NURUL ABROR

Sabtu, 09 Agustus 2025

Ekspektasi sebuah harapan

Ekspektasi adalah harapan atau keyakinan terhadap sesuatu yang diharapkan akan terjadi di masa depan, baik itu positif maupun negatif. Secara sederhana, ekspektasi adalah apa yang kita bayangkan atau inginkan akan terjadi. 

Alamate tiyang ingkang bade kesuwur makmur dunia akhirat 

1. Menerima masukan apapun
2. Senajan ora bisa dilakoni Kabeh
3. ora nggoleti ekpektasi viral
4. Tetep digolti wong Akih
5. Ing ngarso sung tulodo
6. Ing madya Mangun Karso 
7. Tut wuri Handayani
8. Nindakake lampahe tiyang alim
9. Ninggal ekpektasi pribadi

Sebagian orang mengatakan jika perasaan gagal itu sebetulnya datang dari ekspektasi kita yang terlalu tinggi. Sehingga saat harapan itu tidak tercapai, kita menjadi sangat kecewa dan merasa gagal. 


Di satu sisi, ekspektasi justru sering menjadi alasan kita bekerja keras dan melakukan yang terbaik untuk meraih mimpi. Apa akhirnya ekspektasi tetap salah? Kita ngga boleh berekspektasi?

Ekspektasi sendiri merupakan bayangan atau keyakinan kita terhadap suatu hasil tertentu atau apa yang kita bayangkan tentang suatu hal akan terjadi. 

Saat berekspektasi, secara tidak sadar kita akan membayangkan hasil yang baik. Oleh karena itu, kita sering menggantungkan rasa puas dan kebahagiaan diri pada ekspektasi tersebut.

Hal ini wajar terjadi, sebab manusia memang secara alamiah memiliki kecenderungan untuk menggantungkan kebahagiaan pada harapan-harapan baik. 

Ekspektasi dan Kegagalan

Harapan dan ekspektasi yang baik umumnya meningkatkan optimisme dalam hidup. Sehingga memiliki ekspektasi tertentu bukanlah hal yang salah selama ekspektasi tersebut didasari alasan yang baik dan  kita terus berusaha untuk mencapainya. 


Namun ekspektasi akan menjadi masalah apabila ekspektasi yang kita miliki terlalu tinggi atau cenderung tidak realistis. Ekspektasi ini termasuk dalam ekspektasi yang tidak sehat.


Sebab saat kenyataan yang terjadi tidak sesuai harapan, kita akan cenderung untuk menyalahkan diri sendiri dan merasa gagal secara berlebihan. Sehingga saat inilah ekspektasi kita yang membuat kita merasa gagal.


Ekspektasi yang Sehat

Umumnya, ekspektasi yang tidak sehat menganggap jika kita bisa mengontrol atau mengendalikan segala hal sesuai dengan yang kita inginkan. Seperti misalnya,

  1. Semua orang akan menyukai kita.

  2. Dunia adalah tempat yang adil.

Ekspektasi ini selanjutnya sering menyebabkan beberapa hal ini, sehingga membuat kita sulit untuk menoleransi kegagalan yang kita alami.

  1. Ekspektasi tersebut melarang kita untuk membuat kesalahan atau resiko untuk bertumbuh.

  2. Ekspektasi tersebut tidak sesuai dengan kemampuan dan dukungan yang kita miliki.

  3. Ekspektasi tersebut tidak memberikan ruang untuk menyesuaikannya dengan keadaan atau kondisi yang kita hadapi.

  4. Ekspektasi kita justru menciptakan lebih banyak masalah ketimbang menyelesaikannya.

Cara Mencegahnya

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah untuk menyadari apa saja yang kita harapkan tentang suatu hal. Kamu bisa melakukannya dengan menuliskan apa saja hal yang baik yang kamu inginkan serinci mungkin.


Kemudian, cobalah untuk membedakan antara ekspektasi mana yang ada di bawah atau diluar kendali kita. 


Terakhir, mulai pertimbangkan jika ekspektasi yang ada diluar kendali kita mungkin tidak bisa kita capai.


Cara Mengatasinya

Perasaan gagal terkadang kompleks dan sulit untuk dikelola. Jangan biarkan ekspektasi yang berlebihan terus menerus membuatmu merasa gagal dan kehilangan rasa berharga untuk kembali melangkah.




Yuk raih #VersiTerbaikDirimu dan kembali semangat meraih mimpi dengan beli kelasnya sekarang di insightme.id ya!


Referensi:

Psych central

Psychology today



Minat dan bakat merupakan hal penting yang sering dilupakan dan tidak terlihat sehingga masih banyak orang yang perlu menggalinya. Bayangkan betapa banyaknya pilihan pekerjaan dan peminatan akan membuat anak dan orang tuanya ikut stress jika tidak bisa mengenali minat dan bakatnya sendiri.MinatMinat adalah topik dan aktivitas yang menarik perhatianmu dan membuatmu ingin melakukannya. Minat bisa berubah, muncul atau menghilang. Misalnya, seseorang bisa saja punya minat menulis saat masa sekolah namun sudah mulai sulit dan ditinggalkan saat memasuki 20 tahun.BakatBakat merupakan kemampuaan yang dimiliki seseorang sejak lahir. Bakat perlu dikembangan melalui latihan dan pendidikan agar lebih optimal. Minat dan bakat jika bertemu dengan kepribadian akan memunculkan kekuatan karakter yang membuat kita konsisten menjadi pribadi yang lebih optimal dan terampil dalam kehidupan sehari-hari Pentingnya Orang Tua Memahami Minat dan Bakat AnakSetiap orang tua pasti mendoakan anaknya mendapatkan jalan dan pilihan hidup sesuai dengan apa yang dikehendakinya sendiri. Bagaimanapun juga melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat bakat kita tentu akan lebih mudah dan menyenangkan daripada mencoba satu persatu pilihan hidup. Memahami tipe kepribadian diriMasa remaja merupakan masa yang paling penting untuk belajar merawat hubungan interpersonal seperti berkomunikasi dengan teman sebaya, merawat hubungan dengan orang tua hingga berbaur dalam kelompok sepanjang rentang hidup  Memaksimalkan potensi dalam diriJika anak dibekali pemahaman potensi yang baik sesungguhnya kita sedang memberikan kepercayaan diri yang cukup dan kesadaran yang baik tentang dirinya sendiri Mengenal diri sendiri dengan lebih dalam Jika seseorang telah memahami dirinya sendiri tentu dia akan berperilaku dengan lebih tenang dan tidak mudah insecure atas perbedaan diri dan orang lain. Perbedaan yang ada masing-masing tetap perlu diapresiasi Meminimalkan potensi konflik dengan orang lainSetidaknya kita perlu membekalkan anak bahwa it’s okay nggak semua orang harus punya keunggulan yang sama Memetakan kekuatan dan kelemahan anak Jika sudah menyadari minat dan bakat tentu akan mudah memahami kelemahan dan kekuatan diri. Mungkin dia nggak pandai kalkulus tapi jangan salah kalau ide dan kreativitasnya nggak ada habisnya  Usia Remaja Merupakan Usia yang KrusialDengan bekal pemahaman minat dan bakat maka kita akan lebih memahami lingkungan mana yang harus dipilih, resiko apa yang aman diambil, serta pilihan apa yang seharusnya ditinggalkan.Apa yang Dilakukan Saat Asesmen Minat BakatHasil yang lengkap, valid dan mendalam membutuhkan proses rangkaian kumpulan tes, durasi tes yang cukup tidak terburu-buru, serta setting tempat yang memadai. Gambaran prosesnya ada yang memilih kegiatan mana yang paling disukai dan tidak disukai, mengelompokan hal yang disukai, menyusun urutan kegiatan favorit, melakukan tes kepribadian untuk memahami perilaku, motivasi, dan kecocokan hingga proses konseling dengan psikolog untuk interpretasinya.  Hasil Tes Minat BakatNantinya akan keluar kelompok-kelompok pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian diri, pemetaan minat serta bakat dalam diri yang mungkin belum digali. Jadi diharapkan setelah tes ini anak akan mendapatkan gambaran lebih detail tentang dirinya sendiri dan dapat meresepkan masa depannya sendiri.




28 Mei 2025
Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdiskusi tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan tanpa adanya penghakiman. Namun, faktanya masih banyak anak yang kehilangan figur orang tua terutama Ibu selama masa pengasuhan yang dapat memicu terjadi mother wound.Berikut adalah beberapa bentuk perilaku atau pola pengasuhan yang bisa memicu munculnya mother wound yang mengarah pada luka inner childPengabaian EmosionalTidak ada yang salah dengan Ibu yang memilih bekerja demi membantu finansial keluarga. Namun, apabila selama prosesnya Ibu memilih mengabaikan anak secara emosional dan tidak menyempatkan hadir pada momen-momen penting anak maka bisa jadi ketidakhadiran fisik dan emosional ini membuat anak merasa tidak berharga, tidak dicintai, kesepian, dan sulit membentuk hubungan yang sehat di kemudian hariBACA JUGA: Inner Child Terluka, Apa Saja Tandanya?Menghukum Tanpa Alasan yang JelasOrang tua wajib untuk membantu anak memahami terkait perilaku yang benar dan salah, namun apabila Ibu terlalu sering menggunakan kekerasan verbal, kekerasan fisik, dan bersikap otoriter maka itu bisa memicu munculnya trauma. Ketika dibiarkan terus menerus tanpa dipulihkan, di masa depan hal itu bisa membuat anak merasa rendah diri dan rentan mengalami permasalahan psikologisMenuntut Anak Secara Tidak RealistisMemiliki harapan dan ekspektasi tentang anak adalah hal yang wajar, karena pada dasarnya tidak ada orang tua yang ingin anaknya tidak memiliki masa depan yang baik. Namun, ketika Ibu terlalu menuntut dan tidak memberi ruang untuk anak berbuat salah serta belajar dari kesalahan, anak akan rentan merasa tertekan, cemas, tidak pernah merasa cukup baik, dan menjadi depresiOverprotectiveIbu yang terlalu menyayangi anak sehingga selalu melindungi, membantu anak mengambil keputusan, dan memanjakan semua keinginan anak dapat berdampak buruk pada masa depan anak. Ketika dewasa anak akan menjadi sangat bergantung pada orang lain, tidak bisa mandiri, sulit mengelola emosi, dan rentan mengalami stress ketika menghadapi masalah Pola Asuh yang Tidak KonsistenTerkadang menunjukkan rasa sayang berlebihan, namun di lain waktu bersikap acuh pada anak. Hal ini membuat anak tumbuh dalam ketidakpastian karena merasa harus selalu berjuang untuk mendapatkan kasih sayang, dukungan emosional, dan rasa aman dari sosok IbuBACA JUGA: Fatherless: Ketidakhadiran Ayah Bisa Memicu Luka Inner ChildTumbuh besar dengan sosok Ibu yang dianggap gagal memberi anak rasa aman, cinta, dan penerimaan terutama di awal masa kanak-kanak dapat memicu trauma yang membekas hingga dewasa. Untuk menyembuhkannya, seseorang perlu mengenali pola pengasuhan yang memicu luka emosional, memproses rasa sakit, belajar menerima luka, dan mencintai diri sendiri.Proses pemulihannya tidak mudah, namun kamu tidak perlu berjuang seorang diri untuk melaluinya. Psikolog Ibunda.id siap mendampingimu melalui sesi konseling menggunakan terapi yang terbukti efektif untuk mengatasi trauma. Tertarik? Klik link KonsultasiPsikolog untuk booking jadwal sesinya.Selain itu, kamu bisa juga bisa secara rutin melakukan teknik self-therapy untuk memproses luka dipandu oleh dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ dalam Kelas Online InsightMe: Menyembuhkan Inner Child yang Terluka. Informasi kelas selengkapnya, bisa klik link ini ya: DaftarKelasInsightMe.   Referensi:AP PsychologyParentsguide.coSave The Children International

Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Walaupun dalam prosesnya perilaku micro cheating tidak melibatkan hubungan fisik secara langsung, tetapi sangat berpotensi mengarah pada keterlibatan emosional intens dan pengkhianatan apabila dibiarkan. Berikut adalah bentuk perilaku micro cheating yang perlu untuk diwaspadaiBerinteraksi atau berkomunikasi secara diam-diam dengan mantan tanpa sepengetahuan pasanganCurhat permasalahan hubungan dengan seseorang selain pasangan dan keluargaMengirim pesan atau menggoda lawan jenis di media sosialMenyembunyikan pesan dengan menghapus riwayat chat atau mengganti nama kontak agar pasangan tidak curigaMemberi perhatian dan meluangkan waktu bersama dengan durasi lebih dari yang diberikan kepada pasangan Mendaftar situs kencan seperti tinder, bumble, tantan, bumble, badoo, ataupun Plenty of Fish (POF)Memilih menyembunyikan status hubungan di orang lainMemberikan hadiah berupa uang, barang, atau bunga namun bukan bertujuan merayakan ulang tahun atau keberhasilan pencapaian prestasi Melepaskan cincin pernikahan atau cincin pertunangan tanpa adanya komunikasi dengan pasanganBACA JUGA: 3 Faktor Seseorang SelingkuhPerilaku micro cheating seringkali dianggap perilaku yang tidak berbahaya dan disepelekan karena tidak secara langsung melibatkan perselingkungan fisik atau emosional yang tampak jelas. Namun, faktanya micro cheating itu seperti bom waktu karena lambat laun akan menimbulkanDampak EmosionalKecurigaan yang perlahan tumbuh dalam hubungan dapat memicu pasangan merasa tidak dihargai, cemas, tertekan secara emosional, ketidaknyamanan, cemburu, dan merasa diabaikanDampak FisikMengetahui pasangan berubah, namun belum menemukan bukti nyata dari perselingkuhan dapat memicu menurunnya keintiman dan memilih menjaga jarak untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional. Perilaku micro cheating yang menimbulkan stress emosional juga berpengaruh pada penurunan kualitas tidur, sakit kepala, ataupun nyeri di bagian dadaBACA JUGA: Apakah Sering Selingkuh Itu Gangguan Mental?Jika kamu menemukan bentuk perilaku micro cheating pada pasanganmu, yang harus kamu lakukan adalahMenenangkan EmosimuMarah, kecewa, kesal, merasa dibohongi adalah respon awal yang wajar. Namun, kamu perlu menenangkan diri untuk memproses situasi dan emosi sebelum mengajak pasangan berdiskusiKomunikasi dengan PasanganSetelah merasa cukup tenang dan menemukan situasi yang nyaman, sebaiknya kamu jujur tentang perasaanmu dan jelaskan bagaimana perilaku pasangan membuatmu merasa tidak nyaman. Kamu juga bisa mulai membuat boundaries agar bisa mencapai kesepakatan bersama tentang apa yang dapat diterima dan dilarang untuk dilakukan dengan orang lainCari Bantuan ProfesionalMengetahui pasangan melakukan micro cheating bisa memicu keraguan dan kebimbangan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya dalam hubungan karena belum menemukan bukti pasangan secara fisik telah berselingkuh. Bila kamu berada dalam posisi ini, tidak ada salahnya kalau mencoba berkonsultasi dengan profesional. Psikolog dapat membantumu memproses perasaan, memberikan perspektif yang objektif, memberikan dukungan dalam mengambil keputusan yang bijak terkait hubungan, serta memberikan pemahaman apakah hubungan masih layak untuk dipertahankan atau tidak. Tertarik untuk berkonsultasi dan menjadwal konseling dengan psikolog ibunda.id untuk membahas tentang hubunganmu?