NURUL ABROR

Sabtu, 22 Juni 2019

Pesan di zaman fitnah

Pesan di zaman fitnah

*_"Malaikat Tidak Pernah Salah. Setan Tidak Pernah Benar. Manusia bisa benar, bisa salah. Maka kita dianjurkan saling mengingatkan, bukan saling menyalahkan."_*  KH. Ahmad Mustofa Bisri

ikuti *_ajaran yang dibawa_* para alim, para kyai, para ustadz yaitu  kitabullah *Al-Quran* dan sunah nabi *Al-Hadits* bukan ikuti sosok manusianya yg *bisa salah bisa benar* apalagi sampai *disembah* naudzubillah.
اَنْـتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُـنَا          (QS 36:15)
"Kamu ini hanyalah manusia seperti kami" 
Manusia tidak patut disembah karena perbuatan syirik yaitu mensekutukan Allah.  

Sebagaimana nabi isa as diperintah Allah SWT supaya pengikutnya hanya menyembah *kepada Allah saja,* karena pengikutnya *takjub* pada keajaiban-keajaiban *mukjizatnya,* nabi isa pun ikut disembah sebagai *tuhan anak,* atau tuhan yesus dan ibunyapun siti maryam ikut disembah sebagai *tuhan Ibu*, dikenal sebagai bunda maria.

Beginilah Allah  bertanya kepada nabi isa as yang *diabadikan* dalam QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 116 berikut :

وَاِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَاَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوْنِيْ وَاُمِّيَ اِلٰهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ قَالَ سُبْحٰنَكَ مَا يَكُوْنُ لِيْۤ اَنْ اَقُوْلَ مَا لَـيْسَ لِيْ بِحَقٍّ ۗ اِنْ كُنْتُ قُلْتُهٗ فَقَدْ عَلِمْتَهٗ ۗ تَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ وَلَاۤ اَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِكَ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai 'Isa putra Maryam! *Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah?* ('Isa) menjawab, Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 116)

فَلَا تُزَكُّوْۤا اَنْفُسَكُمْ  ۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى 
*_Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa._"*
(QS. An-Najm 53: Ayat 32)

لَوْ لَمْ تَكُوْنُوْا تُذْنِبُونَ لَخِفْتُ عَلَيْكُمْ مَا هُو أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ الْعُجْبُ الْعُجْبُ
“Jika kamu tidak berbuat dosa, sungguh aku mengkhawatirkan kamu pada perkara yang lebih besar dari itu, yaitu ‘ujub, ‘ujub *(kagum terhadap diri sendiri)”* [Hadist Hasan Lighairihi, sebagaimana di dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no.658

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنْ فتنة الدَّجَّالِ.
*_Barangsiapa yang menjaga sepuluh ayat dari permulaan surah al-Kahfi (ayat 1-10), maka ia akan dijaga dari godaan Dajjal._*
(Hadits shahih riwayat Ahmad juz 5 hlm 196, Muslim [809], Abu Dawud [4323] dan al-Nasa’i dalam al-Sunan al-Kubra [10787]).

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، أَفْشُوْا السَّلَامَ ، وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ ، وَصِلُوْا الْأَرْحَامَ ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ 
Wahai sekalian manusia, *sebarkanlahuntuk salam,*
*berikan makan,*
*sambunglah silaturrahim,*
*shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur,* niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.” (At-Tirmidzi  “Hadits ini hasan shahih, al-Hâkim berkata, “Shahih sesuai dengan syarat syaikhain (al-Bukhâri dan Muslim).” 

https://majlisdzikirnurulabror.blogspot.com/2019/06/pesan-pesan-kalimat-tauhid.html?m=1