NURUL ABROR

Rabu, 30 Desember 2020

Saran Para Dokter Dunia

Para Dokter di dunia ( Regu Pembasmi Covid19 ) menyarankan, pandemic ini cepat atau lambat akan menular secara global, dan tidak dpt dihindari.
Most important is: tingkatkan daya tahan tubuh, dan dia juga memberikan 5 cara utk meningkatkan ANTI BODY:
Tidak bisa hanya mengandalkan MASKER dan CUCI TANGAN. Teman2 dan Saudara2 sekalian, sebaiknya cepat2 meningkatkan ANTI BODY masing2.
Bagaimana caranya membuat ANTI BODY dlm waktu singkat?

1. Setiap hari Harus Cukup Masa Tidur Minimum 7 JAM. Bagi orang2 yg masa tidur kurang dari 7 jam, akan mengalami penurunan ANTI BODY nya.

2. Diwajibkan makan secara 'BAGUS'. Bukan maksud makan makanan yg mewah, tetapi maksudnya makan makanan yg ber PROTEIN tinggi.
Dan INGAT jangan makan GULA. Begitu makan gula, reaksinya adalah menghentikan pembentukan Cell DARAH PUTIH selama 5 jam. Begitulah pentingnya memperbaiki pola makan kita.

3. Covid19 telah membentuk system pola hidupnya. Begitu memasuki musim dingin akan berkembang lebih cepat. Maka diperlukan banyak berjemur MATAHARI untuk membantu process terbentuknya vitamin D dlm darah.
Para Ahli Medis juga menemukan bahwa bagi orang yg rutin mengkonsumsi Vitamin D secara teratur, resiko kena infeksi tenggorokan menurun sekitar 60%. Jika tidak sempat berjemur matahari, boleh makan Vitamin D tablet sesuai dosis yg dianjurkan.

4. Begitu pulang dari kantor, segera berkumur boleh dgn apa saja: Air panas, Air Garam hangat, Listerin, Teh hijau, semuanya berkhasiat sama.

5. Para Dokter juga menegaskan... pihak research dari Jepang, Israel, Finlandia telah menemukan bahwa dgn mandi AIR PANAS sekali dlm sehari, hasilnya meningkatkan suhu badan yg dpt mengurangi resiko tertular Covid19.
Para Ahli Medis ini juga memberitahu, kita cukup melakukan 4x mandi AIR PANAS dlm seminggu, resiko tertular Covid19 akan menurun sekitar 40%. Cukup Mandi Air Panas dgn suhu 40 derajat Celsius dan selama 5 menit sudah CUKUP.

Tidak perlu panik, selalu cuci tangan dan berkumur-kumur, pakai masker, hindari kerumunan.

Semoga Sehat Selalu
Ini Kiat khusus untuk teman" yg berusia 50-60 thn, lebih khusus lagi bagi di atas 70 thn . 

1.Menunda perjalanan jauh dgn pesawat udara.

 2. Jangan makan makanan di kedai atau warung.

 3. Hindari pergi ke acara pernikahan yang tidak perlu sekali, atau upacara serupa lainnya.

 4. Jangan melakukan perjalanan dgn bus atau KA bila tidak mendesak sekali.

 5. Jangan pergi ke pasar basah.

 6. Disiplin mengikuti norma sosial jaga jarak.

 7. Hindari kontak dari orang yang menderita batuk atau flu.

 8. Tetap pakai masker ke mana dan pd saat apa pun*.

9. Berhati-hatilah menjaga kesehatan anda, terutama saluran pernapasan anda.

10. Jangan biarkan diri anda berada dalam keramaian apapun di sekitar Anda.

11. Lbh baik makanan vegetarian, masak dirumah

12. Jangan pergi ke Cinema.

13. Tingkatkan kekebalan tubuh dengan makan vitamin, sayur mayur atau buah2an segar, bukan import.

14. sangat berhati-hati saat berada di toko2, salon kecantikan, atau tukang cukur.

15. Selalu WASPADA dan hindari pertemuan atau reuni sesama usia atau seangkatan.

Selalu Ingat olah raga setiap hari.

Usahakan berjemur di bawah sinar matahari, antara pkl 08:00 - 10:00. Cukup 15 menit.

Olah raga pagi usahakan di ruangan terbuka.

16. Ancaman *CORONA* blm berakhir atau lenyap 

 17. Jangan memakai gelang, anting, cincin, atau jam tangan, saat Anda keluar. 

Merokok bersama dan saling berdekatan dgn teman, sangat berbahaya. Hindari minum kopi di warkop.

Bagi yg wanita sebaiknya juga tdk membawa tas, kecuali di sterilisasi setelah digunakan dari luar.

 18. Tidak ada saputangan tangan.  *Pakailah sanitiser & tissue basah jika diperlukan.

 19. Jangan bawa sepatu - sandal ke dlm rumah Anda.  Tinggalkan di teras luar*.

 20. Mandi atau cuci badan Anda setelah dari bepergian atau dari tempat banyak orang.

 21. Ketika Anda telah membezuk atau mendekati pasien yang dicurigai menderita covid-19, segera mandi dengan seksama.

Mari BPK ( Berbagi Peduli Kondisi )n

Semoga. bermanfaat 🙏🙏
Sumber share media sosial

Jumat, 25 Desember 2020

bahaya bid'ah khawarij

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ

عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِه

   وَ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّاا للهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ.

اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ،

أَمَّا بَعْدُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ ..................

 

لَيْسَ لَكَ مِنَ الْاَ مْرِ شَيْءٌ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ اَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَاِ نَّهُمْ ظٰلِمُوْنَ

"Itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad) apakah Allah menerima tobat mereka, atau mengazabnya, karena sesungguhnya mereka orang-orang zalim."(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 128)

وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ يَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَآءُ وَ يُعَذِّبُ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki, dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 129)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat diri khatib pribadi dan kepada jamaah jumat yg dirahmat Allah, terutama agar senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan Allah SWT.  

Hadirin yang dirahmati oleh Allah,

Meskipun Khalifah Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu telah menumpas sebagian besar tokoh khawarij dalam peperangan Nahrawan, akan tetapi benih-benih pemikiran-pemikiran Khawarij tetap menyebar di tengah-tengah kaum muslimin, khususnya generasi muda yg secara tidak sadar bisa terjebak dalam bid’ah Khawarij, Ciri mudah Khawarij adalah menjatuhkan vonis kafir terhadap seseorang yg fasiq atau berbuat dosa dan sumber hukum hanya quran dan hadits yg dianggap tdk ada relefansi ayat juga ditentangdalam hal hukum sering mengucapkan "inil hukmu illa lillah", tiada hukum kecuali hukum Allah, serta menolak ijma dan qiyas. Orang khawarij ahli ibadah, rajin tahajud, rajin puasatilawah Al-Qur’an, sebagian hafidz quran, zuhud, namun jika pendapatnya berbeda dianggap kafir

Orang khawarij tidak tahu sifat basyariah manusia bahwa manusia bisa salah dan lupa , dan khawarij tidak tahu kalau Allah memberi hadiah yg luar biasa bagi umat nabi muhammad saw , beliau menjawab nggih gusti, yaitu surat fatihah, dan 3 ayat terakhir surat al baqorah, dalam menjalankan ketaatan umat nabi belum belum salah saja sudah diampuni, innasyiina auw akhtho'na dan orang khawarij tidak tahu kalau haq mengampuni dan menyiksa adalah otoritas Allah bukan milik khawarij, sebagaimana surat Al-Baqoroh ayat 284 “fa  yaghfiru limay yasyaa’u wa yu’adzzibu may yasyaaa wallahu ala kulli syaiin qodiir”

“Dia ALLAH mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menadzab siapa yang Dia kehendaki.”  diampuni atau disiksa adalah otoritas Allah bukan wewenang mahluk, bukan wewenang khawarij, bukan dihukumi kafir atau halal darahnya dibunuh, orang kafir saja diharap nabi bisa menerima Islam, bagaimana mungkin seorang muslim yg sudah mengucap kalimat tahlil dihukumi kafir?

khawarij di beberapa negeri kaum muslimin sangat in-toleransi seperti di suriah, menyebabkan kaum ahlussunah hancur, termasuk indonesia juga rawan pemikiran khawarij disebabkan awal ngaji berdasarkan makna tektual, ngaji tanpa guru dan atau ada guru tapi guru khawarij, dan atau ngajinya hanya lewat terjemah quran, buku buku dan googling internet. Ngaji tidak cukup atas dasar hadits sahih saja, perlu guru yg jelas, guru yg memiliki sanad yang sampai kepada rasulullah saw, ngaji tidak berdasar kelompok kecil yang merasa benar sendiri karena nabi bersabda

"Alaikum bil jamaah waman sadza saddza fi-nar" kamu harus berjamaah siapa yang menyendiri maka tempatnya di neraka. 

kamu harus berjamaah jangan menyendiri, bersama kelompok yang besar seperti NU/Muhammadiyah, bersama NU banyak berdiri madrasah madrasah, bersama Muhammadiyah berdiri sekolah sekolah modern. Jangan menyendiri dan jangan bersama kelompok kecil ngeri, kadang in-toleransi kadang radikal. 

Kelompok islam garis keras yg suka ngebom tempat maksiat pernah ditanya islam moderat salih, kalau muslim fasiq dibom mati tempatnya dimana? Ya dineraka? Apa keiinginan nabi umatnya begitu masuk neraka? Kaget islam garis keras!!!! Ya tentu tidak? Terus apa keinginan nabi? Tentu bisa selamat, murodaannar itu tidak dikehendaki nabi!!? Kalau begitu kita tunggu taubatnya, kita toleransi. 

Makanya ngaji tidak cukup dengan dasar hadits sahih, dan googling internet atau dengirin youtube, guru harus memiliki sanad yg sampai kepada rasululloh saw. Kalau tidak maka gurunya setan, orang yg artikan quran dengan akalnya seperti khawarij berarti  pesen satu tiket ke neraka

Menurut madzhab ibnu umar dan para sahabat anak kecil ngaji jangan dimaknani rawan tasbih, rawan pemahaman, nanti jadi khawarij. Karena dalam al quran ada makna terjemah, ada makna majas takwil,  dan makna tafsir. 

Seperti "Wal-ardhu jamii’ang qobdhotuhuu yaumal qiyamah", Padahal Bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hai kiamat, bagi logika anak kecil sulit mengerti nanti Allah dibayangkan seperti makluq padahal Allah berbeda dengan mahluk-Nya (mukholafatul lil hawaditsi) 

Was-samawatu mathwiyyaatum biyamiinih dan langit dilipat dengan tangan kanan-Nya. (az zumar 67) makna yg sulit menggambarkan tuhan Allahp

Yadullah fauqo aidihim = tangan Allah diatas tangan tangan mereka (al-Fath 10)

Semua bahasa ada majas arti kias tidak leter lux

Kaki tangannya jokowi dimana mana 

Mata mata negara

Yang mungkiri takwil perlu ngaji lagi kata imam ghozali

Misal pinjam sepeda motor termasuk bensinnya

Wara’i berlebihan dibenci Allah, misal buah mangga jatuh satu yg punya orang jakarta secara fiqih dimakan gpp, untuk pulang saja tidak klop dengan harga satu buah mangga, yang menemukan mangga dimakan gpp. supaya ngilangi sombong kita butuh orang mukmin yg lain, nyangka orang yg punya mangga ga ridho kategori suudzon, karena kalau hal yang mutawamal bisa jadi uang memang hrs diumumkan secara jelas, jika hal sepele hati kita dilatih ridho ga gpp, Ga usah terlalu wara’i berlebihan karena dibenci pengeran.

 

Diingatkan oleh Ibnu Taimiyah:

1. Kaum Khawarij ini muncul pertama kali pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib Radhiyallaahu ‘Anhu. Mereka terkenal dengan ketekunan dalam beribadah, seperti shalat, puasa, tilawah Al-Qur’an, zuhud dan beberapa aspek ibadah lahiriyah lainnya yang tidak didapati pada mayoritas sahabat nabi. Namun sayangnya mereka menyimpang dari sunnah Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam dan menyempal dari kaum muslimin. Mereka telah membunuh seorang muslim bernama Abdullah bin Khabbab dan merampas binatang-binatang ternak milik kaum muslimin. Inilah bid’ah yang pertama kali muncul dalam sejarah Dienul Islam dan merupakan bid’ah yang paling banyak dikecam dalam sunnah Nabi dan atsar Salafus Shalih. Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata: “Hadits tentang Khawarij ini dinyatakan shahih dari sepuluh sisi.” Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: 

يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلاَ تَهُ مَعَ صَلَاتِهِمْ وَصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ فَمَنْ أَدْرَكَهُمْ فَلْيَقْتُلْهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا عِنْدَ الهِ لِمَنْ قَتَلَهُمْ 

Mereka membaca Al-Qur’an tapi tidak melewati kerongkongan mereka (tidak memahaminya). Salah seorang dari kalian merasa shalatnya lebih rendah nilainya daripada shalat mereka, puasanya lebih rendah nilainya daripada puasa mereka, tilawahnya lebih rendah nilainya daripada tilawah mereka. Mereka telah melesat keluar dari Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Bunuhlah mereka dimana saja kamu jumpai sebab telah tersedia pahala yang besar di Hari Kiamat bagi yang membunuh mereka.

 

2. Kaum Khawarij ini akan tetap ada hingga datang masa keluarnya Dajjal. Hadits-hadits berkaitan dengan Khawarij ini diriwayatkan dalam berbagai versi. Dalam hadits Abu Barzah riwayat An-Nasa’i disebutkan:

يَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ كَأَنَّ هَذَا مِنْهُمْ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ اْلإِسْلاَمِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ لاَ يَزَالُونَ يَخْرُجُونَ حَتَّى يَخْرُجَ آخِرُهُمْ مَعَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ 

Akan muncul di akhir zaman nanti suatu kaum, sepertinya orang ini (gembong khawarij Dzul Khuwaisirah) termasuk kelompok mereka, yang membaca Al-Qur’an akan tetapi tidak melewati tenggorokan mereka (tidak memahaminya). Mereka telah keluar dari Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Ciri-ciri mereka adalah menggundul kepala. Mereka akan tetap muncul hingga akhir zaman bersama Dajjal. Apabila kalian menemui mereka, perangilah! Mereka adalah seburuk-buruk makhluk bentuk maupun perangainya. Dalam kitab Majmu’ Fatawa (28/496),

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata: “Dalam beberapa riwayat hadits lain telah diceritakan bahwa kelompok ini akan tetap muncul sampai zaman keluarnya Dajjal. Alim ulama telah sepakat bahwa kelompok Khawarij ini bukan hanya pasukan tentara yang menyertai Dajjal.”

 

3.Alim ulama telah menggolongkan setiap pengikut hawa nafsu serta ahli bid’ah yang memiliki pemikiran Khawarij. Sebagaimana dimaklumi bahwa bentuk-bentuk khuruj (pembangkangan) dalam Dienul Islam sangat banyak sekali.

 

4. Syariat telah mengecam keras kelompok khawarij bahkan memerintahkan agar memerangi mereka meskipun mereka memiliki kebaikan dan ketekunan dalam beribadah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata: “Meskipun shalat, puasa dan tilawah Al-Qur’an mereka sangat banyak, ibadah dan kezuhudan mereka teruji, namun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tetap memerintahkan agar memerangi mereka.

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu telah melaksanakan perintah Rasulullah tersebut bersama beberapa orang sahabat nabi lainnya. Mereka memerangi pasukan Khawarij yang telah menyimpang dari sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan syariat yang beliau bawa.” [Lihat Majmu’ Fatawa 11/473]


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan: “Bid’ah yang pertama kali muncul, yaitu bid’ah Khawarij, penyebabnya adalah interpretasi keliru terhadap kandungan Al-Qur’an, mereka tidak sadar melanggarnya! mereka salah menafsirkannya. Mereka berasumsi bahwa nash-nash ancaman itu berkonseksuensi kafirnya para pelaku dosa besar!

Mereka beranggapan bahwa seorang mukmin itu harus baik dan bertakwa, konseksuensinya siapa saja yang tidak baik dan tidak bertakwa maka ia tergolong kafir dan kekal dalam api neraka. 

Khawarij menganggap: “Utsman, Ali dan orang-orang yang membela mereka berdua bukanlah tergolong orang-orang yang beriman. Karena mereka telah berhukum dengan selain hukum Allah, demikian kata mereka!

Jadi, ada dua pendahuluan bagi bid’ah Khawarij ini:

1. Siapa saja yang perbuatan dan pendapatnya menyalahi Al-Qur’an maka ia tergolong kafir.

2. Utsman, Ali dan orang-orang yang membela mereka termasuk kategori demikian.

 

Oleh sebab itu hendaklah ekstra hati-hati dalam menjatuhkan vonis kafir terhadap kaum muslimin hanya karena dosa dan kesalahan yang dilakukan.

 

Sebab itulah bid’ah yang pertama kali muncul dalam Islam. Dengan dalih tersebut mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Dalam banyak hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengecam mereka dan memerintahkan agar memerangi mereka.” [Lihat Majmu’ Fatawa 13/30-31]

 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan: “Akar kesesatan mereka (Khawarij) adalah keyakinan mereka bahwasanya para Imam serta segenap kaum muslimin telah menyimpang dari kebenaran dan telah sesat. Kemudian mereka nyatakan kufur setiap perbuatan yang mereka anggap sebuah tindak kezhaliman.

 

Ibnu Taimiyah menerangkan: “Ada dua faktor utama yang menyebabkan kaum Khawarij ini menyimpang dari jama’ah kaum muslimin:

1. Mereka telah menyelisihi Sunnah nabi. Mereka pandang jelek perkara yang baik-baik dan mereka pandang baik perkara yang buruk. Itulah yang mereka tunjukkan di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu ketika Dzul Khuweisharah At-Tamimi berkata kepada beliau: “Berlaku adillah, sesungguhnya engkau tidak berlaku adil!” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Celakalah engkau, siapakah lagi yang berlaku adil jika aku tidak berlaku adil! Sungguh telah merugi dan celakalah diriku jika aku tidak berlaku adil!”

2. Mereka memvonis kafir kaum muslimin karena dosa dan kesalahan yang dilakukan, serta menerapkan sanksi-sanksi hukum atas vonis yang telah mereka jatuhkan itu, yaitu penghalalan darah dan harta kaum muslimin.

Mereka menganggap negeri kaum muslimin sebagai darul harb (negeri kafir yang mesti diperangi) dan hanya negeri mereka sajalah yang berhak disebut darul iman. Kemudian Syaikhul Islam    menerangkan ekses-ekses negatif yang timbul akibat dua faktor di atas. Beliau menjelaskan: “Setiap muslim hendaknya berhati-hati dari dua faktor tersebut berikut dampak-dampak negatif yang ditimbulkannya, seperti membenci kaum muslimin, melaknat, mengecam serta menghalalkan darah dan harta mereka.

 

Kedua faktor di atas jelas menyelisihi kaidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Sedang siapa saja yang menyelisihi Sunnah maka ia tergolong mubtadi’ (ahli bid’ah) yang telah menyimpang dari Sunnah Rasulullah. Barangsiapa mengkafirkan kaum muslimin karena dosa yang mereka perbuat kemudian memperlakukan mereka sebagai orang kafir, maka ia telah memisahkan diri dari Ahlu Sunnah wal Jama’ah. 

Khawarij biasa berpegang kepada tekstual ayat-ayat Al-Qur’an. Mereka menolak hadits-hadits nabi yang sepintas bertentangan dengan tekstual ayat-ayat tersebut. Bahkan mereka tidak segan-segan membuang hadits-hadits mutawatir dengan alasan bertentangan dengan teks ayat.

 

Ibnu Taimiyah menuturkan sebagai berikut: “Apabila Anda telah mengetahui akar-akar bid’ah tersebut, maka ketahuilah bahwa akar bid’ah Khawarij adalah memvonis kafir pelaku dosa. 

Dan menvonis kafir orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka. Bahkan mereka membolehkan berbuat apa saja terhadap orang-orang yang menyelisihi mereka melebihi perlakuan terhadap orang-orang kafir, dengan keyakinan orang-orang tersebut telah murtad dari Islam. 

Oleh sebab itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyatakan bahwa:

 يَقْتُلُوْنَ أَهْلَ اْلإِسْلاَم وَيَدَعُوْنَ أَهْلَ اْلأَوْثَانِ

“Mereka membunuhi kaum muslimin dan membiarkan para penyembah berhala.”

Dengan dasar itu mereka mengkafirkan Utsman, Ali serta para pembela mereka berdua. Dan mereka juga mengkafirkan orang-orang yang turut serta dalam kancah peperangan Shiffin! Masih banyak lagi pemikiran-pemikiran mereka yang kotor lainnya! [Silakan lihat Majmu’ Fatawa 3/355]

Kaum Khawarij telah terjerumus dalam dua perkara yang sangat berbahaya:

 

1. Meninggalkan kewajiban berpegang teguh dengan sunnah nabi. Mereka berpendapat bahwa hal itu tidak wajib! Dalam Majmu’ Fatawa (20/104), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Dosa dan kesalahan ahlu bid’ah adalah karena meninggalkan apa yang telah diperintahkan kepada mereka, yaitu mengikuti Sunnah nabi dan menetapi jama’ah kaum muslimin. 

Akar bid’ah Khawarij adalah keyakinan mereka bahwa mentaati Rasul hukumnya tidak wajib bila bertentangan dengan teks Al-Qur’an menurut persepsi mereka. Sikap tersebut merupakan salah satu bentuk meninggalkan kewajiban.” Dalam kesempatan lain beliau menambahkan: “Kaum Khawarij beranggapan bahwa Rasul bisa berbuat zhalim dan tersesat dalam sunnahnya, oleh karena itu menurut mereka mentaati dan mengikuti rasul bukanlah suatu keharusan. Mereka hanya mempercayai apa yang disampaikan Rasul di dalam Al-Qur’an, adapun As-Sunnah yang menurut mereka bertentangan dengan tekstual Al-Qur’an, tidaklah mereka terima.” [Silakan lihat Majmu’ Fatawa 19/73]

 

2. Menafsirkan Al-Qur’an dengan akal pikiran mereka. Selain tidak menerima As-Sunnah yang menurut klaim mereka bertentangan dengan tekstual Al-Qur’an, mereka juga memahami Al-Qur’an seenak perut mereka saja,khawarij menafsirkannya menurut logika dan hawa nafsu.

 

Demikianlah penilaian Ibnu Taimiyah setelah kita ketahui bersama bahwa beliau menggolongkan keduanya sebagai bid’ah yang besar! Dalam kesempatan lain Ibnu Taimiyah menyatakan: “Demikian pula kaum Khawarij ini menganut keyakinan wajibnya mengikuti Al-Qur’an meskipun mereka pahami menurut akal pikiran mereka dan berkeyakinan tidak wajib mengikuti As-Sunnah yang bertentangan dengan tekstual ayat Al-Qur’an.

 

 بارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم  

 

   اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا  

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا الله

 

Senin, 07 Desember 2020

Kisah Ustadz Fadlan

Kisah Ustadz Fadlan dan 6 Mahasiswa yang Bisa Baca Alquran

Hanya Ustadz Fadlan dan enam Mahasiswa yang bisa baca Alquran di kelas.

Rabu , 02 Sep 2020, 11:04 WIB

RepublikaTV/Wisnu Aji Prasetiyo

Kisah Ustadz Fadlan dan 6 Mahasiswa yang Bisa Baca Alquran. Foto: Ustaz Fadlan Garamatan

Rep: Imas Damayanti
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam di tanah Papua memang memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Di era modern, dakwah Islam di Papua salah satunya diperkenalkan oleh Ustadz Zaaf Fadlan Gamarathan, pria asli Patipi, Fakfak, Papua, yang pernah mengalami diskriminasi etik dalam beragama.

Pria kelahiran 17 Mei 1969 ini memiliki pengetahuan Islam yang ditempa sejak dini. Berdasarkan buku Muslim Papua karya Dhurorudin Mashad dijelaskan, ayah Ustadz Fadlan merupakan guru SD sehingga minatnya terhadap dunia pendidikan pun tertular secara alami.

Pengetahuan ilmu agama Ustadz Fadlan kian dalam ketika menjalani fase kuliah dan aktif di berbagai organisasi keagamaan di Makassar dan Jawa. Menurutnya, Muslim di Indonesia secara bergenerasi masih tercekoki opini pembentukan penjajahan bahwa di wilayah Indonesia Timur (terutama Papua), penduduknya identik dengan Kristen Protestan.

Akibat pandangan tersebut, saat Ustadz Fadlan menjalani perkuliahan pada 1980-an, dia pernah mengalami diskriminasi dengan diusir dosen dari kelas karena berkulit hitam dan berambut keriting. Tapi sebelum keluar dari kelas, dia sempat protes.

“Apakah agama Islam hanya untuk orang berkulit putih, Jawa, Bugis, atau agama untuk seluruh manusia di bumi? Siapa sahabat Rasulullah yang berkulit hitam dan berambut keriting namun suaranya merdu? Siapa saja yang bisa membaca Alquran di kelas ini dengan baik dan benar?” kata Ustaz Fadlan kala itu.

Ditanya terkait hal itu, sang dosen hanya menanggapi pertanyaannya yang ketiga. Ternyata dari 47 mahasiswa yang hadir, hanya tujuh orang yang bisa membaca Alquran dengan baik. Salah satu dari ketujuh orang tersebut adalah pria berkulit hitam dan berambut keriting yakni Ustaz Fadlan sendiri. Atas itulah, Ustaz Fadlan dipersilakan dosennya untuk memberikan nasihat sehingga mata kuliah hari itu selesai dengan khidmat.

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qg0jba430

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qg0jba430

Selasa, 17 November 2020

Kegiatan rutin rumah tangga 19 macam

*Kegiatan rutin rumah tangga* berikut mulai banyak ditinggalkan oleh wanita karir, mungkin salah satu penyebab banyaknya perceraian di akhir zaman, kegiatan ini dianggap kegiatan sepele :

1.Mencuci baju
2.Menyetrika
3.Menjemur pakaian
4.Mengambil jemuran
5.Mencuci piring
6.Mencuci gelas
7.Memasak air minum
8.Membuat teh-kopi
9.Memasak nasi  
10.Membuat lauk 
11.Membuat sayur
13.Mandikan anak
14.Menyuapi anak
15.Membuat susu
16.Mengantar anak sekolah
17.Menjemput anak
18.Menyapu
19.Mengepel

Minggu, 15 November 2020

alim itu angel, menghindari angel iku pinter

Ahli tafsir angel, tinggal ngrekam ngaji dirungokna kan gampang? sampean pinter kan? belajar sendiri susah, tarkibnya susah, maknanya susah, kitabnya harganya jutaan,... dan sampean hebat menghindari kesulitan itu, 🤣🤣 pinter mana? pinter sampean sama saya ? Pinter sampean kan? 
Meskipun Muhibbin saya banyak, insya Allah saya tdk riya, saya pakai kitab tasbitul fuad karangan Habib Abdullah Al-Haddad. Sebenarnya mereka mengagungkan Allah ta'ala tapi butuh sarana yaitu saya, trus manfaatkan saya, saya itu korban, 
🤣🤣... mau riya gaimana ? bangga nya dimana? Makanya saya sulit mentakfir orang islam,
 *_"alim itu angel, menghindari angel iku pinter, berarti wong bodo pinter"_*(gus baha)

Rabu, 04 November 2020

Rahasia Gerakan Shalat




Shalat Berjamaah: Inilah Manfaat dan Rahasia di Balik Gerakan Shalat 

Red: Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, Shalat lima waktu adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam. Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi ternyata gerakan–gerakan shalat adalah gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sisi medis, shalat adalah gudangnya obat dari berbagai macam penyakit.


Selama ini shalat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi yang melakukan shalat tersebut. Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang memahaminya. 

Berikut ini beberapa manfaat gerakan shalat bagi kesehatan manusia:

TAKBIRATUL IHRAM.

Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah

Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

 

RUKUK.

Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot – otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

I’TIDAL

Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

Manfaat: Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

 

SUJUD

Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

 

DUDUK

Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal ) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih ( urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ – organ gerak kita.

 

SALAM

Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.

Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dan dalam.



 2019 republika.co.id - All Rights Reserved.

Jumat, 30 Oktober 2020

Maulid Diba

Maulid Diba 



مَوْلِدُ الدِّيْبَعِى  

اَلْمَقْرُوْءَةُ فِـيْ أول المولد

 

يَارَبِّ صَـــــلِّ عَليٰ مُحَمَّــــــــــدْ -

يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْـــــــــهِ وَسَــــــلِّمْ


Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat kepada Nabi Muhammad

Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam kepadanya

 

يَارَبِّ بَلِّغْـــــــــهُ الْوَسِيْــــــــــــلَةْ - يَارَبِّ خُصَّـــــهٗ بِالْفَضِيْــــــــــــلَةْ

Ya Allah sampaikanlah kepadanya sebagai perantara

Ya Allah, khususkanlah kepadanya dengan keutamaan

يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ الصَّحَـــــــابَةْ - يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ السُّـــــــــلاَلَةْ 

Ya Allah, anugerahkanlah keridhaan kepada sahabatnya

Ya Allah, anugerahkanlah keridhaan kepada keturunannya

يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ الْمَشَــــــــايِخْ - يَارَبِّ فَارْحَـــــــمْ وَالِدِيْنَــــــــــــا 

Ya Allah, anugerahkanlah keridhaan kepada para guru
Ya Allah, rahmatilah orang-orang tua kami
يَارَبِّ وَارْحَمْـــــــــنَا جَمِيْـــــــــــعًا - يَارَبِّ وَارْحَـــــــــــمْ كُلَّ مُسْــــلِمْ
Ya Allah rahmatilah kami semua
Ya Allah, rahmatilah semua orang islam
يَارَبِّ وَاغْفِـــــــــرْ لِكُلِّ مُــــذْنِبْ - يَارَبِّ لَاتَقْطَـــــــــعْ رَجَـــــــــــانَا
Ya Allah, ampunilah semua orang yang berbuat dosa
Ya Allah, janganlah Engkau putuskan harapan kami.
يَارَبِّ يَاسَامِــــــــــعْ دُعَــــــــــانَا - يَارَبِّ بَلِّغْ ـــــــــــــــــــــــنَا نَزُوْرُهْ
Ya Allah, wahai dzat yang maha Mendengar doa kami
Ya Allah, sampaikan kami ziarah ke makamnya
يَارَبِّ تَغْشَــــــــــــــــــــانَا بِنُوْرِهْ - يَارَبِّ حِفْـــــــــــــظَانَكْ وَاَمَانَكْ
Ya Allah, sinarilah kami dengan Nur-nya
Ya Allah, aku selalu mengharap pemeliharaan dan keamanan-Mu.

يَارَبِّ
وَاسْـــــــــكِنَّا جِـــــــنَانَكْ - يَارَبِّ أَجِــرْنَا مِنْ عَــــــــــذَابِكْ يَارَبِّ وَارْزُقْنَـــــــــا الشَّــــــهَادَةْ - يَارَبِّ حِطْـــــــنَا بِالسَّعَـــــــــادَةْ يَارَبِّ وَاصْــــلِحْ كُلَّ مُصْـــــــلِحْ - يَارَبِّ وَاكْــــــــــفِ كُلَّ مُـــؤْذِيْ يَارَبِّ نَخْــــــــتِمْ بِالْمُشَـــــــــــفَّعْ - يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْـــــــــهِ وَسَــــــلِّمْ  اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا 

مُبِيْنَا ۞ لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطاً مُسْتَقِيْماَ ۞ وَيَنْصُـرَكَ اللهُ نَـصْرًا عَزِيْزًا ۞ لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَؤٗفٌ رَّحِيْمٌ ۞ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لَآاِلٰهَ اِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ ۞ إِنَّ اللهَ 

وَمَلَآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىٰ النَّبِيِّ ۞ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ يَارَسُوْلَ اللهِ سَــــلَامٌ عَلَيْكَ - يَارَفِــــــــــــيْعَ الشَّــــــانِ وَالدَّرَجٍ عَــــــــطْفَـةً يَاجِــــــيْرَةَ الْعَلَمِ - يَااُهَيْـــــلَ الْجُــــــوْدِ وَالْكَـــــــرَمِ نَحْنُ جِـيْرَانٌ بِذَا الْحَـــــــــرَمِ - حَرَمِ الْاِحْسَــــــــــــانِ وَالْحَسَنِ نَحْنُ مِنْ قَوْمٍ 

بِهٖ سَـــــكَنُـــوْا - وَبِهٖ مِنْ خَــــــــوْفِـــــهِمْ اَمِنُــــــوْا وَبِأٰيَاتِ الْــــقُـــــرْاٰنِ عُــــــنُوْا - فَـــاتَّـــــئِدْ فِـــيْنَا أَخَــــا الْوَهَـــــنِ نَـعْرِفُ الْبَطْــــحَا وَتَعْرِفُنَــــــا - وَالصَّـــــفَا وَالْبَــــيْتُ يَأْلَفُنَــــــــــــا وَلَنَا الْمَــــعْلىٰ وَخَيْفُ مِـــــنٰى - فَاعْلَمَنْ هٰـــــذَا وَكُنْ وَكُــــــــــنِ وَلَـــــــنَا خَــــــيْرُ الْاَنَـامِ اَبُ - وَعَلِىُّ الْـمُرْتَضٰـــى 

حَـــــــــــسَبُ وَاِلٰى السِّبْطَيْنِ نَـنْتَسِـــــبُ - نَـسَـبًامَّا فِيْهِ مِنْ دَخَــــــــــــــــنِ كَمْ إِمَامٍ بَـعْدَهٗ خَــــــــلَفُــــــوْا - مِنْهُ سَـــــادَاتٌ بِذَا عُـرِفُــــــــــوْا وَبِهٰذَا الْوَصْفِ قَدْوُصِــــفُـــوْا - مِنْ قَدِيْمِ الدَّهْـــــــــــرِ وَالزَّمَــــنِ مِثْـــــلُ زَيْنِ الْعَابِــــدِيْنَ عَلِيْ - وَابْـنِهِ الْبَاقِــــــــــرِخَ ـــــــــيْرِ وَلِيْ وَالْاِمَامِ الصَّادِقِ الْحَــــــفِــــلِ - 

وَعَلِيِّ ذِى الْعُــــــــــــلَا الْيَـقِــــيْنِ فَـهُمُ الْقَوْمُ الَّذِيْنَ هُــــــــــدُوْا - وَبِـفَضْلِ اللهِ قَدْ سَـــــــــــعِــــدُوْا وَ لِـغَيْرِ اللهِ مَــــا قَـصَـــــدُوْا - وَمَـعَ الْـقُــرْاٰنِ فِيْ قَـــــــــــــــــرَنِ اَهْلُ بَيْتِ الْمُصْطَفٰــى الطُّهُرِ - هُمْ اَمَـــــانُ الْاَرْضِ فَـــــــــــادَّكِرِ شُـبِّهُوْا بِالْأَنْـجُـــــمِ الزُّهُــــــرِ - مِـثْلَمَا قَدْجَـــــــــــآءَ فِى السُّــــنَنِ وَسَـفِـيْنٌ 

لِلـنَّـجَـــــــــــــاةِ اِذَا - خِفْتَ مِنْ طُوْفَــــــــانِ كُلِّ اَذٰى فَانْجُ فِـيْهَـــــــا لَاتَكُوْنُ كَــــذَا - وَاعْــــتَصِمْ بِاللهِ وَاسْــــــــــــــتَعِنِ رَبِ فَانْفَعْنَــــــــا بِـبَرْكَتِهِـــــــمْ - وَاهْــــدِناَ الْحُسْنٰــى بِحُرْمَتِهِـــــــــمْ وَاَمِـتْنَـــا فِي طَــــرِيْقَــــــــتِهِـــمْ - وَمُعَـــــــــــافَاةٍ مِـنَ الْـفِـــــــــــتَنِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْقَوِيِّ 

الْغَالِبْ ۞ اَلْوَلِيِّ الطَّالِبِ ۞ اَلْبَاعِثِ الْوَارِثِ الْمَانِحِ السَّالِبِ ۞ عَالِمِ الْكَآئِنِ وَالْبَآئِنِ وَالزَّآئِلِ وَالذَّاهِبِ ۞ يُسَبِّحُهُ اْلأَٓفِلُ وَالْمَآئِلُ وَالطَّالِعُ وَالْغَارِبُ ۞ وَيُوَحِّدُهُ النَّاطِقُ وَالصَّامِتُ وَالْجَامِدُ وَالذَّآئِبُ ۞ يَضْـرِبُ بِعَدْلِهِ السَّاكِنُ وَيَسْكُنُ بِفَضْلِهِ الضَّارِبُ ۞ (لَآإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ) ۞ حَكِيْمٌ أَظْهَرَ بَدِيْعَ حِكَمِهٖ وَالْعَجَآئِبِ ۞ فِيْ 

تَرْتِيْبِ تَرْكِيْبِ هٰذِهِ الْقَوَالِبِ ۞ خَلَقَ مُخًّا وَعَظْمًا وَعَضُدًا وَعُرُوْقًا وَلَحْمًا وَجِلْدًا وَشَعْرًا بِنَظْمٍ مُؤْتَلِفٍ مُتَرَاكِبٍ ۞ مِنْ مَآءٍ دَافِقٍ يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَآئِبِ ۞ (لَآإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ) ۞ كَرِيْمٌ بَسَطَ لِخَلْقِهٖ بِسَاطَ كَرَمِهٖ وَالْمَوَاهِبِ ۞ يَنْزِلُ فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ اِلٰى سَمَآءِ الدُّنْيَا وَيُنَادِيْ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ هَلْ مِنْ تَآئِبٍ ۞ هَلْ مِنْ 


لاَفَوْقَ النَّجَــــائِبْ وَلَوْ أَنَّا عَمِلْـــــنَا كُلَّ حِــــــــــيْنٍ - لِأَحْمَـــــدَ مَوْلِداً قَــدْ كَانَ وَاجِبْ عَلَيْــــهِ مِنَ الْمُــــهَيْـمِنِ كُلَّ وَقْتٍ - صَلاَةٌ مَّا بَدَا نُـــــوْرُ الْكَـــوَاكِبْ تَعُــــــــمُّ اْلاٰلَ وَالْأَصْحَــــابَ طُرًّا - جَمِـــــــــــــيْعَهُمْ وَعِتْرَتَهُ الْأَطَايِبْ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ فَسُبْحَانَ مَنْ خَصَّهٗ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَشْرَفِ الْمَنَاصِبِ 


طَالِبِ حَاجَةٍ فَأُنِيْلَهُ الْمَطَالِبَ ۞ فَلَوْ رَأَيْتَ الْخُدَّامَ قِيَامًا عَلىٰ اْلأَقْدَامِ وَقَدْ جَادُوْا بِالدُّمُوْعِ السَّوَاكِبِ ۞ وَالْقَوْمَ بَيْنَ نَادِمٍ وَتَآئِبٍ ۞ وَخَآئِفٍ لِنَفْسِهٖ يُعَاتِبُ ۞ وَآبِقٍ مِنَ الذُّنُوْبِ إِلَيْهِ هَارِبٍ ۞ فَلاَ يَزَالُوْنَ فِي اْلإِسْتِغْفَارِ حَتَّى يَكُفَّ كَفُّ النَّهَارِ ذُيُوْلَ الْغَيَاهِبِ ۞ فَيَعُوْدُوْنَ وَقَدْ فَازُوْا بِالْمَطْلُوْبِ وَأَدْرَكُوْا رِضَا الْمَحْبُوْبِ وَلَمْ يَعُدْ 

أَحَدٌ مِنَ الْقَوْمِ وَهُوَ خَآئِبٌ ۞ (لَآإِلٰهَ إِلاَّ أللهُ) ۞ فَسُبْحَانَهٗ وَتَعَالىٰ مِنْ مَلِكٍ أَوْجَدَ نُوْرَ نَبِيِّهٖ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ نُوْرِهٖ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ اٰدَمَ مِنَ الطَّيْنِ اللاَّزِبِ ۞ وَعَرَضَ فَخْرَهٗ عَلىٰ الْأَشْيَآءِ وَقَالَ هٰذَا سَيِّدُ الْأَنْبِيَآءِ وَأَجَلُّ الْأَصْفِيَآءِ وَأَكْرَمُ الْحَبَآئِبِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ قِيْلَ هُوَ أَدَمُ، قَالَ أَدَمُ بِهِ أُنِيْلُهُ أَعْلَى 

الْمَرَاتِبِ. قِيْلَ هُوَ نُوْحٌ، قَالَ نُوْحٌ بِهِ يَنْجُوْ مِنَ الْغَرَقِ وَيَهْلِكُ مَنْ خَالَفَهُ مِنَ الْأَهْلِ وَالْأَقَارِبِ. قِيْلَ هُوَ إِبْرَاهِيْمُ، قَالَ إِبْرَاهِيْمُ بِهِ تَقُوْمُ حُجَّتُهُ عَلَى عُبَّادِ اْلأَصْنَامِ وَالْكَوَاكِبِ. قِيْلَ هُوَ مُوْسَى، قَالَ مُوْسَى أَخُوْهُ وَلَكِنْ هَذَا حَبِيْبٌ وَمُوْسَى كَلِيْمٌ وَمُخَاطِبٌ. قِيْلَ هُوَ عِيْسَى، قَالَ عِيْسَى يُبَشِّرُ بِهِ وَهُوَ بَيْنَ يَدَيْ نُبُوَّتِهِ كَالْحَاجِبْ. قِيْلَ 

فَمَنْ هَذَا الْحَبِيْبُ الْكَرِيْمُ الَّذِيْ اَلْبَسْتَهُ حُلَّةَ الْوَقَارِ، وَتَوَّجْتَهُ بِتِيْجَانِ الْمَهَابَةِ وَالْإِفْتِخًارِ، وَنَشَرْتَ عَلَى رَأْسِهِ الْعَصَائِبْ. قَالَ هُوَ نَبِيُّ نِاسْتَخْرَجْتُهُ مِنْ لُؤَيِّ ابْنِ غَالِبْ. يَمُوْتُ أَبُوْهُ وَأُمُّهُ وَيْكْفُلُهُ جَدُّهُ ثُمَّ عَمُّهُ الشَّقِيْقُ أَبُوْ طَالِبْ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ يُبْعَثُ مِنْ تِهَامَةَ بَيْنَ يَدَيِ الْقِيَامَةِ ۞ فِيْ ظَهْرِهٖ عَلاَمَةٌ تُظِلُّهُ الْغَمَامَةُ ۞ 

تُطِيْعُهُ السَّحَآئِبُ ۞ فَجْرِيُّ الْجَبِيْنِ لَيْلِيُّ الذَّوَآئِبِ ۞ أَلْفِـيُّ الْأَنْفِ مِيْمِـيُّ الْفَمِ نُوْنِيُّ الْحَاجِبِ ۞ سَمْعُهٗ يَسْمَعُ صَرِيْرَ الْقَلَمِ بَصَرُهٗ اِلٰى السَّبْعِ الطِّبَاقِ ثَاقِبٌ ۞ قَدَمَاهٗ قَبَّلَهُمَا الْبَعِيْرُ ۞ فَأَزَالاَمَا اشْتَكَاهُ مِنَ الْمِحَنِ وَالنَّوَآئِبِ ۞ اٰمَنَ بِهِ الضَّبُّ وَسَلَّمَتْ عَلَيْهِ الْأَشْجَارُ وَخَاطَبَتْهُ الْأَحْجَارُ ۞ وَحَنَّ إِلَيْهِ الْجِذْعُ حَنِيْنَ حَزِيْنٍ نَادِبٍ 

۞ يَدَاهُ تَظْهَرُ بَرَكَتُهُمَا فِي الْمَطَاعِمِ وَالْمَشَارِبِ ۞ قَلْبُهٗ لاَيَغْفُلُ وَلاَ يَنَامُ وَلٰكِنْ لِلْخِدْمَةِ عَلىٰ الدَّوَامِ مُرَاقِبٌ ۞ إِنْ أُوْذِيَ يَعْفُ وَلاَيُعَاقِبُ ۞ وَإِنْ خُوْصِمَ يَصْمُتْ وَلاَيُجَاوِبُ ۞ أَرْفَعُهٗ إِلىٰ أَشْرَفِ الْمَرَاتِبِ ۞ فِي رَكْبَةٍ لاَتَنْبَغِـيْ قَبْلَهٗ وَلاَبَعْدَهٗ لِرَاكِبٍ ۞ فِيْ مَوْكِبٍ مِنَ الْمَلَآئِكَةِ يَفُوْقُ عَلىٰ سَآئِرِ الْمَوَاكِبِ ۞ فَإِذَا ارْتَقىٰ 

عَلىٰ الْكَوْنَيْنِ وَانْفَصَلَ عَنِ الْعَالَمَيْنِ ۞ وَوَصَلَ إِلىٰ قَابِ قَوْسَيْنِ كُنْتُ لَهٗ اَنَا النَّدِيْمَ وَالْمُخَاطِبَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ ثُمَّ أَرُدُّهٗ مِنَ الْعَرْشِ ۞ قَبْلَ أَنْ يَّبْرُدَ الْفَرْشُ ۞ وَقَدْ نَالَ جَمِيْعَ الْمَاٰرِبِ ۞ فَإِذَا شُرِّفَتْ طُرْبَةَ طَيْبَةَ مِنْهُ بِأَشْرَفِ قَالَبٍ ۞ سَعَتْ إِلَيْهِ أَرْوَاحُ الْمُحِبِّيْنَ عَلىٰ الْأَقْدَامِ وَالنَّجَآئِبِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ 

عَلَيْهِ صَلاَةُ اللهِ مَالاَحَــــــتْ كَوَاكِبْ - عَلىٰ احْمَدْ خَيْرِ مَنْ رَّكِبَ النَّجَآئِبْ حَدٰى حَادِى السُّرٰى بِاسْمِ الْحَبَائِبْ - فَهَزَّالشُّكْرُاَعْ ـــــــــطَافَ الرَّكَائِبْ اَلَمْ تَرَهَا وَقَدْ مَــــدَّتْ حُـــــطَاهَا - وَسَالَتْ مِنْ مَّدَامِعِـــــهَا سَحَآئِبْ وَمَالَتْ لِلْـــــحِمٰى طَرَبًا وَحَنَّتْ - إِلٰى تِلْكَ الْمَعَالِمِ وَ اْلمَــــــــلاَعِبْ فَدَعْ جَذْبَ الزِّمَامِ وَلَا تَسُــــقْهَا - فَقَائِدُ 

شَــــــوْقِهَا لِلْــــحَيِّ جَاذِبْ فَهِمْ طَــــــرَبًا كَمَا هَــــامَــــتْ وَاِلاَّ - فَإِنَّكَ فِى طَـــرِيقِ الْحُـــبِّ كَاذِبْ اَمَّا هٰذَا الْعَقِيْــــــــقُ بَدَا وَهٰذِيْ - قِبَابُ الْحَيِّ لاَحَتْ وَالْمَــضَارِبْ وَتِلْكَ الْقُبَّةُ الْخَـــــــــــضْرَا وَفِيْهَا - نَبِـــــيٌّ نُوْرُهٗ يَجْـــلُوْ الْغَـــــــيَاهِبْ وَقَــــدْ صَحَّ الرِّضَى وَدَنَا التَّلَاقِي - وَقَدْجَاءَ الْهَنَا مِنْ كُلِّ جَـــــــانِبْ فَقُلْ لِّلنَّفْسِ 

دُوْنَكِ وَالتَّمَــــــــلِّى - فَمَادُوْنَ الْحَبِيْبِ الْيَوْمَ حَــــاجِبْ تَمَلَّى بِالْحَبِيْبِ بِكُلِّ قَصْــــــــــدٍ - فَقَدْحَصَلَ الْهَنَا وَالضِـــــدُّ غَائِبْ نَبِيُّ اللهِ خَيْرُ الْخَلْقِ جَمْـــــــــــعَا - لَهٗ أَعْلَى الْمَنَاصِــــبِ وَالْمَــــرَاتِبْ لَهُ الْجَاهُ الرَّفِيْــــعُ لَهُ الْمَعَــــــــالِى - لَهُ الشَّرَفُ الْمَــؤَبَّدُ وَالْمَنَـــــاقِبْ فَـــــــــلَوْ أَنَّا سَعَيْنَــا كُلَّ يَــــــوْمٍ - عَلىٰ اْلاَحْدَاقِ 


وَالْمَرَاتِبِ ۞ أَحْمَدُهٗ عَلىٰ مَا مَنَحَ مِنَ الْمَوَاهِبِ ۞ وَأَشْهَدُ أَنْ لَآإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهٗ لاَشَرِيْكَ لَهٗ رَبُّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغَارِبْ ۞ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلٰى سَآئِرِ الْأَعَاجِمِ وَالْأَعَارِبِ ۞ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلىٰ اٰلِهٖ وَأَصْحَابِهٖ أُوْلِى الْمَآَثِرِ وَالْمَنَاقِبِ ۞ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَآئِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ يَاتِيْ قَآئِلُهُمَا 


يَوْمَ الْقِيَامَةِ غَيْرَ خَآئِبِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ أَوَّلُ مَا نَسْتَفْتِحُ بِـإِيْرَادِ حَدِيْثَيْنِ وَرَدَا عَنْ نَبِيٍّ كَانَ قَدْرُهٗ عَظِيْمًا ۞ وَنَسَبُهٗ كَرِيْمًا ۞ وَصِرَاطُهٗ مُسْتَقِيْمًا ۞ قَالَ فِيْ حَقِّهٖ مَنْ لَّمْ يَزَلْ سَمِيْعًا عَلِيْمًا ۞ إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىٰ النَّبِيِّ ۞ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ 


اَلْحَدِيْثُ الْأَوَّلُ) عَنْ بَحْرِ الْعِلْمِ الدَّافِقِ ۞ وَلِسَانِ الْقُرْآَنِ النَّاطِقِ ۞ أَوْحَدِ عُلَمَآءِ النَّاسِ ۞ سَيِّدِنَا عَبْدِ اللهِ بْنِ سَيِّدِنَا الْعَبَّاسِ ۞ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهٗ قَالَ : إِنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ نُوْرًا بَيْنَ يَدَيِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ قَبْلَ أَنْ يَّخْلُقَ اٰدَمَ بِأَلْفَيْ عَامٍ يُسَبِّحُ اللهَ ااذٰلِكَ النُّوْرُ وَتُسَبِّحُ الْمَلَآئِكَةُ بِتَسْبِيْحِهٖ ۞ فَلَمَّ


خَلَقَ اللهُ اٰدَمَ أَوْدَعَ ذٰلِكَ النُّوْرَ فِيْ طِيْنَتِهٖ ۞ قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَأَهْبَطَنِيَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ اِلٰى الْأَرْضِ فِيْ ظَهْرِ اٰدَمَ ۞ وَحَمَلَنِيْ فِي السَّفِيْنَةِ فِيْ صُلْبِ نُوْحٍ وَّجَعَلَنِيْ فِيْ صُلْبِ الْخَلِيْلِ إِبْرَاهِيْمَ حِيْنَ قُذِفَ بِهٖ فِي النَّارِ ۞ وَلَمْ يَزَلِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يُنَقِّلُنِيْ مِنَ الْأَصْلاَبِ الطَّاهِرَةِ ۞ اِلٰى اْلأَرْحَامِ الزَّكِيَّةِ الْفَاخِرَةِ ۞ حَتّٰى 


أَخْرَجَنِيَ اللهُ مِنْ بَيْنِ أَبَوَيَّ وَهُمَا لَمْ يَلْتَقِيَا عَلىٰ سِفَاحٍ قَطُّ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ اَلْحَدِيْثُ الثَّانِيُّ) عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ ۞ عَنْ كَعْبِ الْأَحْبَارِ ۞ قَالَ : عَلَّمَنِيْ أَبِىْ التَّوْرَاةَ اِلاَّ سِفْرًا وَاحِدًا كَانَ يَخْتِمُهٗ وَيُدْخِلُهُ الصُّنْدُوْقَ ۞ فَلَمَّا مَاتَ أَبِىْ فَتَحْتُهٗ فَإِذًا فِيْهِ نَبِيٌّ يَخْرُجُ اٰخِرَ الزَّمَانِ ۞ مَوْلِدُهٗ بِمَكَّةَ ۞ وَهِجْرَتُهٗ بِالْمَدِيْنَةِ ۞ 


وَسُلْطَانُهٗ بِالشَّامِ ۞ يَقُصُّ شَعْرَهٗ وَيَتَّزِرُ عَلىٰ وَسَطِهِ ۞  يَكُوْنُ خَيْرَ اْلأَنْبِيَآءِ وَأُمَّتُهٗ خَيْرَ الْأُمَمِ ۞ يُكَّبِرُوْنَ اللهَ تَعَالٰى عَلىٰ كُلِّ شَرَفٍ ۞ يَصُفُّوْنَ فِي الصَّلاَةِ كَصُفُوْفِهِمْ فِي الْقِتَالِ ۞ قُلُوْبُهُمْ مَصَاحِفُهُمْ يَحْمَدُوْنَ اللهَ تَعَالىٰ عَلىٰ كُلِّ شِدَّةٍ وَّرَخَآءٍ ۞ ثُلُثٌ يَّدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ ۞ وَثُلُثٌ يَّأْتُوْنَ بِذُنُوْبِهِمْ وَخَطَايَاهُمْ 


فَيُغْفَرُلَهُمْ ۞ وَثُلُثٌ يَّأْتُوْنَ بِذُنُوْبٍ وَخَطَايَا عِظَامٍ ۞ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالىٰ لِلْمَلَآئِكَةِ ٱذْهَبُوْا وَزِنُوْهُمْ فَيَقُوْلُوْنَ يَارَبَّنَا وَجَدْنَاهُمْ اَسْرَفُوْا عَلىٰ اَنْفُسِهِمْ وَوَجَدْنَا أَعْمَالَهُمْ مِّنَ الذُّنُوْبِ كَأَمْثَالِ الْجِبَالِ ۞ غَيْرَ أَنَّهُمْ يَشْهَدُوْنَ أَنْ لَآإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ ۞ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ فَيَقُوْلُ الْحَقُّ 


وَعِزَّتِيْ وَجَلاَلِيْ ۞ لاَجَعَلْتُ مَنْ أَخْلَصَ لِيْ بِالشَّهَادَةِ كَمَنْ كَذَّبَ بِيْ ۞ اَدْخِلُوْهُمُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِيْ ۞ يَاأَعَزَّ جَوَاهِرِ الْعُقُوْدِ ۞ وَخُلاَصَةَ إِكْسِيْرِ سِرِّ الْوُجُوْدِ ۞ مَادِحُكَ قَاصِرٌ وَّلَوْ جَآءَ بِبَذْلِ الْمَجْهُوْدِ ۞ وَوَاصِفُكَ عَاجِزٌ عَنْ حَصْرِ مَا حَوَيْتَ مِنْ خِصَالِ الْكَرَمِ وَالْجُوْدِ ۞ اَلْكَوْنُ إِشَارَةٌ وَأَنْتَ الْمَقْصُوْدُ ۞ يَاأَشْرَفَ 


مَنْ نَالَ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ ۞ وَجَآءَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ لٰكِنَّهُمْ بِالرِّفْعَةِ وَالْعُلاَلَكَ شُهُوْدٌ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ أَحْضِرُوْا قُلُوْبَكُمْ يَامَعْشَرَ ذَوِي الْأَلْبَابِ ۞ حَتَّى أَجْلُوَلَكُمْ عَرَآئِسَ مَعَانِي أَجَلِّ الْأَحْبَابِ ۞ اَلْمَخْصُوْصِ بِأَشْرَفِ الْأَلْقَابِ ۞ اَلرَّاقِيْ إِلٰى حَضْــرَةِ الْمَلَكِ الْوَهَّابِ ۞ حَتَّى نَظَرَ إِلٰى جَمَالِهٖ بِلاَ سِتْرٍ وَّلاَ حِجَابٍ 


۞ فَلَمَّا اٰنَ أَوَانُ ظُهُوْرِ شَمْسِ الرِّسَالَةِ ۞ فِيْ سَمَآءِ الْجَلاَلَةِ ۞ خَرَجَ بِهِ مَرْسُوْمُ الْجَلِيْلِ ۞ لِنَقِيْبِ الْمَمْلَكَةِ جِبْرِيْلَ ۞ يَاجِبْرِيْلُ نَادِ فِيْ سَآئِرِ الْمَخْلُوْقَاتِ ۞ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ وَالسَّمٰوَاتِ ۞ بِالتَّهَانِيْ وَالْبِشَارَاتِ ۞ فَإِنَّ النُّوْرَ الْمَصُوْنَ ۞ وَالسِّـرَّ الْمَكْنُوْنَ ۞ اَلَّذِيْ أَوْجَدْتُهٗ قَبْلَ وُجُوْدِ اْلأَشْيَآءِ ۞ وَإِبْدَاعِ الْأَرْضِ 


وَالسَّمَآءِ ۞ أَنْقُلُهٗ فِي هٰذِهِ اللَّيْلَةِ إِلٰى بَطْنِ أُمِّهٖ مَسْــرُوْرًا ۞ أَمْلاَءُ بِهِ الْكَوْنَ نُوْرًا ۞ وَاَكْفُلُهٗ يَتِيْمًا وَأُطَهِّرُهٗ وَأَهْلَ بَيْتِهٖ تَطْهِيْرًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ فَاهْتَزَّ الْعَرْشُ طَرَبًا وَاسْتِبْشَارًا ۞ وَازْدَادَ الْكُرْسِيُّ هَيْبَةً وَوَقَارًا ۞ وَامْتَلَأَتِ السَّمٰوَاتُ أَنْوَارًا ۞ وَضَجَّتِ الْمَلَآئِكَةُ تَهْلِيْلًا وَتَمْجِيْدًا وَاسْتِغْفَارًا ۩ سُبْحَانَ الله 


وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلَآإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ 3× ۩ وَلَمْ تَزَلْ أُمُّهٗ تَرٰى أَنْوَاعًا مِنْ فَخْرِهِ وَفَضْلِهِ ۞ إِلىٰ نِهَايَةِ تَمَامِ حَمْلِهِ ۞ فَلَمَّا اشْتَدَّ بِهَا الطَّلْقُ ۞ بِـإِذْنِ رَبِّ الْخَلْقِ ۞ وَضَعَتِ الْحَبِيْبَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ۞ سَاجِدًا شَاكِـرًا حَامِدًا كَأَنَّهُ الْبَدْرُ فِيْ تَمَامِهِ مَحَلُّ اْلقِيَامِ  اَلْمَقْرُوْءَةُ فِـيْ مَحَلِّ الْقِيَامِ يَانَبِـــــــــــــــــــــى سَلَامٌ 


عَلَيْكَ - يَارَسُوْلَ سَـــــــــلَامٌ عَلَيْــــــــكَ يَاحَبِيْبْ سٰـــــــــلَامٌ عَلَيْـــــــكَ - صَـــــــــلَوٰاتُ اللهِ عَلَيْـــــــــــكَ اَشْرَقَ الْبَــــدْرُ عَـلَيْــــــــــــــــــنَا - فَاخْتَــــفَــــتْ مِنْـــــــــــهُ الْبُــــدُوْرُ مِثْلَ حُسْنِــــــــكْ مَا رَاَيْــــــــنَا - قَــــطُّ يَاوَجْــــهَ السُّـــــــــــــرُوْرِ اَنْتَ شَمْـــــــــسٌ اَنْتَ بَــــــــدْرٌ - اَنْتَ نُـــــــــــوْرٌ فَــــــوْقَ نُــــوْرٍ 


اَنْتَ اِكْسِـــــــيْرٌ وَغَــالِــــــــــــي - اَنْتَ مِصْبَـــــــــاحُ الصُّـــــــدُوْرِ يَاحَبِيْبِـــــــــيْ يَامُـــــــــــــــحَمَّدُ - يَاعَرُوْسَ الْخَـــــــــافِقَ ــــــــــــيْنِ يَامُؤَيَّدْ يَامُمَجَّ ــــــــــــــــــــــــــدُ - يَاإِمَامَ الْقِبْلَتَ ــــــــــــــــــــــــــــيْ نِ مَنْ رَاٰى وَجْهَــــــــكَ يَسْعَــــــدُ - يَاكَـــــــــــــرِيْمَ الْــــــــــــــوَالِدَيْنِ حَوْضُكَ الصَّــــــافِى الْمُبَــــــــرَّدُ 


- وِرْدُنَا يَوْمَ النُّشُـــــــــــــــــــــوْ رِ مَارَأَيْـــــــــنَا الْعِيْسَ حَنَّـــــــــتْ - بِالسُّـــــــــرٰى إِلاَّ اِلَيْــــــــــــــكَ وَالْغَــــماَمَةْ قَـــــدْ أَظَلَّــــــــــــتْ - وَالْمَـــــــــلاَ صَــــــــــــــلَّوْعَلَيْكَ وَاَتَاكَ الْعُـــــــــوْدُ يَبْــــــــــــــكِى - وَتَـــــــــذَلَّلْ بَيْنَ يَــــــــــــــدَيْكَ وَاسْتَجَـــــــــارَتْ يَاحَبِيْــــــــبِي - عِنْدَكَ الظَّــــــــــبْيُ النُّـــــــــفُوْرُ 


عِنْدَ مَاشَـــــــــدُّوْا الْمَحَامِــــــلْ - وَتَنَادَوْا لِلـــــــــرَّحِيْ ـــــــــــــــــلِ جِئْتُهُمْ وَالدَّمْـــــــــعُ سَائِــــــــــلْ - قُلْـــــــــتُ قِفْ لِى يَادَلِيْــــــــلُ وَتَحَمَّلْ لِيْ رَسَــــــــــــــائِ ــــــــلْ - اَيُّهَا الشَّــــــــــــــوْقُ الْجَـــزِيْلُ نَحْوَهَا تِيْـــــــــكَ الْمَنَـــــــــــازِلْ - بِالْعَشِــــــــيِّ وَالْبُكُــــــــــــــــوْرُ كُلُّ مَـــنْ فِى الْكَـــوْنِ هَامُـــــوْا - 


فِيْـــــــــــكَ يَابَاهِى الْجَبِـــــــــيْنِ وَلَهُمْ فِيْــــــــــــكَ غَــــــــــــــرَامُ - وَاشْـــــــــتِيَاقٌ وَحَنِـــــــــيْنُ فِى مَعَــــــــــــــانِيْ ــــــــــكَ الْأَنَامُ - قَدْتَبَدَّتْ حَـــــــــــآئِ ـــــــــــــرِيْنَ اَنْتَ لِلرُّسْـــــــــلِ خِتَـــــــــــــامُ - اَنْتَ لِلْمَـــــــــوْلىٰ شَكُـــــــــــوْرُ عَبْدُكَ الْمِسْــــــــكِيْنُ يَرْجُــــــوْ - فَضْلَكَ الْجَـــــــــمَّ الْغَفِـــــــــــيْرَ فِيْكَ قَدْ 


أَحْسَـــــــــنْتُ ظَنِّــــيْ - يَابَشِــــــــــــــيْرُ يَانَــــــــــــــذِيْرُ فَأَغِثْنِيْ وَأَجِـــــــــــــــرْنِ ـــــــــــيْ - يَامُجِيْرُ مِنَ السَّــــــــــــــعِــــــيْ رِ يَاغِــــــــــــــيَاثِي يَامَـــــــــلاَذِيْ - فِيْ مُهِمَّاتِ الْأُمُ ــــــــــــــــــــــوْرِ سَعْدَ عَبْــــــــدٌ قَدْ تَمَــــــــــــلىّٰ - وَانْجَــــــلىٰ عَنْــــــــــــــهُ الْحَزِيْنُ فِيْكَ يَابَــــــــــــــدْرٌتَجَ ــــــــــــلىّٰ - فَلَكَ 


الْوَصْـــــــــفُ الْحَسِــــــيْنُ لَيْـــــــــسَ أَزْكىٰ مِنْكَ أَصْــــــلاً - قَـــــــطُّ يَاجَدَّ الْحُــــــــــــــسَيْنِ فَعَلَيْـــــــــكَ اللهُ صَــــــــــــــلىّٰ - دَآئِماً طُـــــــــوْلَ الدُّهُـــــــــــــوْرِ يَاوَلِيَّ الْحَــــــــــــــسَنَ ــــــــــاتِ - يَارَفِيْـــــــــعَ الدَّرَجَـــــــــــــــــاتِ كَفِّرْ عَنِّـــــــي الذُّنُــــــــــــــــوْبَ - وَاغْـــــــفِرْعَنِّي سَـــــــيِّئَــــــــاتِ أَنْتَ 


غَـــــــــفَّارُ الْخَـــــــــــطَايَا - وَالذُّنُوْبِ الْمُـــــــــوْبِقَ ــــــــــــاتِ أَنْتَ سَـــــــــتَّارُ الْمَسَــــــــاوِيْ - وَمُقِيْــــــــلُ الْعَــــــــــــــــــثَرَاتِ عَالِــــــــــــــمُ السِّــــــــرِّ وَأَخْفىٰ - مُسْتَجِيْـــــــــبُ الدَّعَـــــــــوَاتِ رَبِّ فَارْحَمْـــــــــنَا جَمِيْـــــــــــــعًا - وَامْحُ عَنَّا السَّـــــــــيِّـــــــــــئَ اتِ صَــــــلىّٰ اللهُ عَلىٰ مُحَمَّــــــــــدٍ - 


عَــــــــدَّ تَحْرِيْرِ السُطُــــــــــــوْرِ اَحْمَــــــــدَ الْهَادِيْ مُحَمَّـــــــــــدْ - صَـــــــــاحِبَ الْوَجْهِ الْمُنِــــــــيْرِ رَبِّ فَارْحَمْنَاجَمِيْ ــــــــــــــــــــــــعًا - بِجَمِيْعِ الصَّالِحَ ــــــــــــــــــــــــاتِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَوُلِدَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَخْتُوْنًا بِيَدِ الْعِنَايَةِ ۞ مَكْحُوْلاً بِكُحْلِ الْهِدَايَةِ ۞ فَأَشْرَقَ بِبَهَآئِهِ الْفَضَا ۞ وَتَلَأْلَأَ 


الْكَوْنُ مِنْ نُوْرِهٖ وَأَضَا ۞ وَدَخَلِ فِيْ عَقْدِ بَيْعَتِهٖ مَنْ بَقِـيَ مِنَ الْخَلَآئِقِ كَمَا دَخَلَ فِيْهَا مَنْ مَّضٰـى ۞ أَوَّلُ فَضِيْلَةِ الْمُعْجِزَاتِ ۞ بِخُمُوْدِ نَارِ فَارِسَ وَسُقُوْطِ الشُّــرُفَاتِ ۞ وَرُمِيَتِ الشَّيَاطِيْنُ مِنَ السَّمَآءِ بِالشُّهُبِ الْمُحْرِقَاتِ ۞ وَرَجَعَ كُلُّ جَبَّارٍ مِنَ الْجِنِّ وَهُوَ بِصَوْلَةِ سُلْطَنَتِهٖ ذَلِيْلٌ خَاضِعٌ ۞ لَمَّا تَأَلَّقَ مِنْ سَنَاهُ النُّوْرُ 


السَّاطِعُ ۞ وَأَشْرَقَ مِنْ بَهَآئِهِ الضِّيَاءُ اللاَّمِعُ ۞ حَتَّى عُرِضَ عَلىٰ  الْمَرَاضِعِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ قِيْلَ مَنْ يَّكْفُلُ هٰذِهِ الدُّرَّةَ الْيَتِيْمَةَ ۞ اَلَّتِيْ لاَ تُوْجَدُ لَهَا قِيْمَةٌ ۞ قَالَتِ الطُّيُوْرُ نَحْنُ نَكْفُلُهٗ وَنَغْتَنِمُ هِمَّتَهُ الْعَظِيْمَةَ ۞ قَالَتِ الْوُحُوْشُ نَحْنُ أَوْلٰى بِذٰلِكَ لِكَيْ نَنَالَ شَرَفَهٗ وَتَعْظِيْمَهُ ۞ قِيْلَ يَا مَعْشَرَ الْأُمَمِ اسْكُنُوْا فَإِنَّ اللهَ 


قَدْ حَكَمَ فِيْ سَابِقِ حِكْمَتِهِ الْقَدِيْمَةِ ۞ بِأَنَّ نَبِيَّهٗ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكُوْنُ رَضِيْعًا لِحَلِيْمَةَ الْحَلِيْمَةِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهُ مَرَاضِعُ الْإِنْسِ لِمَا سَبَقَ فِيْ طَيِّ الْغَيْبِ ۞ مِنَ السَّعَادَةِ لِحَلِيْمَةَ بِنْتِ أَبِىْ ذُؤَيْبٍ ۞ فَلَمَّا وَقَعَ نَظَرُهَا عَلَيْهِ ۞ بَادَرَتْ مُسْــرِعَةً إِلَيْهِ ۞ وَوَضَعَتْهُ فِيْ حِجْرِهَا ۞ وَضَمَّتْهُ 


إِلٰى صَدْرِهَا ۞ فَهَشَّ لَهَا مُتَبَسِّمًا ۞ فَخَرَجَ مِنْ ثَغْرِهٖ نُوْرٌ لَّحِقَ بِالسَّمَآ ۞ فَحَمَلَتْهُ إِلٰى رَحْلِهَا ۞ وَارْتَحَلَتْ بِهٖ اِلٰى أَهْلِهَا ۞ فَلَمَّا وَصَلَتْ بِهِ اِلٰى  مُقَامِهَا ۞ عَايَنَتْ بَرَكَتُهٗ عَلىٰ أَغْنَامِهَا ۞ وَكَانَتْ كُلَّ يَوْمٍ تَرٰى مِنْهُ بُرْهَانًا ۞ وَتَرْفَعُ لَهٗ قَدْرًا وَّشَانًا ۞ حَتَّى انْدَرَجَ فِيْ حُلَّةِ اللُّطْفِ وَالْأَمَانِ ۞ وَدَخَلَ بَيْنَ إِخْوَتِهٖ مَعَ 


الصِّبْيَانِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ فَبَيْنَمَا هُوَ ذَاتَ يَوْمٍ نَاءٍ عَنِ الْأَوْطَانِ ۞ إِذْ أَقْبَلَ عَلَيْهِ ثَلَاثَةُ نَفَرٍ ۞ كَأَنَّ وُجُوْهَهُمُ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۞ فَانْطَلَقَ الصِّبْيَانُ هَرَبًا ۞ وَوَقَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَعَجِّبًا ۞ فَأَضْجَعُوْهُ عَلىٰ  الْأَرْضِ إِضْجَاعًا خَفِيْفًا ۞ وَشَقُّوْا بَطْنَهُ شَقًّا لَطِيْفًا ۞ ثُمَّ أَخْرَجُـوْا قَلْبَ سَيِّدِ وَلَدِ 


عَدْنَانَ ۞ وَشَرَّحُوْهُ بِسِكِّيْنِ الْإِحْسَانِ ۞ وَنَزَّعُوْا مِنْهُ حَظَّ الشَّيْطَانِ ۞ وَمَلَؤُهُ بِالْحِلْمِ وَالْعِلْمِ وَالْيَقِيْنِ وَالرِّضْوَانِ ۞ وَأَعَادُوْهُ اِلٰى مَكَانِهِ فَقَامَ الْحَبِيْبُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ سَوِيًّا كَمَا كَانَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ فَقَالَتِ الْمَلَآئِكَةُ يَاحَبِيْبَ الرَّحْمٰنِ ۞ لَوْ عَلِمْتَ مَا يُرَادُ بِكَ مِنَ الْخَيْرِ ۞ لَعَرَفْتَ قَدْرَ مَنْزِلَتِكَ عَلٰى  


الْغَيْرِ ۞ وَازْدَدْتَ فَرَحًا وَسُرُوْرًا ۞ وَبَهْجَةً وَّنُوْرًا ۞ يَامُحَمَّدُ أَبْشِـرْ فَقَدْ نُشِــرَتْ فِي الْكَآئِنَاتِ أَعْلاَمُ عُلُوْمِكَ ۞ وَتَبَاشَرَتِ الْمَخْلُوْقَاتُ بِقُدُوْمِكَ ۞ وَلَمْ يَبْقَ شَيْئٌ مِمَّا خَلَقَ اللهُ تَعَالٰى إِلاَّجَآءَ لِأَمْرِكَ طَائِعًا ۞ وَلِمَقَالَتِكَ سَامِعًا ۞ فَسَيَأتِيْكَ الْبَعِيْرُ ۞ بِذِمَامِكَ يَسْتَجِيْرُ ۞ وَالضَّبُّ وَالْغَزَالَةُ ۞ يَشْهَدَانِ لَكَ بِالرِّسَالَةِ ۞ 


وَالشَّجَرُ وَالْقَمَرُ وَالذِّيْبُ ۞ يَنْطِقُوْنَ بِنُبُوَّتِكَ عَنْ قَرِيْبٍ ۞ وَمَرْكَبُكَ الْبُرَاقُ ۞ اِلٰى جَمَالِكَ مُشْتَاقٌ ۞ وَجِبْرِيْلُ شَاوُوْشُ مَمْلَكَتِكَ قَدْ أَعْلَنَ بِذِكْرِكَ فِي الْأٰفَاقِ ۞ وَالْقَمَرُ مَأْمُوْرٌ لَكَ بِالْإِنْشِقَاقِ ۞ وَكُلُّ مَنْ فِي الْكَوْنِ مُتَشَوِّقٌ لِظُهُوْرِكَ ۞ مُنْتَظِرٌ لِإِشْرَاقِ نُوْرِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ فَبَيْنَمَا الْحَبِيْبُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ 


وَسَلَّمَ مُنْصِتٌ لِسَمَاعِ تِلْكَ الْأَشْبَاحِ ۞ وَوَجْهُهٗ مُتَهَلِّلٌ كَنُوْرِ الصَّبَاحِ ۞ إِذْ أَقْبَلَتْ حَلِيْمَةُ مُعْلِنَةً بِالصِّيَاحِ ۞ تَقُوْلُ وَاغَرِيْبَاهُ ۞ فَقَالَتِ الْمَلَآئِكَةُ يَامُحَمَّدُ مَا أَنْتَ بِغَرِيْبٍ ۞ بَلْ أَنْتَ مِنَ اللهِ قَرِيْبٌ ۞ وَأَنْتَ لَهُ صَفِـيٌّ وَحَبِيْبٌ ۞ قَالَتْ حَلِيْمَةُ وَوَاحِدَاهُ ۞ فَقَالَتِ الْمَلَآئِكَةُ يَامُحَمَّدُ مَا أَنْتَ بِوَحِيْدٍ ۞ بَلْ أَنْتَ صَاحِبُ التَّأْيِيْدِ 


۞ وَأَنِيْسُكَ الْحَمِيْدُ الْمَجِيْدُ ۞ وَإِخْوَانُكَ إِخْوَانُكَ مِنَ الْمَلَآئِكَةِ وَأَهْلِ التَّوْحِيْدِ ۞ قَالَتْ حَلِيْمَةُ وَايَتِيْمَاهُ ۞ فَقَالَتِ الْمَلَآئِكَةُ لِلّٰهِ دَرُّكَ مِنْ يَتِيْمٍ ۞ فَإِنَّ قَدْرَكَ عِنْدَ اللهِ عَظِيْمٌ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْه فَلَمَّا رَأَتْهُ حَلِيْمَةُ سَالِمًا مِنَ الْأَهْوَالِ ۞ رَجَعَتْ بِهٖ مَسْــرُوْرَةً اِلٰى اْلأَطْلاَلِ ۞ ثُمَّ قَصَّتْ خَبَرَهُ عَلىٰ بَعْضِ الْكُهَّانِ ۞ 


وَأَعَادَتْ عَلَيْهِ مَا تَمَّ مِنْ أَمْرِهٖ وَمَا كَانَ ۞ فَقَالَ لَهُ الْكَاهِنُ : يَاابْنَ زَمْزَمَ وَالْمَقَامِ ۞ وَالرُّكْنِ وَالْبَيْتِ الْحَرَامِ ۞ أَفِي الْيَقَظَةِ رَأَيْتَ هٰذَا أَمْ فِي الْمَنَامِ ۞ فَقَالَ وَحُرْمَةِ الْمَلِكِ الْعَلاَّمِ ۞ شَاهَدْتُهُمْ كِفَاحًا لاَ أَشُكُّ فِيْ ذٰلِكَ وَلاَ أُضَامُ ۞ فَقَالَ لَهُ الْكَاهِنُ أَبْشِـرْ أَيُّهَا الْغُلاَمُ ۞ فَأَنْـتَ صَاحِبُ الْأَعْلاَمِ ۞ وَنُبُوَّتُكَ لِلْأَنْبِيَآءِ قُفْلٌ 


وَخِتَامٌ ۞ عَلَيْكَ يَنْزِلُ جِبْرِيْلُ ۞ وَعَلىٰ بِسَاطِ الْقُدْسِ يُخَاطِبُكَ الْجَلِيْلُ ۞ وَمَنْ ذَا الَّذِيْ يَحْصُرُ مَا حَوَيْتَ مِنَ التَّفْضِيْلِ ۞ وَعَنْ بَعْضِ وَصْفِ مَعْنَاكَ يَقْصُـرُ لِـسَانُ الْمَادِحِ الْمُطِيْلِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَكَانَ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خَلْقًا وَخُلُقًا ۞ وَأَهْدَاهُمْ اِلٰى الْحَقِّ طُرُقًا ۞ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْاٰنُ 


۞ وَشِيْمَتُهُ الْغُفْرَانُ ۞ يَنْصَحُ لِلْإِنْسَانِ ۞ وَيَفْسَحُ فِي الْإِحْسَانِ ۞ وَيَعْفُوْ عَنِ الذَّنْبِ إِذَا كَانَ فِيْ حَقِّهٖ وَسَبَبِهِ ۞ وَإِذَا ضُيِّعَ حَقُّ اللهِ لَمْ يَقُمْ أَحَدٌ لِغَضَبِهِ ۞ مَنْ رَاٰهُ بَدِيْهَةً هَابَهُ ۞ وَإِذَا دَعَاهُ الْمِسْكِيْنُ أَجَابَهُ ۞ يَقُوْلُ الْحَقَّ وَلَوْكَانَ مُرًّا ۞ وَلاَ يُضْمِرُ لِمُسْلِمٍ غِشًّا وَلاَ ضُرًّا ۞ مَنْ نَظَرَ فِيْ وَجْهِهِ عَلِمَ أَنَّهٗ لَيْسَ بِوَجْهِ 


كَذَّابٍ ۞ وَكَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ بِغَمَّازٍ وَلاَ عَيَّابٍ ۞ إِذَا سُرَّا فَـكَأَنَّ وَجْهَهُ قِطْعَةُ قَمَرٍ ۞ وَإِذَا كَلَّمَ النَّاسَ فَكَأَنَّمَا يَجْنُوْنَ مِنْ كَلاَمِهٖ أَحْلٰ ثَمَرٍ ۞ وَإِذَا تَبَسَّمَ تَبَسَّمَ عَنْ مِثْلِ حَبِّ الْغَمَامِ ۞ وَإِذَا تَكَلَّمَ فَكَأَنَّمَا الدُّرُّ يَسْقُطُ مِنْ ذٰلِكَ الْكَلاَمِ ۞ وَإِذَا تَحَدَّثَ فَكَأَنَّ الْمِسْكَ يَخْرُجُ مِنْ فِيْهِ ۞ وَإِذَا مَرَّ بِطَرِيْقٍ عُرِفَ مِنْ 


طِيْبِهٖ أَنَّهٗ قَدْ مَرَّ فِيْهِ ۞ وَإِذَا جَلَسَ فِيْ مَجْلِسٍ بَقِـيَ طِيْبُهٗ فِيْهِ أَيَّامًا وَإِنْ تَغَيَّبَ ۞ وَيُوْجَدُ مِنْهُ أَحْسَنُ طِيْبٍ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ قَدْ تَطَيَّبَ ۞ وَإِذَا مَشـٰى بَيْنَ أَصْحَابِهٖ فَكَأَنَّهُ الْقَمَرُ بَيْنَ النُّجُوْمِ الزُّهْرِ ۞ وَإِذَا أَقْبَلَ لَيْلاً فَكَأَنَّ النَّاسَ مِنْ نُوْرِهٖ فِيْ أَوَانِ الظُّهْرِ ۞ وَكَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيْحِ الْمُرْسَلَةِ ۞ وَكَانَ 


يَرْفُقُ بِالْيَتِيْمِ وَالْأَرْمَلَةِ ۞ قَالَ بَعْضُ وَاصِفِيْهِ مَا رَأَيْتُ مِنْ ذِيْ لِمَّةٍ سَوْدَآءَ ۞ فِيْ حُلَّةٍ حَمْرَآءَ ۞ أَحْسَنَ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَقِيْلَ لِبَعْضِهِمْ كَأَنَّ وَجْهَهُ الْقَمَرُ ۞ فَقَالَ بَلْ أَضْوَأُ مِنَ الْقَمَرِ إِذَا لَمْ يَحُلْ دُوْنَهُ الْغَمَامُ ۞ قَدْ غَشِيَهُ الْجَلَالُ ۞ وَانْتَهٰى إِلَيْهِ الْكَمَالُ ۞ قَالَ 


بَعْضُ وَاصِفِيْهِ مَا رَأَيْتُ قَبْلَهُ وَلاَ بَعْدَهٗ مِثْلَهُ ۞ فَيُعْجِزُ لِسَانُ الْبَلِيْغِ إِذَا اَرَادَ أَنْ يُحْصِيَ فَضْلَهُ ۞ فَسُبْحَانَ مَنْ خَصَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَحَلِّ الْأَسْنٰى ۞ وَأَسْرٰى بِهٖ اِلٰى  قَابِ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنٰى ۞ وَأَيَّدَهٗ بِالْمُعْجِزَاتِ الَّتِيْ لاَ تُحْصٰى ۞ وَاَوفَاهُ مِنْ خِصَالِ الْكَمَالِ بِمَا يَجِلُّ أَنْ يُسْتَقْصٰـى ۞ وَأَعْطَاهُ خَمْسًا لَمْ يُعْطِهِنَّ 


أَحَدًا قَبْلَهُ ۞ وَاٰتَاهُ جَوَامِعَ الْكَلِمِ فَلَمْ يُدْرِكْ أَحَدٌ فَضْلَهُ ۞ وَكَانَ لَهٗ فِيْ كُلِّ مَقَامٍ عِنْدَهٗ مَقَالٌ ۞ وَلِكُلِّ كَمَالٍ مِنْهُ كَمَالٌ ۞ لاَ يَحُوْلُ فِيْ سُؤَالٍ وَلاَ جَوَابٍ ۞ وَلاَ يَجُوْلُ لِسَانُهٗ إِلاَّ فِيْ صَوَابٍ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَمَا عَسٰى أَنْ يُقَالَ فِيْمَنْ وَصَفَهُ الْقُرْاٰنُ ۞ وَأَعْرَبَ عَنْ فَضَائِلِهٖ التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيْلُ وَالزَّبُوْرُ 


وَالْفُرْقَانُ ۞ وَجَمَعَ اللهُ لَهٗ بَيْنَ رُؤْيَتِهٖ وَكَلاَمِهِ ۞ وَقَرَنَ اسْمُهٗ مَعَ اسْمِهٖ تَنْبِيْهًا عَلىٰ عُلُوِّ مَقَامَهِ ۞ وَجَعَلَهٗ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَنُوْرًا ۞ وَمَلَأَ بِمَوْلِدِهِ الْقُلُوْبَ سُرُوْرًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ يَابَــــــــدْرَتِمٍّ حَــــــازَ کُلَّ كَمَالِ - مَــــاذَا يُعَبِّرُعَنْ عُلاَكَ مَقَــــــالِی اَنْتَ الَّذِی اَشْرَقْتَ فِی اُفُقِ الْعُلاَ - فَمَــحَوْتَ بِالأَنْــوَارِکُلَّ 


ضَــــلاَلِ وَبِكَ اسْتَنَارَ الْكَوْنُ يَاعَلَمَ الْهُدٰى - بِالنُّــوْرِ وَاْلاِنْعَـــــــامِ وَاْلاِفْضَالِ صَلَّى عَلَيْــــكَ اللهُ رَبِّي دَاِئمًــــا - اَبَدًامَـــــــعَ اْلإِبْكاَرِ وَاْلاٰصَــــالِ وَعَلىٰ جَمِيْــــعِ الاٰلِ وَاْلأَصْحَابِ مَنْ - قَدْ خَصَّـــهُمْ رَبُّ الْعُــــلاَ بِكَماَلِ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ۞ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلىٰ 


اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ أَجْمَعِيْن ۞ جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَاكُمْ مِمَّنْ يَسْتَوْجِبُ شَفَاعَتَهُ ۞ وَيَرْجُوْ بِذٰلِكَ رَحْمَتَهُ وَرَأْفَتَهُ ۞ أَللّٰهُمَّ بِحُرْمَةِ هٰذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ ۞ وَاٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ السَّالِكِيْنَ عَلىٰ مَنْهَجِهِ الْقَوِيْمِ ۞ إِجْعَلْنَا مِنْ خِيَارِ أُمَّتِهٖ ۞ وَاسْتُرْنَا بِذَيْلِ حُرْمَتِهِ ۞ وَاحْشُـرْنَا غَدًا فِيْ زُمْرَتِهِ ۞ وَاسْتَعْمِلْ أَلْسِنَتَنَا فِيْ مَدْحِهٖ وَنُصْـرَتِهِ ۞ وَأَحْيِنَا 


مُتَمَسِّكِيْنَ بِسُنَّتِهِ وَطَاعَتِهِ ۞ وَأَمِتْنَا عَلىٰ حُبِّهٖ وَجَمَاعَتِهِ ۞ أَللّٰهُمَّ أَدْخِلْنَا مَعَهُ الْجَنَّةَ فَإِنَّهُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُهَا ۞ وَأَنْزِلْنَا مَعَهٗ فِيْ قُصُوْرِهَا ۞ فَإِنَّهُ أَوَّلُ مَنْ يَنْزِلُهَا ۞ وَارْحَمْنَا يَوْمَ يَشْفَعُ لِلْخَلَآئِقِ فَتَرْحَمُهَا ۞ أَللّٰهُمَّ ارْزُقْنَا زِيَارَتَهٗ فِيْ كُلِّ سَنَةٍ ۞ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنْ الْغَافِلِيْنَ عَنْكَ وَلاَ عَنْهُ قَدْرَ سِنَةٍ ۞ أَللّٰهُمَّ لاَ تَجْعَلْ فِيْ مَجْلِسِنَا 


هٰذَا أَحَدًا إِلاَّ غَسَلْتَ بِمَاءِ التَّوْبَةِ ذُنُوْبَهُ ۞ وَسَتَرْتَ بِرِدَآءِ الْمَغْفِرَةِ عُيُوْبَهُ ۞ اَللّٰهُمَّ إِنَّهٗ كَانَ مَعَنَا فِي السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ ۞ إِخْوَانٌ مَنَعَهُمُ اْلقَضَآءُ عَنِ الْوُصُوْلِ اِلٰى مِثْلِهَا ۞ فَلاَ تَحْرِمْهُمْ مِنْ ثَوَابِ هٰذِهِ السَّاعَةِ 

Sabtu, 24 Oktober 2020

bidadari yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فِيْهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِ ۙ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآ نٌّ ۚ 
fiihinna qooshirootuth-thorfi lam yathmis-hunna ingsung qoblahum wa laa jaaann

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 56)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآ نٌّ ۚ 
lam yathmis-hunna ingsung qoblahum wa laa jaaann

"Mereka sebelumnya tidak pernah disentuh oleh manusia maupun oleh jin."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 74)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
تَبٰـرَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَـلٰلِ وَا لْاِ كْرَا مِ
tabaarokasmu robbika zil-jalaali wal-ikroom

"Maha Suci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 78)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Jumat, 23 Oktober 2020

Fa'lam Artinya Mengerti, Mengerti Itu Ilmu

Khutbah I
    اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِه وَبِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. 
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّاا للهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. 
اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ، 
أَمَّا بَعْدُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ .................. 
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25) 


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, 
Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat diri khatib pribadi dan kepada jamaah jumat yg dirahmati Allah, terutama agar senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan Allah SWT.   
Hadirin yang dirahmati oleh Allah
Fa’lam Annahu laa ilaaha illa-Allah,” 
artinya mengerti, mengerti itu ilmu bukan banyaknya bacaan tahlil
Surga dan neraka dibuat untuk menjaga kalimah la ilaha illallah, kenapa tuhan membuat bumi? Sebab Yg melafadzkan kalimah la ilaha illallah itu manusia, manusia butuh makan butuh tanaman, butuh macam macam maka dibuat bumi, dengan la ilaha illallah juga dibuat langit, nanti biar tuhan punya alasan bagi manusia untuk berfikir ... 
a wa lam nu'ammirkum mā yatażakkaru fīhi man tażakkara
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir? (quran-surat-fatir-ayat-37) 
Yg berfikir benar dakholal jannah yg berfikir salah neraka
Dan karena tasbih kalimah la ilaha illallah, rizqi mahkluqbya diberikan, "wa biha yurzakul-kholku",
kalimat tahlil adalah kalimatul haq, alaiha nahya, wa alaih namut, wa nubatsu fa insya Allahu minal aamininin, 
semua manusia baik muslim maupun kafir tetap diberi rizqi, biar manusia punya waktu berfikir memilih jalan yg benar atau salah,  yg berfikir benar kalimah la ilaha illallah maka diberi surga dan yang salah maka neraka tempatnya. 

Dalam khutbah pembuka tadi Allah swt berfirman dalam qs ibrahim 24

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25) 

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: perumpamaan kalimat yang baik. (Ibrahim: 24) Yakni syahadat atau persaksian yang bunyinya  la ilaha illallah 'tidak ada Tuhan selain Allah'. seperti pohon yang baik. (Ibrahim: 24) Yang dimaksud ialah orang mukmin. akarnya teguh. (Ibrahim: 24) Yaitu kalimat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah' tertanam dalam di hati orang mukmin. dan cabangnya (menjulang) ke langit. (Ibrahim: 24) Maksudnya, berkat kalimat tersebut amal orang mukmin dinaikkan ke langit.

2.  Ad-Dahhak, Sa'id ibnu Jubair, Ikrimah, Mujahid, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang, bahwa sesungguhnya hal ini merupakan perumpamaan tentang amal perbuatan orang mukmin, ucapannya yang baik, dan amalnya yang saleh. Dan sesungguhnya orang mukmin itu seperti pohon kurma, amal salehnya terus-menerus dinaikkan (ke langit) baginya di setiap waktu, pagi dan petang.

3. As-Saddi, dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa pohon yang dimaksud adalah pohon kurma. 
menurut riwayat Syu'bah, dari Mu'awiyah ibnu Qurrah, dari Anas, bahwa pohon itu adalah pohon kurma.
Hammad ibnu Salamah telah meriwayatkan dari Syu'aib ibnul Habhab, dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. mendapat kiriman sekantong buah kurma. Maka beliau Saw. membaca firman-Nya: perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik. (Ibrahim: 24) Yakni pohon kurma.

Tafsir serupa QS: Ibrahim Ayat 24.

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) Tidakkah kamu tahu wahai rasul, bagaimana Allah membuat perumpamaan kaliamat tauhid (lailahaillalah) dengan satu pohon yang besar, yaitu pohon kurma, yang akarnya kuat menancap di dalam tanah, sedang bagian atasnya menjulang tinggi ke arah langit? 

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 24. Hai Rasulullah, Tidakkah kamu mengetahui bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat tauhid ‘laa ilaaha illaa Allah’ dengan sebuah pohon yang mulia, yaitu pohon kurma, akarnya kokoh menembus tanah dan batangnya menjulang tinggi ke langit? 

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah 24. kalimat tauhid “Laa ilaaha illaa Allah”, atau kalimat yang menyuruh kepada perbuatan ma’ruf dan melarang kemungkaran. Yakni Allah mengumpamakan kalimat yang baik dengan pohon yang baik. 

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah yg dimaksud qs ibrahim:24. Allah berfirman, “Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik”, yaitu persaksian tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) kecuali Allah, dan cabang-cabangnya adalah “seperti pohon yang baik”, yaitu pohon kurma “akarnya teguh” ke dalam tanah “dan cabangnya”, menjulang “ke langit”, selalu banyak manfaatnya. 

Dengan kalimah la ilaha illallah,
langit, dan bumi diciptakan, rizqi makhluknya ditetapkan, bagi yg berfikir benar kalimah la ilaha illallah maka diberi surga dan yang salah maka neraka tempatnya. 

Makanya surga diciptakan tdk setara dengan amal manusia walaupun seumur hidupnya selama 70 tahun seluruh hidupnya hanya untuk ibadah salat, dzikir dan sodaqah. Karena surga diciptakan kholidina fiha abada kekal abadi selamanya. Amal manusia sekalipun sejak lahir sampai mati selama 70 tahun sangat tdk setara diukar dengan surga yg  begitu mewahnya dan kekal abadi tanpa batas waktu, seperti orang ingin beli mobil alphard dibeli hanya dengan uang 100 juta. (sangat tidak sebanding
Pada umumnya ibadah sering diiringi keinginan manusia yg disebut haddun nafsi, ingin kaya, ingin sukses, ingin surga, ingin bersama bidadari, misal karena istrinya tidak cantik saat di dunia ingin bertemu bidadari di surga, atau  karena hidup miskin saat di dunia sehingga ingin dapat balasan surga, atau sangat kaya ingin bersama 70 bidadari di surga dengan makanan yg sangat mewah yg tdk pernah ada di dunia. Semua keinginan manusia dalam ibadah tersebut masih tergolong keinginan haddu nafsi
Mengakui kalimat tauhid dengan benar, fa'lam annahu la ilaha illallah, kalimat tahlil adalah kalimatul haq, alaiha nahya, alaiha namut, wa nabatsu, fainsya Allahu minal aaminin. 
Mengakui kebenaran mutlak Allah kalimat tahlil pasti akan mendapatkan surga yg dijanjikan. Sebaliknya orang yg mengandalkan amal selama 70 th untuk beribadah maka orang tsb akan kaget jika Allah akan memberi surga cuma 70 tahun. Karena fa'lam annahu la ilaha illallah, tdk dipahami dengan ilmu tauhid yg benar tapi masih ada keinginan manusia "haddun nafsi"

Surga dan neraka adalah otoritas Allah bagi yg menerima kalimat tahlil dan atau menolaknya, sekalipun 70th dalam kekafiran setelah menerima kalimat tahlil maka otoritas ini wilayah Allah, Dalam sebuah hadits sahih seorang yg telah membunuh genap 100 orang karena berniat sangat kuat mencari negeri ampunan, mencari kalimatul haq, mangakui kalimat tauhid, la ilaaha illaallah, ternyata Allah menerima taubatnya. Dalam sejarah Nabi saw juga pernah berdoa agar Wahsy pembunuh Hamzah paman nabi supaya diberi dilaknat didunia dan akhirat, ternyata taubatnya diterima Allah setelah mengucap kalimat "kalimat tahlil la ilaaha illaallah, dan bersaksi bahwa muhammad rasulullah" Nabipun tetap menerima taqdir Allah ternyata wahsy masuk islam dan taubatnya diterima. Otoritas surga dan neraka wilayah Allah

 بارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم   

Khutbah II
   اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ 
وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا   
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ 
وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 
 
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ 
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْ
 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik.







Tafsir Surat Ibrahim, ayat 24-26


    {أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25) وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الأرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ (26) }
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: perumpamaan kalimat yang baik. (Ibrahim: 24) Yakni syahadat atau persaksian yang bunyinya 'tidak ada Tuhan selain Allah'. seperti pohon yang baik. (Ibrahim: 24) Yang dimaksud ialah orang mukmin. akarnya teguh. (Ibrahim: 24) Yaitu kalimat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah' tertanam dalam di hati orang mukmin. dan cabangnya (menjulang) ke langit. (Ibrahim: 24) Maksudnya, berkat kalimat tersebut amal orang mukmin dinaikkan ke langit.
Demikianlah menurut Ad-Dahhak, Sa'id ibnu Jubair, Ikrimah, Mujahid, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang, bahwa sesungguhnya hal ini merupakan perumpamaan tentang amal perbuatan orang mukmin, ucapannya yang baik, dan amalnya yang saleh. Dan sesungguhnya orang mukmin itu seperti pohon kurma, amal salehnya terus-menerus dinaikkan (ke langit) baginya di setiap waktu, pagi dan petang.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh As-Saddi, dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa pohon yang dimaksud adalah pohon kurma. Juga menurut riwayat Syu'bah, dari Mu'awiyah ibnu Qurrah, dari Anas, bahwa pohon itu adalah pohon kurma.
Hammad ibnu Salamah telah meriwayatkan dari Syu'aib ibnul Habhab, dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. mendapat kiriman sekantong buah kurma. Maka beliau Saw. membaca firman-Nya: perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik. (Ibrahim: 24) Yakni pohon kurma.
Tetapi telah diriwayatkan melalui jalur ini dari lainnya (Syu'aib ibnul Habhab), dari Anas secara mauquf. Hal yang sama telah di-Mas-kan oleh Masruq, Mujahid, Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Ad-Dahhak Qatadah, dan lain-lainnya.
قَالَ الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا عُبَيدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، عَنْ أَبِي أُسَامَةَ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: "أَخْبِرُونِي عَنْ شَجَرَةٍ تُشْبِهُ -أَوْ: كَالرَّجُلِ -اَلْمُسْلِمِ، لَا يَتَحَاتُّ وَرَقُهَا [وَلَا وَلَا وَلَا] تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ". قَالَ ابْنُ عُمَرَ: فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ، وَرَأَيْتُ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ لَا يَتَكَلَّمَانِ، فَكَرِهْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ، فَلَمَّا لَمْ يَقُولُوا شَيْئًا، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "هِيَ النَّخْلَةُ". فَلَمَّا قُمْنَا قُلْتُ لِعُمَرَ: يَا أَبَتَا، وَاللَّهِ لَقَدْ كَانَ وَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ. قَالَ: مَا مَنَعَكَ أَنْ تَكَلَّمَ؟ قَالَ: لَمْ أَرَكُمْ تَتَكَلَّمُونَ، فَكَرِهْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ أَوْ أَقُولَ شَيْئًا. قَالَ عُمَرُ: لَأَنْ تَكُونَ قُلْتَهَا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كَذَا وَكَذَا
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ubaid ibnu Ismail, dari Abu Usamah, dari Ubaidillah, dari Nafi', dari Ibnu Umar yang mengatakan, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah Saw., beliau bersabda, 'Ceritakanlah kepadaku tentang pohon yang menyerupai seorang muslim, ia tidak pernah rontok daunnya, baik di musim panas maupun di musim dingin, dan ia mengeluarkan buahnya setiap musim dengan seizin Tuhannya'." Ibnu Umar mengatakan, "Lalu terdetik di dalam hatiku jawaban yang mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon kurma. Tetapi aku melihat Abu Bakar dan Umar tidak bicara, maka aku merasa segan untuk mengemukakannya. Setelah mereka tidak menjawab sepatah kata pun, bersabdalah Rasulullah Saw. bahwa pohon tersebut adalah pohon kurma. Ketika kami bangkit (untuk pergi), aku berkata kepada Umar, 'Wahai ayahku, demi Allah, sesungguhnya telah terdetik di dalam hatiku jawabannya, bahwa pohon itu adalah pohon kurma.' Umar berkata, 'Apakah yang mencegahmu untuk tidak mengatakannya?'Aku menjawab, 'Aku tidak melihat kalian menjawab, maka aku segan untuk mengatakan­nya atau aku segan mengatakan sesuatu.' Umar berkata, 'Sesungguhnya bila kamu katakan jawaban itu lebih aku sukai daripada anu dan anu'."
قَالَ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ: صَحِبْتُ ابْنَ عُمَرَ إِلَى الْمَدِينَةِ، فَلَمْ أَسْمَعْهُ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَدِيثًا وَاحِدًا -قَالَ: كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَى بِجِمَارٍ. فَقَالَ: "مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةٌ مَثَلُهَا مَثَلُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ". فَأَرَدْتُ أَنْ أَقُولَ: هِيَ النَّخْلَةُ، فَنَظَرَتْ فَإِذَا أَنَا أَصْغَرُ الْقَوْمِ، [فَسَكَتُّ] فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "هِيَ النَّخْلَةُ"
Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ibnu Abu Najih, dari Mujahid, bahwa ia pernah menemani Ibnu Umar ke Madinah, dan ia tidak mendengar dari Ibnu Umar suatu hadis dari Rasulullah Saw. kecuali sebuah hadis. Ia mengatakan, "Ketika kami (para sahabat) sedang berada di hadapan Rasulullah Saw., tiba-tiba disuguhkan kepada beliau Saw. setandan buah kurma. Maka beliau Saw. bersabda: 'Di antara pohon itu ada sebuah pohon yang perumpamaannya sama dengan seorang lelaki muslim.' Aku bermaksud mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon kurma. Tetapi aku memandang ke sekeliling, ternyata aku adalah orang yang paling muda di antara kaum yang ada (maka aku diam tidak menjawab), dan Rasulullah Saw. bersabda, 'Pohon itu adalah pohon kurma'."
Hadis ini diketengahkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
قَالَ مَالِكٌ وَعَبْدُ الْعَزِيزِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا لِأَصْحَابِهِ: "إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَطْرَحُ وَرَقُهَا، مِثْلُ الْمُؤْمِنِ". قَالَ: فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي، وَوَقَعَ فِي قَلْبِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ [فَاسْتَحْيَيْتُ، حَتَّى قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "هِيَ النَّخْلَةُ] "
Malik dan Abdul Aziz telah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Dinar, dari Ibnu Umar yang menceritakan bahwa pada suatu hari Rasulullah Saw. bersabda kepada para sahabatnya: Sesungguhnya di antara pepohonan itu terdapat sebuah pohon yang tidak pernah gugur dedaunannya menjadi perumpamaan orang mukmin. Ibnu Umar melanjutkan kisahnya, "Orang-orang (yang hadir) menduganya pohon yang ada di daerah pedalaman, sedangkan di dalam hatiku terdetik bahwa pohon itu adalah pohon kurma, tetapi aku malu mengutarakannya; hingga Rasulullah Saw. bersabda bahwa pohon itu adalah pohon kurma."
Hadis ini diketengahkan oleh Imam Bukhari, juga oleh Imam Muslim.
قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا أَبَانُ -يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ الْعَطَّارَ -حَدَّثَنَا قَتَادَةُ: أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ! فَقَالَ: "أَرَأَيْتَ لو عمد إلى متاع الدُّنْيَا، فَرَكَّبَ بَعْضَهَا عَلَى بَعْضٍ أَكَانَ يَبْلُغُ السَّمَاءَ؟ أَفَلَا أُخْبِرَكَ بِعَمَلٍ أَصْلُهُ فِي الْأَرْضِ وَفَرْعُهُ فِي السَّمَاءِ؟ ". قَالَ: مَا هُوَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "تَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ"، عَشْرَ مَرَّاتٍ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ، فَذَاكَ أَصْلُهُ فِي الْأَرْضِ وَفَرْعُهُ فِي السَّمَاءِ"
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Musa ibny Ismail, telah menceritakan kepada kami Aban (yakni Ibnu Zaid Al-Attar), telah menceritakan kepada kami Qatadah, bahwa seorang lelaki pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, orang-orang yang berharta telah pergi dengan memborong banyak pahala." Maka Rasulullah Saw. bersabda: "Bagaimanakah pendapatmu, seandainya dia dengan sengaja menghimpun harta kesenangan duniawi, lalu ia menumpukkan sebagian darinya di atas sebagian yang lain, apakah (tingginya) dapat mencapai langit? Maukah kamu bila kuberitahukan kepada­mu suatu amal yang akarnya tertanam di dalam bumi, sedangkan cabangnya menjulang ke langit?” Lelaki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, amal apakah itu?” Rasulullah Saw. menjawab, "Kamu ucapkan kalimah 'Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar. Mahasuci Allah, dan segala puji bagi Allah' sebanyak sepuluh kali seusai mengerjakan tiap-tiap salat. Maka itulah yang akarnya tertanam di bumi, sedangkan cabangnya menjulang ke langit.”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: seperti pohon yang baik. (Ibrahim: 24) bahwa pohon tersebut adalah sebuah pohon yang ada di dalam surga.
*******************
Firman Allah Swt.:
{تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ}
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim. (Ibrahim: 25)
Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan kulla hinin ialah setiap pagi dan petang. Menurut pendapat lain yaitu setiap bulan, sedangkan pendapat lainnya mengatakan setiap dua bulan. Pendapat lain menyebutkan setiap enam bulan, ada yang mengatakan setiap tujuh bulan, ada pula yang mengatakan setiap tahun.
Makna lahiriah konteks ayat menunjukkan bahwa perumpamaan orang mukmin sama dengan pohon yang selalu mengeluarkan buahnya setiap waktu, baik di musim panas maupun di musim dingin, siang dan malam hari. Begitu pula keadaan seorang mukmin, amal salehnya terus-menerus diangkat (ke langit) baginya, baik di tengah malam maupun di siang hari, setiap waktu.
{بِإِذْنِ رَبِّهَا}
dengan seizin Tuhannya. (Ibrahim: 25)
Yakni mengeluarkan buahnya yang sempurna, baik, banyak, bermanfaat, lagi diberkati.
{وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ}
Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (Ibrahim: 25)
*******************
Firman Allah Swt.:
{وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ}
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk. (Ibrahim: 26)
Inilah perumpamaan kekufuran orang yang kafir, tiada landasan baginya dan tiada keteguhan baginya; perihalnya sama dengan pohon hanzal atau pohon bertawali. Syu'bah telah meriwayatkannya dari Mu'awiyah ibnu Qurrah, dari Anas ibnu Malik, bahwa pohon tersebut adalah pohon hanzal (bertawali).
Abu Bakar Al-Bazzar Al-Hafiz mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Muhammad As-Sakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zaid Sa'id ibnur Rabi', telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Mu'awiyah ibnu Qurrah, dari Anas, menurut dugaanku (perawi) ia membacakan firman-Nya: perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik. (Ibrahim: 24) Anas mengatakan bahwa pohon yang dimaksud ialah pohon kurma. Lalu ia membacakan firman-Nya: Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk. (Ibrahim: 26) Dan ia mengatakan bahwa pohon yang dimaksud ialah pohon syiryan (bertawali). Kemudian ia (Abu Bakar Al-Bazzar) meriwayatkannya dari Muhammad ibnul Musanna, dari Gundar, dari Syu'bah, dari Mu'awiyah, dari Anas secara mauquf.
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Syu'aib ibnul Habhab, dari Anas ibnu Malik, bahwa Nabi Saw. membacakan firman-Nya: Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk (Ibrahim: 26) Lalu beliau bersabda bahwa pohon itu adalah pohon hamalah (bertawali). Kemudian aku (perawi) menceritakan hal tersebut kepada Abul Aliyah. Ia menjawab, "Hal yang sama pernah kami dengar." Ibnu Jarir meriwayat­kannya melalui hadis Hammad ibnu Salamah dengan sanad yang sama.
Abu Ya'la di dalam kitab Musnad-nya telah meriwayatkan hadis ini dalam bentuk yang lebih lengkap daripada riwayat di atas. Untuk itu dia mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Gassan, dari Hammad, dari Syu'aib, dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. mendapat kiriman sekarung buah kurma, lalu beliau Saw. membacakan firman-Nya: Perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. (Ibrahim: 24­-25) Maka beliau bersabda bahwa pohon itu adalah pohon kurma. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun. (Ibrahim: 26) Beliau Saw. bersabda, "Pohon yang dimaksud adalah pohon hanzal." Syu'aib mengatakan, ia menceritakan hadis ini kepada Abul Aliyah, maka Abul Aliyah menjawab bahwa hal yang sama pernah ia (dan rekan-rekannya) dengar.
*******************
{اجْتُثَّتْ}
yang telah dicabut. (Ibrahim: 26)
Maksudnya, telah dijebol dan dicabut dengan akar-akarnya.
Firman Allah Swt.:
{مِنْ فَوْقِ الأرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ}
dari permukaan bumi; tidak dapat tetap(tegak) sedikit pun. (Ibrahim: 26)
Yakni tidak ada landasan dan tidak ada keteguhan baginya. Demikian pula halnya orang kafir, ia tidak mempunyai pokok, tidak pula cabang, tiada suatu amal pun darinya yang dinaikkan (diterima), dan tiada sesuatu pun yang diterima darinya.