Untuk itulah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memberikan gambaran kepada ummatnya mengenai sedekah yang paling afdhol.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ حَرِيصٌ
تَأْمُلُ الْغِنَى وَتَخْشَى الْفَقْرَ وَلَا تُمْهِلْ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ
قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ
“Seseorang bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam:
“Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhol?” Beliau menjawab:
“Kau bersedekah ketika kau masih dalam keadaan sehat lagi loba, kau
sangat ingin menjadi kaya, dan khawatir miskin. Jangan kau tunda
hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, kau baru berpesan :”Untuk si
fulan sekian, dan untuk si fulan sekian.” Padahal harta itu sudah
menjadi hak si fulan (ahli waris).” (HR Bukhary)
Coba lihat betapa detilnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
menggambarkan ciri orang yang paling afdhol dalam bersedekah.
Sekurangnya kita temukan ada empat kriteria: (1) Dalam keadaan sehat
lagi loba alias berambisi mengejar keuntungan duniawi; (2) dalam keadaan
sangat ingin menjadi kaya; (3) dalam keadaan sangat khawatir menjadi
miskin dan (4) tidak dalam keadaan sudah menjelang meninggal dunia dan
bersiap-siap membuat aneka wasiat soal harta yang bakal terpaksa
ditinggalkannya.
http://harifamily2008.blogspot.com/2011_05_15_archive.html
http://harifamily2008.blogspot.com/2011_05_15_archive.html