya.

Masyaa Allah…
Hari ini kita kehilangan sumber mata air Indonesia. Semoga ke depan Indonesia bisa kembali teranugerahi sosok seperti Pak Habibie.

Al-Fatihah…

https://muslimobsession.com/rahasia-kecerdasan-b-j-habibie-yang-tak-terungkap/