NURUL ABROR

Minggu, 10 Juni 2018

Allah mencatat kebaikan untuknya sebanyak kaum muminin dan mukminat.

*Mau Pahala Semiliar dalam Sekejap? Mintakan Ampunan Untuk Suadara Seiman!*

Oleh: Badrul Tamam

Perintah istighfar bukan saja ditujukan untuk dosa mustaghfir (orang yang beristighfar). Tapi juga diperintahkan untuk dimintakan bagi saudara seiman. Sejumlah ayat menunjukkan akan anjuran istighfar model ini.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada Rasul-NyaShallallahu 'Alaihi Wasallam,

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

*"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)*

Doa Nabiyullah Ibrahim dan Nuh ‘alaihima al-salam menjadi bukti akan keutamaan istighfar untuk kaum mukminin dan mukminat."
Allah SWT berfirman:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلـِوَالِدَيَّ  وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ
*robbanaghfir lii wa liwaalidayya wa lil-mu`miniina yauma yaquumul-hisaab*

*"Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu-bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat)."*
(QS. Ibrahim 14: Ayat 41)

Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيْنَ جَآءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَـنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَاۤ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
wallaziina jaaa`uu mim ba'dihim yaquuluuna *robbanaghfir lanaa wa li`ikhwaaninallaziina sabaquunaa bil-iimaani wa laa taj'al fii quluubinaa ghillal lillaziina aamanuu robbanaaa innaka ro`uufur rohiim*

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, *Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang."*
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 10)

Tentang keutamaan istighfar untuk kaum mukminan ini ditunjukkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلِّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ حَسَنَةً

*"Siapa yang beritighfar (memintakan ampunan) untuk orang-orang beriman laki-laki dan perempuan maka Allah mencatat kebaikan untuknya sebanyak kaum muminin dan mukminat.”(HR. al-Thabrani dan dihassankan Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’. Al-Haitsami berkata tentangnya dalam Majma’ al-Zawaid: sanadnya baik)"*

Ini dikuatkan dengan keterangan lain, bahwa siapa yang mendoakan saudara muslimnya tanpa diketahui oleh yang didoakan maka ada malaikat yang mengaminkan doanya tersebut dan mendoakan kebaikan semisalnya untuk dirinya.

Dari Abu Darda’ Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda,

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

*“Doa seorang muslim untuk saudaranya (muslim lainnya) yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas kepala orang muslim yang berdoa tersebut terdapat seorang malaikat yang ditugasi menjaganya. Setiap kali orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya berkata, “Amin (semoga Allah mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa.” (HR. Muslim)*

Keutamaan yang besar ini diberikan kepada mereka yang memiliki sifat rahmah kepada saudara seimannya, menginginan kebaikan untuk saudaranya sebagaimana ia menginginkan kebaikan itu untuk dirinya sendiri. Sehingga rahmah yang diberikannya kepada saudaranya seiman menjadikan rahmah dari Dzat yang dilangit turun kepadanya. Bahkan lebih dari itu, pahala melimpah sebanyak orang beriman yang mendapat kebaikan dari doanya tersebut akan diperolehnya.