NURUL ABROR

Jumat, 29 Juli 2016

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman: 13)

Nikmat Baru Teringat Kala Musibah Merapat

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـْـــمِ اَللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَـــا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَـــا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الاهْوَالِ وَالافَـــاتِ وَتَقْضِى لَنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَـــاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيَّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتًبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى اْلَغايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ اْلَخيْرَاتِ فِى الحَيَاتِ وَبَعْدَ اْلمَمَاتِ وَصَلىَّ اللهُ عَلَى خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Ingat nikmat, adalah salah satu pendorong syukur yang utama. Berulang Al-Qur'an perintahkan mengingat-ingat nikmat. Tidak hanya yang materi, tapi juga yang maknawi (berkaitan keimanan dan agama). Semua ini agar hamba bertambah syukurnya kepada Allah, Rabb pemberi nakmat.
Kita belajar dari seorang Syaikh yang mengalami infeksi telinga. Ia harus menjalani operasi untuk mengembalikan pendengarannya. Ternyata, betapa mahal harga yang harus dibayarkan untuk merasakan kembai nikmat pendengaran ini.
فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman: 13)
Seorang Syaikh berusia 80 tahun mengalami infeksi pada telinganya yang nyaris membuatnya tuli.
Dokter menyarankan untuk melakukan operasi atas telinganya supaya tidak kian menjadi tuli, dan Syaikh itupun menerimanya.
Setelah operasi sukses, dan Syaikh itu bisa mendengar kembali dengan jelas, maka datanglah tagihan biaya atas operasi telinganya.
Syaikh itu melihat tagihan operasinya, tiba2 menangis. Dokter yg melihat sang Syaikh itu merasa iba dan mengatakan bahwa bila tagihan itu terlalu tinggi maka ia akan membebaskan biaya dokter.
Maka sang Syaikh menjawab: "Aku bukan menangis karena uang yang akan aku keluarkan, tapi aku menangis karena Allah telah memberiku pendengaran yang jelas selama 80 tahun, namun Allah tidak pernah mengirimiku tagihan."
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. Al Hasyr: 19)
Sahabatku, fillah...
Kadang NIKMAT yang Allah berikan baru kita ingat saat MUSIBAH menimpa kita...
Nikmat sehat baru teringat saat kita sakit, saat sehat kita lupa..
Nikmat kaya baru teringat saat kita jatuh miskin, saat kaya kita lupa...
Nikmat waktu luang baru teringat saat kita sibuk, saat punya waktu luang kita lupa...
Nikmat keluarga baru teringat setelah mereka tiada, saat mereka ada kita menyia-nyiakannya...
Nikmat umur baru teringat saat malaikat maut mendatangi kita, saat hidup kita melupakannya...
Demikianlah, semoga bermanfaat.

www.voa-islam.com