NURUL ABROR

Sabtu, 13 Oktober 2018

Membuat Ragi Tape

Jejak Penyuluh

Komitmen kami mendamping petani sampai mandiri

SABTU, 31 AGUSTUS 2013

Cara Membuat Ragi Tape


Oleh : Nadhifa Husna

Apa  Ragi Tape itu ?

Ragi tape atau yang sering disebut sebagai “ragi” adalah starter  untuk membuat tape ketan  atau  tape  singkong(Syarief, 2011).  Dijelaskan lebih lanjut bahwa dalam  ragi  ini  terdapat  mikroorganisme  yang dapat  mengubah  karbohidrat  (pati)  menjadi  gula  sederhana  (glukosa)  yang selanjutnya  diubah  lagi  menjadi  alkohol. 

Beberapa  jenis  mikroorganisme  yang terdapat  dalam  ragi  adalah Chlamydomucor  oryzae,  Rhizopus  oryzae,  Mucor  sp., Candida sp., Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii, dan lain-lain (Syarief, 2011).  Ragi tape merupakan populasi campuran mikroba yang terdapat beberapa jenis yaitu genusAspergillus, genus Saccharomises, genusCandida, genus Hansnula, sedang bakterinya adalah Acetobacter (Widodo, 2011).Dijelaskan lebih lanjut bahwa Aspergillusdapat menyederhanakan amilum, sedangkan Saccharomyces, Candida danHansnula dapat menurunkan gula menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lainnya. Acetobacter mengubah alkohol menjadi cuka. Secara fisiologis, ragi mempunyai persamaan yaitu menghasilkan fermen atau enzim-enzim yang dapat mengubah substrat menjadi bahan lain dengan mendapat keuntungan berupa energi. Adapun substrat yang diubah berbeda-beda.

Apa Jamur Saccharomyces Cerevisiae itu ?

Ragi tape sebenarnya adalah berupa mikroba *Saccharomyces Cerevisiae* yang dapat mengubah karbohidrat. Sedang jamur yang ada dalam ragi tape adalah jenis *Aspergillus*. Ragi tape merupakan inokulan yang mengandung kapang aminolitik dan khamir yang mampu menghidrolisis pati. Kapang tersebut adalah Amilomyces rouxii, sedangkan khamir tersebut adalahSaccharomyces. Adapun mikroflora yang berperan pada ragi tape adalah jenisCandida, Endomycopsis, Hansnula, Amilomyces rouxii dan Aspergillus Orizae(Widodo, 2011).


Gambar 1. Jamur Ragi Saccharomyces cerevisiae

Jamur Saccharomyces cerevisiae, atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama jamur ragi, telah memiliki sejarah yang luar biasa di industri fermentasi. Karena kemampuannya dalam menghasilkan alkohol inilah, S. cerevisiae disebut sebagai mikroorganisme aman (Generally Regarded as Safe) yang paling komersial saat ini(Aguskrisno, 2011).

Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karenaSaccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memcah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat. Namun, dengan adanya oksigen, Saccharomyces juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan air(Wikipedia, 2012).

Aguskrisno (2011) menyatakan taksonomi Saccharomyces cerevisiae adalah sebagai berikut :

Domain                    :  Eukaryota

Kingdom                  :  Fungi

Subkingdom             :  Dikarya

Phylum                     :  Ascomycota

Subphylum               :  Saccharomycotina

Class                         :  Saccharomycetes

Order                        :  Saccharomycetales

Family                      :  Saccharomycetaceae

Genus                       :  Saccharomyces

Specific descriptor   :  cerevisiae

Scientific name        :  Saccharomyces cerevisiae

Selain *Saccharomyces  cerevicae*,  dalam  proses  pembuatan  tape  ini  terlibat  pula mikroorganisme  lainnya,  yaitu  *Mucor chlamidosporus*  dan  *Endomycopsis  fibuligera*. Kedua  mikroorganisme  ini  turut  membantu  dalam  mengubah  pati  menjadi  gula sederhana (glukosa) (Syarief, 2011).

Apa Manfaat Ragi Tape itu ?

Ragi tape (ragi padat), selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tape terkadang juga untuk mengempukkan ikan atau membuat pindang bandeng. Dalam penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan lainnya (Rahman dkk, 2011). 

Ragi menghasilkan enzim pitase yang dapat melepaskan ikatan fosfor dalam phitin, sehingga dengan ditambahkan ragi tape dalam ransum akan menambah ketersediaan mineral (Widodo, 2011).Dijelaskan lebih lanjut bahwa ragi bersifat katabolik atau memecah komponen yang kompleks menjadi zat yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna oleh ternak.

Widodo (2011) menyatakan bahwa spesies Aspergillus flavus relatif tidak aktif bila dibandingkan dengan jamur selulolitik yang lain, tapi enzim yang dihasilkan olehAspergillus orizae dan Aspergillus flavusmampu mendegradasi sellulosa dan juga menghidrolisis xylon, maka dengan penambahan ragi tape dapat meningkatkan kegiatan pencernaan dalam tubuh ternak sehingga pertumbuhan ternak menjadi optimal.

Ragi biasanya digunakan untuk penambahan protein dalam pakan ternak bersama-sama tepung ikan (Widodo, 2011).Dijelaskan lebih lanjut bahwa pada ayam pedaging, bahan pakan tepung ikan atau tepung kedelai dapat digantikan dengan ragi dengan nilai nitrogen dalam pakan yang sebanding, demikian juga ayam petelur.

Dalam beberapa hal pertumbuhan ragi dalam bahan pakan menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan pakan dari sisi mutu, baik dari aspek gizi maupun daya cerna serta meningkatkan daya simpannya. Penggunaan ragi adalah sebagai sumber protein dan vitamin bagi konsumsi manusia dan ternak (Widodo, 2011).

Pada  dasarnya  pembuatan  ragi  merupakan  teknik  dalam  memperbanyak  mikroorganisme  yang berperan  dalam  pembuatan  tape.  Perbanyakan  ini  dilakukan dalam  suatu  medium  tertentu  dan  setelah  cukup  banyak  mikroba  yang  tumbuh, pertumbuhannya dihentikan serta dibuat dalam keadaan istirahat, baik dalam bentuk sel  maupun  dalam  bentuk  sporanya.  Penghentian  pertumbuhan  mikroba  tersebut dilakukan dengan cara mengeringkan medium tumbuhnya(Rochintaniawati, 2012).

Bagaimana cara membuat Ragi Tape itu ?

            Bahan (1 resep) :

Tepung beras 1 kg, lengkuas (laos) 25 gram, bawang putih 2 siung, ubi kayu 1 ons, jeruk nipis 1 buah, gula pasir 10 gram dan air bersih 1 liter serta ragi pasar 2 butir/kg tepung beras.  Dalam praktikum menggunakan setengah resep.

Alat :

Baskom kecil untuk mencampur bahan, pisau untuk mengiris dan mengupas bahan, tampah untuk menjemur ragi tape, plastik transparan sebagai alas tampah, cobek untuk menghaluskan bahan.

Cara membuat : 

       1.      Menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan. 

      2.      Lengkuas, bawang putih, jeruk nipis dan ubi kayu dikupas dan dihilangkan bagian-bagian yang tidak berguna. 

       3.      Bahan-bahan tersebut dihaluskan dengan cara digerus dan diparut. 


       4.      Kemudian dicampur dengan tepung beras.  Tambahkan sedikit air hingga menjadi adonan yang kental. 


       5.      Tambahkan ragi pasar 2 butir/kg tepung beras. 

     6.      Adonan dibiarkan selama 3 hari pada suhu kamar dalam keadaan terbuka (akan ditumbuhi ragi dan kapang secara alami).  


       7.      Setelah 3 hari, buang semua kotoran dan peras adonan tersebut agar airnya berkurang. 

       8.      Bentuk bulatan-bulatan, kemudian jemur sampai kering.


 Berapa lama Ragi Tape bisa disimpan itu ?

Umur simpan ragi sangat tergantung pada jenis kemasan yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahman dkk (2011) yang menyatkan bahwa ragi dalam kemasan plastik bisa tahan hingga 3 bulan, sedangkan ragi dalam wadah tertutup/kemasan aluminum foil tahan hingga 12 bulan.

Menurut Rahman dkk (2011), ragi padat dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan akan kehilangan daya peragiannya jika disimpan dalam suhu 2 derajat celcius selama 4 sampai 5 minggu. Ragi padat harus selalu disimpan ditempat dingin (lemari es).

Ragi yang sudah rusak tidak layak untuk digunakan dalam pembuatan makanan karena sudah tidak dapat berfermentasi lagi.  Menurut Anonima(2012) agar kondisinya tetap baik, ragi harus disimpan pada suhu 4,50C. Kondisi ragi akan semakin buruk apabila disimpan pada udara yang panas karena akan meyerap panas dan kemudian akan beremah. Adanya remah merupakan pertanda bahwa dalam diri ragi telah terjadi fermentasi yang dikenal dengan istilah autolysis yang disebabkan oleh enzim dari ragi itu sendiri. Pada akhirnya ragi akan berubah wujud menjadi massa yang sedikit lengket, berbau tidak enak, berwarna gelap dan tidak bermanfaat lagi.

Reference  :

Aguskrisno. 2011. Peranan Jamur Ragi Saccharomyces cerevisiae sebagai Fermentasi Roti.

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/27/peranan-jamur-ragi-saccharomyces-cerevisiae-sebagai-fermentasi-roti/. Diakses tanggal 18 Maret 2013.

Anonima. 2012. Isi Kandungan Gizi Tepung Beras Nutrisi Bahan Makanan.http://keju.blogspot.com/1970/01/isi-kandungan-gizi-tepung-beras-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html Diakses tanggal 18 Maret 2013.

Anonimb. 2012. Proses Fermentasi Pembuatan Tape Beras.

http://the5groups.blogspot.com/2012/09/proses-fermentasi-pembuatan-tape-beras.html. Diakses tanggal 18 Maret 2013.

http://dsnbuluh.blogspot.com/2011/08/membuat-ragi.html. Diakses tanggal 18 Maret 2013.

Rahman, Ilhamdani, Irhamdi, Mawardi dan M. Ihsan. 2011. Makalah pertanian.Mikrobiologi. Fakultas pertanian universitas syah kuala. Darussalam-banda aceh.Http://ruangpertaniandanpuisi-puisi.blogspot.com/2012/03/contoh-makalah.html. Diakses tanggal 18 maret 2013.

Rochintaniawati, Diana. 2012. Pembuatan Ragi Tape.http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/940/1/20406586.pdf

Syarief, Uci. 2011. Pembuatan Ragi Tape.http://ucu-syarief.blogspot.com/2011/03/pembuatan-ragi-tape.html. Diakses tanggal 18 Maret 2013.

Widodo, Wahyu. 2011. Fermentasi Ragi Tape.

http://far71.wordpress.com/2011/06/16/fermentasi-ragi-tape/. Diakses tanggal 18 Maret 2013.

Wikipedia. 2012. Saccharomyces_cerevisiae.http://id.wikipedia.org/wiki/Saccharomyces_cerevisiae. Diakses tanggal 18 Maret 2013.

Sumber gambar : 

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/27/peranan-jamur-ragi-saccharomyces-cerevisiae-sebagai-fermentasi-roti/

Dokumentasi pribadi (2013)

Special thanks to : Ibu Ir. Andang Andiani L., M.Si 

Nadhifa Husna di 07.50

Berbagi

 

82 komentar:

andro median4 Juli 2014 14.34

Bahan menggunakan Ragi pasar, Yg di maksud ragi pasar itu apa ya?? Trims

Balas

Nadhifa Husna10 Juli 2014 06.27

Terima kasih, mas andro median...
Ragi pasar itu ragi yang biasa di jual di pasar, mas... Bentuknya bulat pipih, warnanya putih, hampir sama dengan ragi yang kita buat ini. Digunakan sebagai biang dalam membuat ragi tepung beras ini. terima kasih...

Balas

Balasan

Babat27 November 2016 04.19

tepungnya sebaiknya dari beras ketan biar nanti dalam pembentukan butiran gampang

Nadhifa Husna17 Januari 2017 22.01

Terima kasih tambahan informasinya, Bapak/ibu Babat... Salam sukses...

Balas

Uhi Ruhiman28 Desember 2014 06.33

apakah ragi pasar bisa untuk fermentasi / dekomposer ???

Balas

Balasan

Nadhifa Husna17 Mei 2015 23.05

Terima kasih, Pak Uhi Ruhiman...
Ragi pasar bisa untuk fermentasi, karena mengandung mikroba seperti jamur (Saccharomyces cereviceae). Sedangkan jamur itu sendiri berperan sebagai dekomposer, yaitu menguraikan sisa-sisa mikroorganisme yang telah mati, sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain. 
Semoga bermanfaat ...
Salam sukses dan Terima kasih

Babat26 November 2016 16.37

Bagaimana caranya kalau ragi tape dikembangkan dalam media dedak maupun susu ?

Nadhifa Husna17 Januari 2017 22.17

Terima kasih, Bapak/ibu Babat...
Ragi tape bisa dikembangkan dalam media dedak padi. Dalam hal ini disebut fermentasi dedak padi dengan menggunakan ragi tape dan dapat digunakan untuk pakan ternak. 

Adapun caranya adalah sebagai berikut :
Bahan 
dedak padi (jumlah sesuai selera)
ragi tape
(Perbandingannya dedak padi 1 kg : ragi tape 2 butir)
air bersih
baki berpenutup atau plastik bag yang cukup besar 

Cara membuat :
Basahi dedak padi dengan air, perbandingannya 3:1 atau kira-kira sampai dedak padi menjadi "pero". Dikepal tidak meneteskan air, kalau dilepas gumpalan dedak padi tidak hancur.
Kemudian kukus dedak padi tersebut selama 15 atau 30 menit.
Dinginkan, sampai benar – benar dingin, lalu campurkan dengan ragi tape sampai merata. Ragi tapenya di haluskan terlebih dahulu. Kalau ragi dicampurkan dalam kondisi dedak padi masih panas, bisa membunuh bakteri starternya.
Masukkan dedak padi kedalam wadah atau kantong plastik tertutup rapat selama 2 hari atau 24 jam. Setelah dua hari buka dedak padi tersebut.
Sebelum diberikan kepada ternak diangin-anginkan terlebih dahulu, atau dikeringkan untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Dalam kondisi kering, dedak padi terfermentasi bisa tahan sampai 3 bulan tanpa bau tengik. Hal ini karena lemak kasar yang mudah ditumbuhi bakteri sudah terurai oleh proses fermentasi. 

Ragi tape juga bisa digunakan untuk fermentasi susu. Menurut Ernawati dari LPPM IPB(1996) telah melakukan Penelitian Fermentasi Susu Menggunakan Ragi Tape dan Biji Kefir Kering. 
Penelitian ini bertujuan memanfaatkan ragi tape untuk memfermentasikan susu serta mencari alternatif penyediaan starter untuk susu fermentasi berkarbonat dengan pembuatan laru kefir atau biji kefir kering. Penggunaan ragi tape sebanyak 3% untuk memfermentasikan susu menghasilkan susu fermentasi serupa dengan kefir, tetapi mempunyai tekstur yang kasar, tidak kompak, diikuti adanya presipitasi-presipitasi kecil dan juga bau yang kurang menyenangkan. Penggunaan ragi tape sebanyak 1% menghasilkan curd yang lebih lembut dan aroma yang lebih baik dibandingkan penggunaannya sebanyak 3%. 

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Reference :
Anonim. 2015. Cara Fermentasi Dedak Padi menggunakan Ragi Tape. dalam :
https://joyniemfarm.wordpress.com/2015/03/26/cara-fermentasi-dedak-padi-menggunakan-ragi-tape/

Ernawati. 1996. Fermentasi Susu Menggunakan Ragi Tape dan Biji Kefir Kering. dalam : http://web.ipb.ac.id/~lppm/lppmipb/penelitian/hasilcari.php?status=buka&id_haslit=577.15+ERN+f

Balas

SUGIANTO ANTO18 Februari 2015 23.01

terima kasih atas infonya

Balas

Balasan

Nadhifa Husna17 Mei 2015 23.06

Sama-sama, mas anto . . .
Semoga bermanfaat . . .

Balas

SUGIANTO ANTO18 Februari 2015 23.02

terima kasih atas infonya

Balas

Saniman el-Qudsie13 Mei 2015 07.37

Sangat bermanfaat infonya. Trims.
Kalau ragi untuk membuat roti gimana, ya ?

Balas

Balasan

Nadhifa Husna17 Mei 2015 23.14

Terima kasih, Pak Saniman el-Qudsie . . .
Ragi untuk membuat roti biasa disebut ragi instant (Instant Yeast), bapak . . . Berbentuk butiran-butiran halus (seperti pasir) dan berwarna kuning.
Ragi roti tidak bisa untuk membuat ragi tape, karena berbeda mikrobianya. Ragi roti menghasilkan CO2 sehingga roti bisa mengembang dan berongga, sedangkan ragi tape (ragi pasar) mengandung mikroba amilolitik dan pembentuk alkohol serta asam untuk citarasa.
Semoga bermanfaat dan Terima kasih . .

Balas

Gamal Jihad30 Juni 2015 01.51

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

Gamal Jihad30 Juni 2015 01.53

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

Gamal Jihad30 Juni 2015 01.55

eh maaf.. mba ya

Balas

Balasan

Nadhifa Husna19 Januari 2016 20.18

iya, pak gamal jihad...
terima kasih...

Balas

Tafarel Satyo20 Agustus 2015 22.01

Selamat siang,terima kasih sudah share...ane sudah coba membuat raginya,,sudah ane pasarkan diswalayan,1 hari 1 kg ragi sudah terjual smpai skrg...ragi yang saya buat masih untuk pakan semut jepang...belum brani untuk membuat tape,dsb....karena sudah saya coba ditape,baunya kurang wangi,rasa kurang manis,dan tidak cepat matang.....nah pertanyaan saya,gimana biar ragi ini supaya harum?enak?manis? Bisakah ditambah dengan gula?perbandingan gula brapa persen dengan tepung beras supaya manis?adakah penambahan merica biar supaya cepat matang dan panas?

Balas

Balasan

Nadhifa Husna19 Januari 2016 20.33

Selamat siang juga pak Tafarel Satyo...
Mohon maaf baru buka email dan blog jejak penyuluh, pak...
Alhamdulillah... bapak sudah mencoba dan berhasil... sukses selalu ya, pak... Amien3x...
Mengenai ragi supaya harum, enak dan manis bisa di tambahkan air perasan tebu, pak... ukurannya secukupnya, pak sebagai ganti air... saat adonannya sudah mengental berarti sudah cukup...
Boleh menambahkan merica, sedikit saja kira-kira 50 gram setiap 1 kg tepung beras, pak...jangan lupa mericanya dihaluskan dulu, pak...
Demikian semoga bermanfaat... terima kasih...

Balas

Ragi Tape Super18 Oktober 2015 06.26

Terima Kasih infonya, selain buat tape, sekarang ragi tape juga buat makan semut jepang yang banyak manfaatnya. harga Ragi Tape Super Rp. 6.000/bungkus, untuk pembelian banyak Rp.4.500/bungkus bisa hub : 0811339190, 081230225354

Balas

Balasan

Nadhifa Husna19 Januari 2016 20.35

Sama-sama, Ragi Tape Super...
Semoga sukses selalu...
Terima Kasih...

Nadhifa Husna19 Januari 2016 20.36

Mohon maaf lama membalasnya . . .

Balas

Ragi Tape Super15 November 2015 07.41

Harga Rp. 6.000/ bungkus. untuk pembelian minimal 10 bungkus Harga Rp 4.500/bungkus (1 ball isi 50 bungkus). untuk Kota Surabaya free ongkos kirim. Ragi Tape Super kualitas istimewa terbuat dari bahan bahan berkualitas tepung beras, Lada putih, Bawang putih dll . Ragi ini menghasilkan tape yang Manis dan Harum. Berat bersi 75 g
Hubungi : 081333746363, 082230603040

Balas

Balasan

Nadhifa Husna19 Januari 2016 20.37

Keep Success, Ragi Tape Super...

Balas

Adiasmoro Suryanto1 Desember 2015 20.48

Script yg terstruktur n bagus.. sbg info: sy jadikan bahan bacaan utk dikaji dlm praktikum peserta didik sy.. Tksh mbak..

Balas

Balasan

Nadhifa Husna19 Januari 2016 20.39

Terima kasih,Pak Adiasmoro Suryanto...
Semoga bermanfaat dan Semoga Tuhan memberikan kemudahan Bapak dalam menjalankan tugas sehari-hari...
Salam sukses...

Balas

Soo Bin2 Desember 2015 21.51

Kak mau tanya kalau ragi tape bisa digunakan sebagai pengganti bahan pengembang roti ?

Balas

Balasan

Nadhifa Husna19 Januari 2016 20.43

Terima kasih, Soo Bin...
Ragi tape tidak bisa untuk pengembang roti... Jenis mikroba pada ragi tape dengan ragi roti juga berbeda. Ragi tape biasanya untuk fermentasi tape, karena mengandung mikroba seperti jamur (Saccharomyces cereviceae). Sedangkan jamur itu sendiri berperan sebagai dekomposer, yaitu menguraikan sisa-sisa mikroorganisme yang telah mati, sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain.
Ragi untuk membuat roti biasa disebut ragi instant (Instant Yeast). Berbentuk butiran-butiran halus (seperti pasir) dan berwarna kuning.
Ragi roti menghasilkan CO2 sehingga roti bisa mengembang dan berongga, sedangkan ragi tape mengandung mikroba amilolitik dan pembentuk alkohol serta asam untuk citarasa.
Semoga bermanfaat dan Terima kasih . .

Balas

marjetcapricorn5 Desember 2015 01.35

Kalau boleh tau kenapa Masukkan ragi pasar itu kan yg sudah jadi??

Balas

Balasan

Nadhifa Husna19 Januari 2016 20.47

Terima kasih, Marjetcapricorn...
Mengapa menggunakan ragi pasar...? karena sebagai starter atau biangnya... Didalam ragi pasar sudah ada Jamurnya... nah Jamur itu yang kita butuhkan dalam pembuatan ragi ini dan kita tidak perlu menumbuhkan jamur sendiri...
Semoga bermanfaat dan Terima kasih...

Balas

Samani16 Desember 2015 02.30

Makasih Mas dicoba ya

Balas

Balasan

Nadhifa Husna19 Januari 2016 20.48

sama-sama, Pak Samani...
Mohon maaf saya bukan "mas", pak... tapi mbak atau ibu.. he3x..
Sukses selalu ya, Pak...

Balas

hugo mesa8 Februari 2016 06.37

selamat malam. untuk frementasi dedak pakan ayam unuk meningkatkan nilai nutrisi apa pakai ini ragi tape bisa?apa beda dengan ragi tempe? untuk mengetahui bahwa ragi yan di beli di pasar masih aktif gmn?terimakasih

Balas

Balasan

Nadhifa Husna4 September 2016 20.47

Terima kasih, hugo mesa...
Selamat malam juga... mohon maaf baru bisa membalas, pak...
untuk fermentasi dedak padi untuk pakan ternak bisa menggunakan ragi tape. perbandingannya dedak padi 1kg : ragi tape 2 butir
Adapun cara membuatnya : Basahi dedak padi dengan air, perbandingannya 3:1 atau kira-kira sampai dedak padi menjadi "pero". Dikepal tidak meneteskan air, kalau dilepas gumpalan dedak padi tidak hancur. Kemudian kukus dedak padi tersebut selama 15 atau 30 menit. Dinginkan, sampai benar – benar dingin, lalu campurkan dengan ragi tape sampai merata. Ragi tapenya di haluskan terlebih dahulu. Kalau ragi dicampurkan dalam kondisi dedak padi masih panas, bisa membunuh bakteri starternya. Masukkan dedak padi kedalam wadah atau kantong plastik tertutup rapat selama 2 hari atau 24 jam. Setelah dua hari buka dedak padi tersebut. Sebelum diberikan diangin-anginkan terlebih dahulu, atau dikeringkan untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama. Dalam kondisi kering, dedak padi terfermentasi bisa tahan sampai 3 bulan tanpa bau tengik. Hal ini karena lemak kasar yang mudah ditumbuhi bakteri sudah terurai oleh proses fermentasi.(Joyniemfarm, 2015).

Reference :
https://joyniemfarm.wordpress.com/2015/03/26/cara-fermentasi-dedak-padi-menggunakan-ragi-tape/

Perbedaan ragi tape dengan ragi tempe adalah jenis jamur yang terkandung didalamnya. ragi tape didominasi khamir dan bakteri sedang ragi tempe oleh jamur Rhizopus.
Sebagain tambahan informasi ragi tape terdiri dari khamir dan bakteri terutama yang mampu mengubah pati menjadi gula, gula menjadi alkohol dan alkohol menjadi asam.
ragi tempe terdiri dari jamur yang akan membuat biji kedelai menyatu dan menghasilkan protease sehingga kecernaan protein meningkat
ragi roti maka ia adalah khamir yang akan mengubah gula menjadi gas CO2 dan alkohol sehingga roti menjadi berongga-rongga dan tidak bantat
Reference :
https://ptp2007.wordpress.com/2008/04/11/ragi-tape/

Cara mengetahui bahwa ragi yang dibeli dipasar masih aktif atau tidak memang tidak bisa dengan kasat mata, pak...
Kalau untuk mengetahui kualitas suatu ragi instan apakah masih bagus atau tidaknya bisa dicek dengan cara campur 5gr ragi instan, air hangat 50gr, gula pasir 10gr lalu aduk rata, simpan kurang lebih 5 menit apabila berbusa maka kualitas raginya masih bagus. Mungkin bisa dicoba untuk ragi tape...
Demikian semoga bermanfaat... terima kasih.

Balas

Unknown19 Februari 2016 18.37

Permisi, mau tanya, kalo bikin tape ketan bisa pake ragi fermipan ga ya?

Balas

Balasan

Nadhifa Husna4 September 2016 21.59

Terima kasih, Bapak/Ibu...
Kalau membuat tape ketan menggunakan ragi tape. tidak bisa menggunakan fermipan/ragi roti.
Fermipan adalah salah satu merk ragi instan kering yang terkenal. fermipan adalah ragi pengembang. Yakni ragi yang nantinya akan membuat roti dan kue menjadi mengembang. Cara kerja fermipan ini adalah harus berkumpul dengan gula dan air. Nantinya, fermipan akan mengubah gula menjadi karbondioksida sehingga adonan rotinya dapat mekar.
Sedangkan ragi tape akan mengubah pati menjadi gula, gula menjadi alkohol dan alkohol menjadi asam.
Demikian semoga bermanfaat. Terima kasih...

Balas

Unknown19 Februari 2016 18.38

Permisi, mau tanya, kalo bikin tape ketan bisa pake ragi fermipan ga ya?

Balas

Balasan

Nadhifa Husna4 September 2016 21.58

Terima kasih, Bapak/Ibu...
Kalau membuat tape ketan menggunakan ragi tape. tidak bisa menggunakan fermipan/ragi roti. 
Fermipan adalah salah satu merk ragi instan kering yang terkenal. fermipan adalah ragi pengembang. Yakni ragi yang nantinya akan membuat roti dan kue menjadi mengembang. Cara kerja fermipan ini adalah harus berkumpul dengan gula dan air. Nantinya, fermipan akan mengubah gula menjadi karbondioksida sehingga adonan rotinya dapat mekar. 
Sedangkan ragi tape akan mengubah pati menjadi gula, gula menjadi alkohol dan alkohol menjadi asam.
Demikian semoga bermanfaat. Terima kasih...

Balas

raden jalmo7 April 2016 07.05

Thanks infonya gan

Balas

Balasan

Nadhifa Husna4 September 2016 21.59

Sama-sama, raden jalmo...
Salam sukses selalu...
Terima kasih

Balas

My Life3 Mei 2016 03.18

mohon maaf mba saya ingin sedikit meluruskan, saccaromyces cereviciae bulan termasuk golongan jamur tp khamir atau yeast, pada pembuatan tape mikroorganisme yg digunakan tidak hanya saccaromices cerevisiae tp jg terdapat mikroorganisme lain seperti kapang/jamur maka disebut ragi, sedangkan pada pembuatan roti hanya diginakan 1 jenis mikroorganisme saja yaitu saccaromyces maka biang roti disebut yeast atau khamir, karna dalam mikrobiologi jamur dan khamir adalah 2 mikroorganisme yg berbeda.

Balas

Balasan

Nadhifa Husna4 September 2016 22.03

Terima kasih, My Life...
Informasinya sangat bermanfaat. 
Semoga kita tetap bisa berbagi ilmu sebagai amal jariyah yang tidak akan terputus pahalanya. Aamiin..
Keep Success...

Balas

han15 Mei 2016 22.08

apa tandanya kalau ragi yg kita buat berhasil,dan apa tandanya kalau gagal

Balas

Balasan

Nadhifa Husna4 September 2016 22.08

Terima kasih, han...
Tanda-tanda ragi yang kita buat berhasil adalah berwarna putih bersih, berbau khas ragi, tidak berjamur dan tidak lembab
Semoga bermanfaat. Terima kasih...

Balas

han15 Mei 2016 22.09

karena disimpan selama 3 hari tanpa ditutup , apakah tidak akan tercemar dengan jenis jamur dan bacteri lain yg berbahaya

Balas

Balasan

Nadhifa Husna4 September 2016 22.28

Terima kasih, han...
Dalam pembuatan ragi tidak apa-apa tidak ditutup selama 3 hari dengan syarat tempat tersebut harus bersih dan aman (kamar khusus).
Terima kasih.

Balas

H. Syaiful Rachman P.12 Juli 2016 23.53

Mbak, kalau buat ragi masih pakai ragi pasar sebagai starter. Pertanyaannya adalah apakah ragi yang kita buat nantinya bisa sebagai pengganti ragi pasar alias kita tidak perlu memakai ragi pasar lagi? Terimakasih.

Balas

Balasan

Nadhifa Husna4 September 2016 22.31

Terima kasih, Bapak H. Syaiful Rachman P...
Benar sekali, Bapak... ragi tape yang kita buat ini, bisa juga digunakan sebagai starter untuk pembuatan ragi tape selanjutnya. Dengan syarat ragi yang kita buat berhasil.
Demikian semoga bermanfaat. Terima kasih...

Balas

H. Syaiful Rachman P.13 Juli 2016 00.04

Mbak, kalau buat ragi masih pakai ragi pasar sebagai starter. Pertanyaannya adalah apakah ragi yang kita buat nantinya bisa sebagai pengganti ragi pasar alias kita tidak perlu memakai ragi pasar lagi? Terimakasih.

Balas

Balasan

Nadhifa Husna4 September 2016 22.34

Terima kasih, Bapak H. Syaiful Rachman P...
Benar sekali, Bapak... ragi tape yang kita buat ini, bisa juga digunakan sebagai starter untuk pembuatan ragi tape selanjutnya. Dengan syarat ragi yang kita buat berhasil.
Demikian semoga bermanfaat. Terima kasih...

Balas

Ufof Latif20 September 2016 03.11

saya mau tanya, jeruk nipis itu ambil airnyakah atau kesemuanya??

Balas

Nadhifa Husna24 September 2016 09.58

Terima kasih, Pak Ufof Latif...
Jeruk nipis hanya diambil airnya saja, pak...
Manfaat jeruk nipis ini untuk menambah aroma dan jika ragi digunakan akan menghasilkan tape yang lebih baik.

Hal ini sesuai dengan pendapat Anjasmara (2009)yang menyatakan bahwa tradisi pembuatan ragi untuk tape di beberapa tempat, selain menggunakan campuran tepung beras ketan, air tebu dsb, juga ada penambahan cairan yang mengandung perasan buah jeruk nipis. Hasilnya, selain ragi tersebut akan lebih baik untuk "mengfermentasi" (menghasilkan tape) ketela atau beras ketan menjadi tape atau peuyeum kalau dibandingkan dengan ragi lainnya tanpa kehadiran/tambahan air perasan buah jeruk nipis.

Demikian semoga bermanfaat. Salam sukses...
Terima kasih...

Reference :
Anjasmara, Wayan. 2009. Manfaat Jeruk Nipis. dalam : http://wayan-anjasmara.blogspot.co.id/2009/07/manfaat-jeruk-nipis.html

Balas

bunda Arif15 Oktober 2016 15.15

Mbak saya pernah membuat tape beras putih pakai ragi instan, karena sudah baca blog ini jadi saya sudah tau klu tape saya itu ga akan berhasil,trus bisa ga mbak adonan tape saya itu saya campurkan lagi dgan ragi tape dan di fregmentasikan lagi? Berarti adonan nasi putihnya 2x pakai ragi.

Balas

Nadhifa Husna17 Oktober 2016 19.53

Terima kasih, Bunda Arif...
Kalau sudah diberi ragi instan, maka adonan tidak bisa di tambah lagi dengan ragi tape, bun... 
Karena mikrobianya berbeda. Ragi intant/ragi roti tidak bisa untuk membuat tape, demikian sebaliknya ragi tape tidak bisa digunakan untuk roti.
ragi roti fungsinya untuk mengembangkan adonan, sedangkan ragi tape mengandung mikroba amilolitik dan pembentuk alkohol serta asam untuk citarasa.

Menurut PTP (2007), ragi tape terdiri dari khamir dan bakteri terutama yang mampu mengubah pati menjadi gula, gula menjadi alkohol dan alkohol menjadi asam. 
Ragi tempe terdiri dari jamur yang akan membuat biji kedelai menyatu dan menghasilkan protease sehingga kecernaan protein meningkat.
Ragi roti terdiri dari khamir yang akan mengubah gula menjadi gas CO2 dan alkohol sehingga roti menjadi berongga-rongga dan tidak bantat

Semoga bermanfaat dan Terima kasih . . .

Reference :
PTP (2007). Ragi Tape. dalam : https://ptp2007.wordpress.com/2008/04/11/ragi-tape/

Balas

Fendy Aja30 Oktober 2016 00.35

Makasih y mbk atas ilmunya semoga bermanfaat

Balas

Nadhifa Husna6 November 2016 17.54

Sama-sama, Mas Fendy... 
Aamiin3x ya robbal'alamiin... Terima kasih do'anya..
Sukses selalu ya...

Balas

yulaexa SY22 November 2016 19.02

Mf mb nadhifa, saya mau nanya, kmaren kan saya praktekin bkin ragi tape mb, nah stlh 3hr kan saya bka,trnyata adonanya brubh sprti busa gt mb,trus krna baunya jg gk sperti tape tadinya mau saya buang,tp pas sya bka busanya trnyata ada adonan sprti isi tahu mb,agak blong2 gt, yudh saya coba aja bntuk nd skrg sya jmur. Prtanyaannya ragi yg saya buat itu jadi atau nggak ya. Saya jg ragu2 gt mb. Bgung, mhon djwab. Trmksh.

Balas

Balasan

Nadhifa Husna22 Desember 2016 20.50

Terima kasih, mbak Yulaexa SY...
mohon maaf baru balas... 

Terima kasih ya, mbak... sudah mencoba membuat ragi tape, meskipun hasilnya berbeda. Pada saat kami praktek membuat ragi tape, bentuk adonan ragi tape yang sudah jadi (sebelum dijemur) seperti ulenan roti yang padat dan kalis dan tidak berbau. Dan saat dibentuk bulat pipih tidak lengket di tangan.
Memang tidak menutup kemungkinan adonan berair dan berongga.

Mungkin pada saat membuat adonan mbak Yulaexa SY ditempatkan pada kamar yang suhu-nya hangat (agak panas), sehingga ragi bereaksi dengan bahan lain dan menjadikan adonan berongga. Hal ini sesuai dengan Anonim (2015) yang menyatakan bahwa Ragi akan bekerja sebagai fermentasi jika di tambah dengan gula dan di taruh pada suhu yang hangat. Sebuah Adonan akan mengembang membentuk pori-pori jika di taruh ragi karena ini reaksi dari kandungan karbondioksida yang terdapat pada ragi tersebut.

Menurut PTP (2007), Ragi dipanen setelah 2 – 5 hari tergantung dari suhu dan kelembapan. Produk akhir akan berbentuk pipih kering dan dapat disimpan dalam waktu lama. Tidak ada faktor-faktor lingkungan yang dikendalikan. Mikroorganisme yang diharapkan maupun kontaminan dapat tumbuh bersama-sama. Pada lingkungan pabrik ragi, mikroflora yang ada telah didominasi mikrobia ragi. Namun demikian, ragi yang dibuat pada musim hujan akan dijumpai Mucor sp dan Rhizopus sp dalam jumlah yang lebih banyak dan dibutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama.

Jika pasta tetap basah, mikroorganisme tumbuh dan menggandakan diri. Jumlah kapang pada ragi berkisar dari 8 X 107 sampai 3 X 108/g, khamir 3 X 106 sampai 3 X 107/g dan bakteri kurang dari 105/g. Organisme yang menghasilkan tape dengan aroma baik adalah gabungan dari Amylomyces rouxii, Endomycopsis fibuliger dan Hansenula anoma. Untuk tape singkong yang adalah A. Rouxii dan E. Fibuliger

Jika baunya tidak enak, saran saya raginya jangan digunakan ya, mbak...
Dan saat membuat ragi tape perhatikan tempat dan ruangannya agar steril dan suhunya pas (suhu kamar).

Demikian semoga bermanfaat...
Selamat mencoba lagi sampai berhasil ya, mbak...

reference :
Anonium (2015). Manfaat Ragi. http://www.semutjepangmurah.com/manfaat-ragi/

PTP (2007). Ragi Tape. dalam : https://ptp2007.wordpress.com/2008/04/11/ragi-tape/

Balas

Melinda Restu Pala'langan12 Maret 2017 12.44

apa fungsi penamahan merica, bawang putih, lengkuas dan cabe dalam pembuatan ragi ?

Balas

Nadhifa Husna14 Maret 2017 11.08

Terima kasih, Ibu Melinda Restu Pala'langan...
Fungsi penambahan merica, bawang putih, lengkuas dan cabe dalam pembuatan ragi tape ini adalah sebagai pembangkit aroma dan penghambat mikroba yang tidak diinginkan atau untuk menstimulir mikroba yang diinginkan.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Suliantari dan Rahayu (1990)dalam Hersoelistyorini dkk (2010) yang menyatakan bahwa Bahan baku ragi tape adalah beras dan rempah-rempah,seperti bawang putih, lada, lengkuas, jeruk nipis. Jenis dan jumlah rempah-rempah yang ditambahkan sangat beragam sehingga sangat berbeda pada masing-masing 0rodusen. Rempah-rempah digunakan sebagai pembangkit aroma dan penghambat mikroba yang tidak diinginkan, atau untuk menstimulir mikroba yang diinginkan.

Demikian semoga bermanfaat. Salam Sukses, bu...

Reference :
Hersoelistyorini, Wikanastri, Didik Sumanto dan Lukman Najih. 2010. Pengaruh Lama Simpan Pada Suhu Ruang Terhadap Kadar Protein Dodol Tape Kulit Umbi Ubi Kayu. Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01 Tahun 2010

Balas

eny mafruhah8 Mei 2017 17.53

Assalamualaikum.... Terimakasih ilmunya bapak sangat bermanfaat.... Saya Mau tanya kalau cabe jawa diganti cabe biasa bisa gak. Atau apa perbedaan ragi yg pakai cabai jawa dan yg tidak? Trimakasih mohon izin mengamalkan ilmu ini. Arif malaysia

Balas

Balasan

Nadhifa Husna9 Mei 2017 11.40

Wa'alaikumsalam.wr.wb...
sama-sama, Bapak Arif/Ibu Eny Mafruhah... terima kasih...
Cabe jawa bisa diganti dengan cabai biasa, akan tetapi akan lebih pas jika diganti dengan merica.
Menurut Wikipedia (2002), Cabai jawa (Piper retrofractum Vahl) adalah jenis rempah yang masih berkerabat dengan lada dan kemukus, termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. Nama lainnya adalah Cabai jamu, Cabe Jawa atau cabai saja, meskipun penyebutan terakhir ini akan rancu dengan cabai yang sekarang lebih populer, Capsicum annuum. 

Di banyak propinsi atau kota-kota di Indonesia, maupun di luar negeri, biasanya punya sebutan sendiri-sendiri nama cabai yang umumnya tumbuh dan dikonsumsi. Namun demikian, setiap cabai biasanya memiliki nama ilmiah sebagai nama internasionalnya (Thiana, 2013). Dijelaskan lebih lanjut bahwa Cabai Jawa disebut juga cabai jamu, lada panjang, atau cabai saja (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum), Dikenal pula sebagai cabai solak (Madura) dan cabia (Sulawesi).

Tidak ada perbedaan ragi yang menggunakan cabai jawa dengan yang tidak. karena penggunaan rempah-rempah berfungsi sebagai pembangkit aroma dan penghambat mikroba yang tidak diinginkan atau untuk menstimulir mikroba yang diinginkan.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Suliantari dan Rahayu (1990)dalam Hersoelistyorini dkk (2010) yang menyatakan bahwa Bahan baku ragi tape adalah beras dan rempah-rempah,seperti bawang putih, lada, lengkuas, jeruk nipis. Jenis dan jumlah rempah-rempah yang ditambahkan sangat beragam sehingga sangat berbeda pada masing-masing Produsen. Rempah-rempah digunakan sebagai pembangkit aroma dan penghambat mikroba yang tidak diinginkan, atau untuk menstimulir mikroba yang diinginkan.

Dalam pembuatan ragi tape kami tidak menggunakan cabai. untuk rempah-rempahnya kami menggunakan lengkuas (laos), bawang putih dan air jeruk nipis. Jadi bapak/ibu bisa menggunakan rempah-rempah diatas, jika tidak ada cabai jawa.

Demikian semoga bermanfaat. Selamat mencoba...
Semoga sukses...

Reference :
Hersoelistyorini, Wikanastri, Didik Sumanto dan Lukman Najih. 2010. Pengaruh Lama Simpan Pada Suhu Ruang Terhadap Kadar Protein Dodol Tape Kulit Umbi Ubi Kayu. Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01 Tahun 2010

Thiana, Fika. 2013. Kenali Macam-macam Cabai dari Bentuk Rasa dan Warna. dalam : http://www.kilasdara.com/2013/05/kenali-macam-macam-cabai-dari-bentuk-rasa-dan-warna/

Wikipedia. 2002. Cabe Jawa. dalam : https://id.wikipedia.org/wiki/Cabe_jawa

eny mafruhah11 Mei 2017 06.08

Terimkasih mbh husna.... Skrang sya proses nyoba smga sukses.... Indonesia hebat!

Nadhifa Husna12 Mei 2017 06.17

Sama-sama, Ibu Eny... Terima kasih...
Aamiin3x... Semoga sukses ya...
Semangat...

Balas

addhie aja8 Agustus 2017 18.29

Selamat pagi bu...
Soal ragi tape bisa nggk untuk jerami pakan sapi...? Dan bgaimana cara yg baik untuk fermentasi jerami tsb. Mohon bimbingannya bu...

Balas

Balasan

Nadhifa Husna29 Agustus 2017 20.33

Selamat pagi juga, Pak Addhie...
Mohon maaf baru balas, Terima kasih...
Ragi tape bisa digunakan untuk fermentasi jerami padi, pak... Tidak hanya untuk jerami padi tetapi juga bisa untuk pakan ternak yang lain seperti dedak, nasi aking, jagung sisa pipilan, gabah hampa, ampas kelapa, ampas tahu dll

Ragi tape digunakan untuk fermentasi pakan ternak karena mampu meningkatkan nilai kecernaan bahan pakan ternak. Hal ini sesuai dengan pendapat Widodo (2017) yan menyatakan bahwa ragi bersifat katabolik atau memecah komponen yang kompleks menjadi zat yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah di cerna.

Cara fermentasi jerami dengan ragi tape untuk pakan ternak adalah sebagai berikut :
5 gram ragi tape untuk 10 kg pakan. Jerami di basahi sekedar lembab dengan ragi tape yang diencerkan dengan air (kelembaban 50-60%). kemudian jerami di peram minimal 2 hari dalam wadah tertutup dengan sedikit ventilasi. Bisa menggunakan karung plastik bekas pakan karena ada pori-porinya sebagai ventilasi udara.
jika memakai karung ini jangan langsung diletakkan diatas tanah/lantai, tetapi dialasi dengan balok kayu atau bambu agar terhindar dari jamur aflatoxin yang berbahaya.
Fermentasi dikatakan berhasil jika timbul aroma wangi tape, muncul kapang/jamur berkelompok warna putih atau kuning, saat wadah di raba terasa hangat, tekstur jerami menjadi lunak apabila dipegang atau di remas.

Jika tidak munggunakan wadah/karung, jerami bisa ditumpuk pada alas terpal atau bambu dengan ketinggian 20 cm dan dipadatkan. Semprotkan atau siramkan ragi tape ke seluruh permukaan jerami dengan merata hingga lembab. Tumpuk lagi dengan jerami sampai 20 cm, ulangi langkah tersebut sampai jerami habis. Tutup dengan karung goni atau plastik yang diberi ventilasi. Biarkan selama 5-7 hari. Jika pada hari ke-7 dibuka kemudian diperiksa belum ada tanda-tanda jerami fermentasi sudah jadi, bisa ditambah sampai 10 hari.

Untuk pemberian kepada ternak, fermentasi jerami di angin-anginkan terlebih dahulu kurang lebih selama 5 menit. Pemberian juga jangan dilakukan sekaligus tetapi bertahap dengan di campur pakan aslinya.
misal jerami fermentasi 25%, pakan hijauannya 75%. kemudian hari berikutnya bisa di tingkatkan sedikit demi sedikit sampai jerami fermentasi 100%.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat...

Reference :

Lukito. 2016. Fermentasi Pakan Ternak. dalam : https://www.rumahmesin.com/fermentasi-pakan-ternak/

Widodo, Wahyu. 2017. Manfaat dan Fungsi Ragi Tape Dalam Pakan Ternak. dalam : http://ternakdanburung.blogspot.co.id/2017/02/manfaat-dan-fungsi-ragi-tape-dalam.html

Balas

Suartika Tjwa11 Agustus 2017 15.12

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

Achmad Doni17 Agustus 2017 10.42

mau tanya pak klo ragi tape di buat untk fermentasi jeramin apa bisa pak..? trus gmana cara nya pak. trimakasih

Balas

Balasan

Nadhifa Husna29 Agustus 2017 20.45

Terima kasih, Pak Achmad Doni...
Mohon maaf baru balas... Mohon maaf juga saya ibu, pak... :)
Bisa, pak... Ragi tape bisa digunakan untuk fermentasi jerami padi. Tidak hanya untuk jerami padi tetapi juga bisa untuk pakan ternak yang lain seperti dedak, nasi aking, jagung sisa pipilan, gabah hampa, ampas kelapa, ampas tahu dll

Jawaban saya sama dengan Jawaban untuk pertanyaan Pak Addhie (7 Agustus 2017), kebetulan pertanyaan bapak sama dengan beliau...

Ragi tape digunakan untuk fermentasi pakan ternak karena mampu meningkatkan nilai kecernaan bahan pakan ternak. Hal ini sesuai dengan pendapat Widodo (2017) yan menyatakan bahwa ragi bersifat katabolik atau memecah komponen yang kompleks menjadi zat yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah di cerna.

Cara fermentasi jerami dengan ragi tape untuk pakan ternak adalah sebagai berikut :
5 gram ragi tape untuk 10 kg pakan. Jerami di basahi sekedar lembab dengan ragi tape yang diencerkan dengan air (kelembaban 50-60%). kemudian jerami di peram minimal 2 hari dalam wadah tertutup dengan sedikit ventilasi. Bisa menggunakan karung plastik bekas pakan karena ada pori-porinya sebagai ventilasi udara.
jika memakai karung ini jangan langsung diletakkan diatas tanah/lantai, tetapi dialasi dengan balok kayu atau bambu agar terhindar dari jamur aflatoxin yang berbahaya.
Fermentasi dikatakan berhasil jika timbul aroma wangi tape, muncul kapang/jamur berkelompok warna putih atau kuning, saat wadah di raba terasa hangat, tekstur jerami menjadi lunak apabila dipegang atau di remas.

Jika tidak munggunakan wadah/karung, jerami bisa ditumpuk pada alas terpal atau bambu dengan ketinggian 20 cm dan dipadatkan. Semprotkan atau siramkan ragi tape ke seluruh permukaan jerami dengan merata hingga lembab. Tumpuk lagi dengan jerami sampai 20 cm, ulangi langkah tersebut sampai jerami habis. Tutup dengan karung goni atau plastik yang diberi ventilasi. Biarkan selama 5-7 hari. Jika pada hari ke-7 dibuka kemudian diperiksa belum ada tanda-tanda jerami fermentasi sudah jadi, bisa ditambah sampai 10 hari.

Untuk pemberian kepada ternak, fermentasi jerami di angin-anginkan terlebih dahulu kurang lebih selama 5 menit. Pemberian juga jangan dilakukan sekaligus tetapi bertahap dengan di campur pakan aslinya.
misal jerami fermentasi 25%, pakan hijauannya 75%. kemudian hari berikutnya bisa di tingkatkan sedikit demi sedikit sampai jerami fermentasi 100%.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat...

Reference :

Lukito. 2016. Fermentasi Pakan Ternak. dalam : https://www.rumahmesin.com/fermentasi-pakan-ternak/

Widodo, Wahyu. 2017. Manfaat dan Fungsi Ragi Tape Dalam Pakan Ternak. dalam : http://ternakdanburung.blogspot.co.id/2017/02/manfaat-dan-fungsi-ragi-tape-dalam.html

Balas

Store Sy29 Agustus 2017 22.30

Kak @nadhifa husna, tolong dibantu dong, blm pham soalnya. Sy pernah buat, tp nggak jadi, malah adonan jd menggumpal dan berlobang, baunya jg g enak.. Mau diaplikasikan takut keracunan ternaknya..

Balas

Balasan

Nadhifa Husna6 September 2017 01.49

Terima kasih, Bapak/Ibu Store Sy...
Alhamdulillah Bapak/Ibu sudah pernah mencoba membuat... tidak masalah jika gagal... nanti bisa di coba lagi...
dan tepat sekali keputusannya untuk tidak memberikan kepada ternak.

Jika adonan menggumpal, berlubang dan baunya tidak enak berarti fermentasinya gagal. Menurut Samudro (2014), ciri-ciri fermentasi jerami yang berhasil adalah terjadinya perubahan suhu yang meningkat, perubahan warna dan aroma/bau yang khas, serta perubahan tekstur yang empuk dan lapuk.

Adapun faktor penyebab kegagalan tersebut bisa disebabkan karena kadar air yang berlebihan. Sehingga sebaiknya menggunakan jerami yang tidak terlalu segar/basah, tetapi juga tidak terlalu kering. Selain itu pada saat penyiraman dengan lautan ragi tape juga tidak terlalu banyak. Karena adanya ciri bau busuk tersebut menandakan fermentasi berjamur dan gagal. Hal ini sesuai pendapat Anonim (2015), yang menyatakan bahwa ciri yang paling mudah untuk mengukur keberhasilan proses fermentasi jerami adalah tidak tercium bau busuk dan jerami tidak berjamur.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat...
Selamat mencoba kembali dan semoga berhasil...
Keep Spirit !

Reference :
Anonim. 2015. Fermentasi Jerami : Cara Mengawetkan Jerami dengan Metode Fermentasi, Menambah Nutrisi dan Tahan Lama. dalam : http://www.sakadoci.com/2015/11/fermentasi-jerami-cara-mengawetkan.html

Samudro, Joko. 2014. Pakan Ternak Fermentasi Kering Limbah Pertanian. dalam : https://organikilo.co/2014/12/pakan-ternak-fermentasi-kering-limbah-pertanian.html

Balas

addhie aja2 September 2017 06.57

Terima kasih banyak atas jwabannya bu. Semoga ALLAH membalas kebaikan anda...

Balas

Balasan

Nadhifa Husna6 September 2017 01.51

Sama-sama, Pak Addhie...
Aamiin3x ya robbal'alamiin... terima kasih do'anya...
Semoga Bapak dan keluarga senantiasa dalam keberkahan dan lindungan-Nya... Aamiin3x...

Balas

Eko Satriawan14 September 2017 11.52

Saya mau nanya bu nadhifa mengenai proses peragian pada batang pisang(segar) yg telah dicincang halus dan dicampur dengan dedak apakah bisa. Yg rencananya akan saya gunakan untuk pakan ayam sebagai pengganti pakan pabrikan. Mohon bimbingannya

Balas

Balasan

Nadhifa Husna3 Oktober 2017 20.49

Terima kasih, Pak Eko Satriawan...
Proses peragian bisa digunakan pada batang pisang (Gedebog = Bahasa Jawa) yang telah di cincang halus dan di campur dedak, pak...

Adapun cara fermentasi-nya : 5 gr Ragi Tape untuk 10 kg pakan (bahan pakan bisa berupa: bekatul, nasi aking, jagung sisa pipilan yang terbuang, gabah hampa, ampas kelapa, cacahan enceng gondok, bonggol jagung giling, ampas tahu, ampas singkong). Dengan dibasahi sekedar lembab dengan ragi, pakan diperam 2 hari di wadah tertutup dengan sedikit ventilasi. Paling mudah fermentasi dilakukan di dalam karung bekas pakan karena ada pori-pori sebagai ventilasi udara. Jika pakai karung jangan langsung diletakkan di atas tanah/lantai, beri landasan kayu atau bambu, agar tidak terkontaminasi jamur aflatoxin yang berbahaya.

Fermentasi dinyatakan berhasil apabila muncul salah satu atau lebih dari tanda-tanda berikut ini: a). Timbul bau wangi, b) Muncul kapang/jamur berkelompok berwarna putih atau kuning, c) Saat wadah diraba, terasa temperatur hangat.

Setelah itu, buka tutup wadah untuk dikeringanginkan dan siap dihidangkan ke bebek atau ayam kampung peliharaan. Jangan ditutup lagi karena bisa menyebabkan proses fermentasi berlanjut. Jika fermentasi terlalu lama, pakan bisa menjadi terlalu lembek dan aromanya menjadi terlalu kuat (Grow, 2015)

Menurut berbagai hasil studi atau penelitian , Batang pisang diketahui memiliki kandungan nutrisi yang komplit sebagai pengganti pakan ternak. Adapun komposisi rata-rata nutrisi dalam batang pisang antara lain : bahan kering (BK) 87,7 % * Abu 25,12 % * lemak Kasar (LK) 14,23 % * Serat Kasar (SK) 29, 40 % * protein Kasar (PK) 3 % termasuk : asam amino, amine nitrat, glikosida, mengandung N, Glikilipida, vitamin B, asam Nukleat * bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 28,24 % termasuk karbohidrat, gula dan pati (Anonim, 2014). Dijelaskan lebih lanjut bahwa memang jumlah protein kasar (PK) batang pisang tidaklah terlalu tinggi namun dengan mencampur bahan lain, seperti : bekatul, bungkil kelapa, Ampas tahu atau limbah dari produk kedelai, ampas singkong (gamblong), jagung dan ditambah dengan fermentasi mampu meningkatkan protein kasar pada batang pisang.

Selain menggunakan ragi tape, fermentasi batang pisang juga bisa menggunakan EM-4.

Menurut Sugeng (2016), Fermentasi batang pisang bisa digunakan untuk pakan alternatif organik murah pada ternak ayam, bebek dan entog (unggas). Akan tetapi jangan diberikan setiap hari, karena akan ada efek ketika pemberhentian pakan. Lakukan secara rutin beberapa kali seminggu, karena gonta-ganti pakan juga bisa menyebabkan ternak stress.

Pada ternak kambing yang diberikan pakan fermentasi batang pisang secara terus menerus setiap hariaakan mengakibatkan rontok bulu, cacingan, mencret, lemas tidak bisa berdiri bahkan bisa berakibat kematian (HCS, 2017)
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat...
Terima kasih...
Reference :
Anonim. 2014. Pakan Ternak Fermentasi Gedebog Pisang. dalam : https://organikilo.co/2014/12/pakan-ternak-fermentasi-gedebog-pisang-kaya-nutrisi.html

Grow, Inti. 2015. Probiotik Ragi Tape Jerami Fermentasi Pakan Ternak. dalam : http://www.produknaturalnusantara.com/probiotik-ragi-tape-jerami-fermentasi-pakan-ternak/

HCS, Marketing. 2017. Bahaya Pakan Fermentasi Gedebok Pisang untuk Ternak Kambing. dalam : http://programhcs.com/bahayanya-pakan-fermentasi-gedebok-pisang/

Sugeng. 2016. Fermentasi Gedebog Pisang untuk Pakan. dalam : http://www.ternakku.net/2016/01/fermentasi-gedebog-pisang-untuk-pakan.html

Balas

Eko Satriawan14 September 2017 11.53

Saya mau nanya bu nadhifa mengenai proses peragian pada batang pisang(segar) yg telah dicincang halus dan dicampur dengan dedak apakah bisa. Yg rencananya akan saya gunakan untuk pakan ayam sebagai pengganti pakan pabrikan. Mohon bimbingannya

Balas

Balasan

Nadhifa Husna3 Oktober 2017 20.53

Terima kasih, Pak Eko Satriawan...
Sudah kami balas di bawah kolom komentar Bapak yang diatas...
Sukses buat, Bapak Eko Satriawan...

Balas

hendriyan bola4 Desember 2017 00.40

Saya mau tanya Bu Nadhifa. 
Apakah air yang digunakan hanya untuk membuat campuran adonan menjadi seperti adonan roti? maksudnya, adonan tidak perlu sampai cair? Lalu, sebagai bahan yang terakhir dimasukkan, apakah ragi pasar cukup ditaburkan saja, atau harus diaduk rata dalam adonan?
terimakasih atas jawabannya.........

Hendriyan

Balas

sherlybeethoven anzelinadepi4 Februari 2018 04.58

terima kasih infonya mbak, sukses selalu ya!!!

Balas

Unknown25 Juni 2018 22.08

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

kaurkeu ditsabhara25 Juni 2018 22.09

Izin bertanya bu Nadhifa baik mana antara ragi tempe atau ragi tape jika di gunakan untuk pembuatan pakan ternak unggas ayam

Balas

Ardia Mariati9 Oktober 2018 22.40

Ass...apa boleh bahan untuk membuat ragi ditambah dengan jahe, kulit manis, kapulaga, jintan n bunga Lawang dan daun mint kering ? Trims sebelumnya.

Balas

Beranda

Lihat versi web

MENGENAI SAYA

Nadhifa Husna 

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.