Sebab-sebab turunnya surat Al-Kafirun dan An-nas
Surat Al Kaafiruun terdiri atas 6 ayat, termasuk golongan surat-surat
Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Maa'uun. Dinamai Al Kaafiruun
(orang-orang kafir), diambil dari perkataan Al Kaafiruun yang terdapat
pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Pernyataan
Tuhan yang disembah Nabi Muhammad s.a.w. dan pengikut-pengikutny a
bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir, dan Nabi Muhammad
s.a.w. tidak akan menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.
Sebab Turunnya Surah Ini (Asbabun Nuzul)
Dalam
suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berusaha mempengaruhi Nabi
saw. dengan menawarkan kekayaan agar beliau menjadi seorang yang paling
kaya di kota Makkah, dan akan dikawinkan dengan yang beliau kehendaki.
Usaha ini disampaikan dengan berkata: "Inilah yang kami sediakan bagimu
hai Muhammad, dengan syarat agar engkau jangan memaki-maki tuhan kami
dan menjelekkannya, atau sembahlah tuhan-tuhan kami selama setahun."
Nabi saw menjawab: "Aku akan menunggu wahyu dari Tuhanku." Ayat ini
(S.109:1-6) turun berkenaan dengan peristiwa itu sebagai perintah untuk
menolak tawaran kaum kafir. Dan turun pula Surat Az Zumar ayat 64
sebagai perintah untuk menolak ajakan orang-orang bodoh yang menyembah
berhala. (Diriwayatkan oleh at-Thabarani dan Ibnu Abi Hatim yang
bersumber dari Ibnu Abbas.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa
kaum kafir Quraisy berkata kepada Nabi saw.: "Sekiranya engkau tidak
keberatan mengikuti kami (menyembah berhala) selama setahun, kami akan
mengikuti agamamu selama setahun pula." Maka turunlah Surat Al Kafirun
(S.109:1-6).(Diriwayatkan oleh Abdurrazaq yang bersumber dari Wahb dan
Ibnul Mundzir yang bersumber dari Juraij.)
Dalam riwayat lain
dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah, al-'Ashi bin Wa-il, al-Aswad
bin Muthalib dan Umayyah bin Khalaf bertemu dengan Rasulullah saw dan
berkata: "Hai Muhammad! Mari kita bersama menyembah apa yang kami sembah
dan kami akan menyembah apa yang engkau sembah dan kita bersekutu dalam
segala hal dan engkaulah pemimpin kami." Maka Allah menurunkan ayat ini
(S.109:1-6) (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa'id
bin Mina.)
AL KAAFIRUUN (ORANG-ORANG KAFIR)
SURAT KE 109 : 6 ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
TIDAK ADA TOLERANSI DALAM HAL KEIMANAN DAN PERIBADATAN
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Penutup
Surat
Al Kaafiruun mengisyaratkan tentang habisnya semua harapan orang-orang
kafir dalam usaha mereka agar Nabi Muhammad s.a.w. meninggalkan
da'wahnya
An-Naas
---------------------------------------------------------------------------------------------
Surat
ini terdiri atas 6 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah,
diturunkan sesudah surat Al Falaq. Nama An Naas diambil dari An Naas
yang berulang kali disebut dalam surat ini yang artinya manusia.
Pokok-pokok isinya:
Perintah
kepada manusia agar berlindung kepada Allah dari segala macam kejahatan
yang datang ke dalam jiwa manusia dari jin dan manusia.
Sebab Turunnya Surah Ini (Asbabun Nuzul)
Dalam
suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah sakit yang agak
parah, sehingga datanglah kepadanya dua malaikat, yang satu duduk di
sebelah kepalanya dan yang satu lagi duduk di sebelah kakinya.
Berkatalah malaikat yang berada di sebelah kakinya kepada malaikat yang
berada di sebelah kepalanya: "Apa yang engkau lihat?" Ia berkata: "Dia
kena guna-guna." "Apa guna-guna itu?" "Guna-guna itu sihir." "Siapa yang
membuat sihirnya?" Ia menjawab: "Labid bin al-A’syam Alyahudi yang
sihirnya berupa gulungan yang disimpan di sumur keluarga Si Anu di bawah
sebuah batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat
batunya kemudian ambillah gulungannya dan bakarlah." Pada pagi hari
Rasulullah saw. Mengutus Ammar bin Yasir dengan kawan-kawannya.
Setibanya di sumur itu tampaklah airnya yang merah seperti pacar. Air
itu ditimbanya dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungan itu ada
tali yang terdiri atas sebelas simpul. Kedua surat ini (S.113 dan 114)
turun berkenaan dengan peristiwa itu. Setiap kali Rasulullah saw.
mengucapkan satu ayat terbukalah simpulnya. (Diriwayatkan oleh
al-Baihaqi di dalam kitab HalaĆlun Nubuwah dari al-Kalbi dari Abi Shalih
yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Keterangan:
Dalam
kitab Bukhari terdapat syahid (penguat hadits) yang ceritanya seperti
itu, tapi tidak menyebutkan sebab turunnya dua surat itu. Dalam riwayat
lain ada syahid yang ceritanya seperti itu dan menyebutkan sebab
turunnya kedua surat itu.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa
kaum Yahudi membuatkan makanan bagi Rasulullah saw. Setelah makan
makanan itu tiba-tiba Rasulullah sakit keras sehingga
shahabat-shahabatny a mengira bahwa penyakit itu timbul dari perbuatan
yahudi itu. Maka turunlah Jibril membawa surat ini (S. 113 dan 114) dan
membacakan ta’udz. Seketika itu juga Rasulullah keluar menemui
shahabat-shahabatny a dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
(Diriwayatkan
oleh Abu Na’im dalam kitab al-Dalaildari Abu Jafar ar-Razi dari ar-Rabi
bin Anas yang bersumber dari Anas bin Malik.)
AN-NAAS (MANUSIA)
SURAT KE 114 : 6 ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
ALLAH PELINDUNG MANUSIA DARI KEJAHATAN BISIKAN SYAITAN DAN MANUSIA
1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia
6. dari (golongan) jin dan manusia.