NURUL ABROR

Selasa, 27 November 2018

janganlah kamu campuradukkan yang hak dengan yang batil 




Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Baqarah
Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat

“Dan janganlah kamu campuradukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah:42) Dan dirikanlah shalat, tunaikanlab zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah:43)

Melalui firman-Nya ini Allah melarang orang-orang Yahudi dari kesengajaan mereka mencampuradukkan antara kebenaran dengan kebatilan, serta tindakan mereka menyembunyikan kebenaran dan menampakkan kebatilan. “Dia berfirman, janganlah kamu mencampuradukkan antara kebenaran dengan kebatilan. Dan janganlah kamu menyembunyikan kebenaran itu sedang kamu mengetahui.”

Dengan demikian Dia melarang mereka dari dua hal secara bersamaan serta memerintahkan kepada mereka untuk memperlihatkan dan menyatakan kebenaran. Oleh karena itu, dari Ibnu Abbas, adh-Dhahhak menjelaskan ayat ini, ia mengatakan, artinya janganlah kalian mencampuradukkan yang hak dengan yang batil dan kebenaran dengan kebohongan.

Sementara Qatadah mengatakan, Dan janganlah kamu mencampuradukkan antara kebenaran dengan kebatilan.” Artinya janganlah kalian mencampuradukkan antara ajaran Yahudi dan Nasrani dengan ajaran Islam sedang kalian mengetahui bahwa agama Allah adalah Islam.

Sedangkan mengenai firman-Nya, “Dan janganlah kamu menyembunyikan kebenaran itu sedang kamu mengetahui.”

Muhammad bin Ishak meriwayatkan dari Muhammad bin Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia mengatakan: “Artinya, janganlah kalian menyembunyikan pengetahuan yang kalian miliki mengenai kebenaran Rasul-Ku dan juga apa yang dibawanya, sedangkan kalian mendapatkannya tertulis dalam kitab-kitab yang berada di tangan kalian.” Boleh juga ayat tersebut berarti, sedangkan kalian mengetahui bahwa dalam tindakan menyembunyikan pengetahuan tersebut mengandung bahaya yang sangat besar bagi manusia, yaitu tersesatnya mereka dari petunjuk yang dapat menjerumuskan mereka ke neraka jika mereka benar-benar mengikuti kebatilan yang kalian perlihatkan kepada mereka, yang dicampuradukkan dengan kebenaran dengan tujuan agar kalian dapat dengan mudah menyebarluaskannya ke tengah-tengah mereka. Al-Kitman artinya penyembunyian, lawan kata penjelasan dan keterangan.

Firman-Nya, “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku.”

Mengenai firman Allah swt- kepada ahlul kitab; wa aqiimush shalaata (“Dan dirikanlah shalat,”) Muqatil mengatakan, artinya, Allah swt. memerintahkan mereka untuk mengerjakan shalat bersama Nabi “Dan tunaikanlah zakat,” artinya, Allah memerintahkan mereka untuk mengerluarkan zakat, yaitu dengan menyerahkannya kepada Nabi “Dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’,” artinya Allah menyuruh mereka untuk ruku’ bersama orang-orang yang ruku’ dari umat Muhammad, maksudnya Dia berfirman, ikutlah bersama mereka dan bagian dari mereka.

Mengenai firman-Nya, “Tunaikanlah zakat,” Mubarak bin Fudhalah meriwayatkan dari Hasan al-Bashri, katanya: “Pembayaran zakat itu merupakan kewajiban, yang mana amal ibadah tidak akan manfaat kecuali dengan menunaikannya dan dengan mengerjakan shalat.”

Sedangkan firman-Nya: “Dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’. “Artinya, jadilah kalian bersama orang-orang mukmin dalam berbuat yang terbaik, di antara amal kebaikan yang paling khusus dan sempurna itu adalah shalat. Banyak ulama yang menjadikan ayat ini sebagai dalil yang menunjukkan kewajiban shalat berjama’ah. Dan insya Allah, kami akan menguraikannya dalam Kitab al-Ahkam.

untung sugiyarto