NURUL ABROR

Selasa, 03 Juli 2018

500 Tahun Beribadah, Tak ada Jaminan Masuk Surga


 

"Memasuki surganya Allah yang didambakan setiap orang merupakan hak prerogatifnya Allah sebagai Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa biasa mengetuk pintu rahmat Allah dengan mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala laranganNya. Dan tidaklah sesekali seorang hamba angkuh dengan segala amalan yang telah diperbuatnya karena tanpa rahmatNya maka amalan yang tidak seberapa itu akan rontok jika dihitung dengan segala nikmat yang telah Allah berikan".

Suatu ketika Jibril memberitahukan kepada Rasulullah Muhammad, "Wahai Muhammad demi Allah yang telah mengutusmu sebagai nabi besar, sesungguhnya ada seorang hamba yang telah beribadah selama 500 tahun di atas sebuah bukit yang lebar, panjangnya 30 hasta dan lebarnya 30 hasta dan disekelilingnya air laut yang begitu luas".

Kemudian di tempat itu Allah mengeluarkan air selebar satu jari. Bukan hanya itu, dibawah bukit itu Allah juga telah menghidupkanya sebuah pohon delima yang setiap harinya mengeluarkan buah. Jika waktu petang tiba maka hamba itu memetik buahnya dan memakannya. Kemudian dia beribadah lagi. Di dalam doanya dia senantiasa meminta meminta supaya Tuhannya kelak mematikannya dalam keadaan bersujud supaya badannya tidak tersentuh oleh bumi ataupun sampai tibanya hari dibangkitkan. Allah pun menerima permintaan hambaNya tersebut.

Lalu Jibril berbicara lagi ke Rasulullah, "Oleh sebabnya setiap kami turun dan naik antara bumi dan langit kami selalu melihat hamba tersebut sedang bersujud, kamk mendapatkan pengetahuan bahwa dia akan dibangkitkan di hari kiamat dan dihadapkan kepada Allah. Lalu Allah akan menyuruh malaikat untuk memasukkannya ke dalam surgaNya dengan segala kelimpahan rahmatNya. Kemudian orang itu berkata, 'Karena disebabkan amalanku?'

Allah pun kemudian menyuruh malaikat untuk menghitung seluruh amal si hamba dengan segala 'Nikmat' yang telah Allah berikan. Jika perhitungan dibuat maka amal yang dilakukan oleh seorang hamba selama 500 tahun itu telah habis hanya dengan sebelah matanya yang bisa melihat sedangkan nikmat-nikmat yang lainnya belum masuk dalam hitungan".

Kemudian Allah pun berfirman, "Masukkanlah dia ke dalam neraka". Ketika si hamba itu dimasukkan ke dalam neraka, kemudian ia berkata, "Ya Allah, masukanlah aku ke surga dengan rahmatMu". Allah memerintahkan kepada malaikat untuk membawanya mendekatNya. Allah pun bertanya, "Siapakah yang menjadikan kamu dari ketidakadaan?"

Si hamba menjawab, "Engkau ya Allah".Allah bertanya lagi, "Apakah semua itu karena amalmu atau rahmatku?"

"Ya Allah, dengan rahmatMu". Jawab si hamba.

"Siapakah yang telah memberikan kekuatan kepadamu sehingga engkau bisa beribadah sampai selama 500 tahun".

"Engkau ya Allah".

Allah pun bertanya lagi,"Siapakah yang telah menempatkanmu di atas bukit di tengah-tengah lautan, dan siapakah yang memberikan air tawar yang bersih (untuk segala keperluan si hamba) di tengah-tengah laut yang airnya asin, dan siapakah yang menumbuhkan sebuah pohon delima yang selalu mengeluarkan bijinya setiap hari padahal normalnya buah itu hanya berbuah setahun sekali. Lalu kamu meminta supaya aku matikan engkau dalam sujud, jadi siapakah yang membuat semua itu?"

Orang itu menjawab dengan ketakutan, "Ya Allah, Ya Tuhanku engkaulah yang telah melakukannya semuanya".

Allah pun berfirman, "Maka semua itu ialah rahmatKu dan kini Aku masukkan kamu ke dalam surga juga karena rahmatKu". Malaikat Jibril pun kemudian berkata, "Segala sesuatu itu terjadi dengan rahmat Allah".

Maka, kisah ini merupakan pelajaran penting untuk kita semuanya bahwa jangan mengharapkan kita bisa masuk ke dalam surgaNya murni karena amalan-amalan yang telah dilakukan. Sesungguhnya Allah Maha Baik dan Pengasih bagi setiap hamba-hambaNya ke dalam surga yang penuh kenikmatan atas rahmatNya.

Memasuki surganya Allah yang didambakan setiap orang merupakan hak prerogatifnya Allah sebagai Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa bisa mengetuk pintu rahmat Allah dengan mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala larangaNya. Dan tidaklah sesekali seorang hamba angkuh dengan segala amalan yang telah diperbuatnya karena tanpa rahmatNya maka amalan yang tidak seberapa itu akan rontok jika dihitung dengan segala nikmat yang telah Allah berikan.

Oleh sebab itu, tiada jalan lain selain merendahkan hati dan pikiran bahwa segala kenikmatan di dunia maupun di akhirat kelak merupakan bukti dari rahmat dan cinta kasih Allah kepada manusia. Makanya ketika berdoa, ucapkanlah supaya Allah membukakan pintu rahmat dan maafNya untuk mempermudah jalan masuk ke dalam surgaNya.

Sungguh kisah yang sangat inspiratif. Semoga kita sama-sama bisa memasuki surgaNya Allah, buah dari kenikmatan ibadah yang dibalas dengan rahmatNya yang begitu besar.






 


2018 © MasjidKu ALL Rights Reserved.