Putrinya pertamanya sudah 5th bekerja di perusahaan asing dijakarta, tapi honor tiap bulannya 15jt selalu di transfer ke rekening ibunya, sampai bapaknya tanya " Terus piye ndok nggo urip saben dinane nang jakarta ? ", " Kulo mpun angsal uang harian kalih perjalanan dinas lebih dari cukup pak" Jawab putrinya.
Terus Saya tanya kenapa sampai sekarang kok belum nikah? Padahal umur Sudah cukup? Tanya saya
Jawab pa trisno, "niku lare kulo taksih dereng purun pak, taksih pengin nyenengake ibune. "
"Masya Allah" Jawabku
Jarang anak sekarang berpikir seperti itu
andaikan ada seorang mahluk disuruh sujud kepada sesama mahluk maka akan aku suruh seorang istri disuruh sujud kepada suaminya, kadang disalh artikan seorang suami, istri hanya patuh dan patuh, dan berakibat soeang istri tidak bisa berbuat apa apa ini akibat pemahaman keliru, termasuk istri yg ingin membantu nafkah orang tuanya untuk membahagiakan ibu/bapak nya,
Secara aturan social anak perempuan sejak Lahir bayi menjadi balita, masa anak, tumbuh remaja, sampai dewasa masih dalam naungan orangtuanya.
Namun setelah menikah dengan suaminya kemudian 100 derajat seorang anak perempuan dalam wewenang suaminya penuh ini bukan maksud ajaran nabi demikian, karena Ada ayat dan hadits yg menganjurkan untuk tetap berbuat baik kepada orang tuanya sampai kapanpun.
Kalau Ada seorang suami yg melarang seorang istri ingin sekedar membahagiakan ibu bapaknya maka suaminya pasti ngaji nya tidak tuntas bahkan bisa juga suami yg khawarij bisa juga ngaji nya cuma memilih hadits yh menguntungkan dirinya, seperti hadits seorang istri yg harus selalu taat suami, hadits yg tdk keluar rumah saat suaminya pergi walaupun mendengar bapak atau ibunya meninggal.