- Buya Hamka menekankan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa adalah akar dari seluruh nilai yang terkandung dalam Pancasila. Keimanan kepada Tuhan menjadi landasan bagi terwujudnya nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
- Surat Ibrahim Ayat 24
YAYASAN MASJID NURUL ABROR MEJASEM BARAT [SK MENTERI Hukum dan HAM No : AHU - 891.AH. 01014. Tahun 2011] alamat email yayasan.masjid.nurul.abror@gmail.com. Office: Jl. Merapi Raya No 17A Mejasem Barat Kramat Kabupaten. TEGAL 52181 CENTRAL JAVA INDONESIA
Sabtu, 16 Agustus 2025
Khutbah Jumat 15-8-2025 Masjid Attaqwa Purwosari
Jumat, 15 Agustus 2025
Pengajian Rutin Jumat Pagi KH Noor Muslikhan S. Sos. Masjid Attaqwa Purwosari Kudus, 15-8-2025
- Osteoporosis vs. Osteoarthritis:Osteoporosis adalah kondisi tulang yang menipis dan rapuh, sementara osteoarthritis adalah peradangan sendi akibat kerusakan tulang rawan. Suntikan pada lutut lebih umum digunakan untuk mengatasi osteoarthritis, bukan osteoporosis.
- Viskosuplementasi:Suntikan gel (viskosuplementasi) bertujuan untuk melumasi dan mengurangi gesekan pada sendi lutut yang terkena osteoarthritis. Efeknya bisa bertahan beberapa bulan.
- PRP:Suntikan PRP (Platelet-Rich Plasma) menggunakan darah pasien sendiri yang telah diproses untuk mengandung konsentrasi trombosit tinggi. Tujuannya untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi peradangan pada sendi. Jumlah suntikan PRP yang dibutuhkan bisa berbeda-beda, namun biasanya 1-3 kali suntikan dalam beberapa minggu.
- Jadwal Suntikan:Jadwal suntikan, baik viskosuplementasi maupun PRP, akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien dan jenis terapi yang diberikan.
- Efek Samping:Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah suntikan lutut adalah nyeri, bengkak, atau kemerahan pada area suntikan.
اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمُوْرَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَثَبِّتْ إِيْمَانَنَا وَأَحْسِنْ أَعْمَالَنَا وَوَسِّعْ أَرْزَقَنَا وَإِلَى الخَيْرِ قَرِّبْنَا وَعَنِ الشَّرِّ اَبْعِدْنَا وَاقْضِ حَوَائِجَنَا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ
"Allahumma thowwil umuurona, wa shohhih ajsaadana, wa nawwir quluubana, wa sabbit imanana wa ahsin a'malana, wa wassi' arzaqona, wa ilal khoiri qorribna wa 'anisy-syarri abidna, waqdhi khawaa-ijana fiddiini waddunyaa wal aakhirati innaka 'alaa kulli syai-in qodiir."
Artinya: "Ya Allah, panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Rabu, 13 Agustus 2025
Pengajian Rabu pahing Ust.M. Anwar Lc masjid attaqwa PRM Purwosari kota Kudus
اَللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الوَفَاةُ خَيْرًا لِي
Allaahumma ahyinii maa kaanatil hayaatu khoiron lii, wa tawaffanii idzaa kaanatil wafaatu khoiron lii.
Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku, dan matikanlah aku jika kematian itu baik untukku.
اُطْلُبُوا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلى اللَّحْدِ
Artinya : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat”
Hadis ini tidak jarang kita dengar dalam ceramah atau kita jumpai ketika membaca buku-buku agama. Apakah hadis tersebut adalah hadis shohih sehingga dapat diyakini sebagai perkataan Rasulullah SAW?
Selasa, 12 Agustus 2025
Belajar alfatihah qiroah sab'ah dalam 7 irama
- Surah Al-Fatihah sebagai Sab'ul Matsani:Surah Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat, dan dibaca berulang-ulang dalam setiap rakaat shalat.
- Makna Pengulangan:Pengulangan ini bukan hanya sekadar pengulangan bacaan, tetapi juga mengandung makna penting. Ulama menafsirkan pengulangan ini sebagai bentuk pujian kepada Allah SWT yang diulang-ulang, serta penyerahan diri dan permohonan kepada-Nya.
- Fungsi Pengulangan:Pengulangan ini juga berfungsi untuk memperkuat keimanan, memperdalam pemahaman tentang ajaran-ajaran Al-Quran, dan sebagai bentuk ibadah yang dilakukan secara berulang.
- Kaitan dengan Ayat Lain:Beberapa ulama juga menafsirkan "tujuh ayat yang diulang-ulang" pada Surat Al-Hijr ayat 87, dengan tujuh surah terpanjang dalam Al-Quran, yaitu Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa', Al-Maidah, Al-An'am, Al-A'raf, dan Al-Anfal (bersama At-Taubah).
Senin, 11 Agustus 2025
Makna Doa nabi Ibrohim liyuqimusolah (QS. Ibrahim 14: Ayat 37) "sing bener salat ndisik rejeki bakal dicukupi Allah" (Gus baha)
Sabtu, 09 Agustus 2025
Ekspektasi sebuah harapan
Sebagian orang mengatakan jika perasaan gagal itu sebetulnya datang dari ekspektasi kita yang terlalu tinggi. Sehingga saat harapan itu tidak tercapai, kita menjadi sangat kecewa dan merasa gagal.
Di satu sisi, ekspektasi justru sering menjadi alasan kita bekerja keras dan melakukan yang terbaik untuk meraih mimpi. Apa akhirnya ekspektasi tetap salah? Kita ngga boleh berekspektasi?
Ekspektasi sendiri merupakan bayangan atau keyakinan kita terhadap suatu hasil tertentu atau apa yang kita bayangkan tentang suatu hal akan terjadi.
Saat berekspektasi, secara tidak sadar kita akan membayangkan hasil yang baik. Oleh karena itu, kita sering menggantungkan rasa puas dan kebahagiaan diri pada ekspektasi tersebut.
Hal ini wajar terjadi, sebab manusia memang secara alamiah memiliki kecenderungan untuk menggantungkan kebahagiaan pada harapan-harapan baik.
Ekspektasi dan Kegagalan
Harapan dan ekspektasi yang baik umumnya meningkatkan optimisme dalam hidup. Sehingga memiliki ekspektasi tertentu bukanlah hal yang salah selama ekspektasi tersebut didasari alasan yang baik dan kita terus berusaha untuk mencapainya.
Namun ekspektasi akan menjadi masalah apabila ekspektasi yang kita miliki terlalu tinggi atau cenderung tidak realistis. Ekspektasi ini termasuk dalam ekspektasi yang tidak sehat.
Sebab saat kenyataan yang terjadi tidak sesuai harapan, kita akan cenderung untuk menyalahkan diri sendiri dan merasa gagal secara berlebihan. Sehingga saat inilah ekspektasi kita yang membuat kita merasa gagal.
Ekspektasi yang Sehat
Umumnya, ekspektasi yang tidak sehat menganggap jika kita bisa mengontrol atau mengendalikan segala hal sesuai dengan yang kita inginkan. Seperti misalnya,
Semua orang akan menyukai kita.
Dunia adalah tempat yang adil.
Ekspektasi ini selanjutnya sering menyebabkan beberapa hal ini, sehingga membuat kita sulit untuk menoleransi kegagalan yang kita alami.
Ekspektasi tersebut melarang kita untuk membuat kesalahan atau resiko untuk bertumbuh.
Ekspektasi tersebut tidak sesuai dengan kemampuan dan dukungan yang kita miliki.
Ekspektasi tersebut tidak memberikan ruang untuk menyesuaikannya dengan keadaan atau kondisi yang kita hadapi.
Ekspektasi kita justru menciptakan lebih banyak masalah ketimbang menyelesaikannya.
Cara Mencegahnya
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah untuk menyadari apa saja yang kita harapkan tentang suatu hal. Kamu bisa melakukannya dengan menuliskan apa saja hal yang baik yang kamu inginkan serinci mungkin.
Kemudian, cobalah untuk membedakan antara ekspektasi mana yang ada di bawah atau diluar kendali kita.
Terakhir, mulai pertimbangkan jika ekspektasi yang ada diluar kendali kita mungkin tidak bisa kita capai.
Cara Mengatasinya
Perasaan gagal terkadang kompleks dan sulit untuk dikelola. Jangan biarkan ekspektasi yang berlebihan terus menerus membuatmu merasa gagal dan kehilangan rasa berharga untuk kembali melangkah.
Yuk raih #VersiTerbaikDirimu dan kembali semangat meraih mimpi dengan beli kelasnya sekarang di insightme.id ya!
Referensi:
Psych central
Psychology today
Jumat, 08 Agustus 2025
Pengajian Jumat pahing 8-8-2025 Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah #32
Pemateri: ust M Anwar Lc
Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah #32
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ سَعْدِ بْنِ مَالِكِ بْنِ سِنَانٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺقَالَ: «لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ»حَدِيْثٌ حَسَنٌ. رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَالدَّارَقُطْنِيُّ وَغَيْرُهُمَا مُسْنَدًا، وَرَوَاهُ مَالِكٌ فِي المُوَطَّأِ مُرْسَلاً عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ ﷺفَأَسْقَطَ أَبَا سَعِيْدٍ، وَلَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضًا.
Dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh memberikan mudarat tanpa disengaja atau pun disengaja.” (Hadits hasan, HR. Ibnu Majah, no. 2340; Ad-Daraquthni no. 4540, dan selain keduanya dengan sanadnya, serta diriwayatkan pula oleh Malik dalam Al-Muwaththa’ no. 31 secara mursal dari Amr bin Yahya dari ayahnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa menyebutkan Abu Sa’id, tetapi ia memiliki banyak jalan periwayatan yang saling menguatkan satu sama lain) [Hadits ini disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 250]
Contoh mudarat disengaja atau pun tidak
Pertama: Seseorang memiliki tetangga dan memiliki pohon yang tiap hari ia siram. Namun airnya masuk ke rumah tetangganya, mengganggu tetangganya, yang menyiram tidak tahu akan hal itu. Ini disebut dharar melakukan dengan tidak sengaja.
Kedua: Ada seseorang punya masalah dengan tetangganya karena salah paham. Tetangga A mengatakan, “Pokoknya, saya akan mengganggumu.” Lantas ia membunyikan mesin traktor, tujuannya untuk menggangu tetangganya. Ini namanya dhirar.
Kasus kedua sudah diketahui kalau ia sedang memberikan mudarat, karena ia sengaja melakukannya. Kasus pertama, jika ia diberitahu kalau telah mengganggu tetangga, maka ia pasti tidak akan mengganggu seperti itu. Intinya dharar maupun dhirar sama-sama dilarang.
Ketiga: Di masa jahiliyyah, ketika suami menceraikan istrinya, maka ketika masa ‘iddahnya mau selesai, suami rujuk kembali. Kemudian ia mentalaknya lagi kali kedua, lalu jika masa ‘iddahnya mau selesai, suami rujuk kembali. Kemudian ia mentalak seterusnya hingga talak ketiga, keempat, tujuannya adalah untuk dhirar, yaitu mencelakakan dengan sengaja. Karena itu Allah batasi talak itu hanya sampai tiga kali. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ …
“Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik.” (QS. Al-Baqarah: 229)
فَإِنْ طَلَّقَهَا فَلَا تَحِلُّ لَهُ مِنْ بَعْدُ حَتَّى تَنْكِحَ زَوْجًا غَيْرَهُ
“Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 230).
Kamis, 07 Agustus 2025
Derajat Menuntut ilmu dari guru langsung ke Majlis ilmu (Masjid/Majlis Taklim) bukan lewat medsos
- ( يَا أَبَاذَرٍّ ، لَأَنْ تَغْدَوْا فَتُعَلِّمَ اَيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ خَيْرٌ لَّكَ مِنْ اَنْ تُصَلِّيَ مِائَةَ رَكْعَةٍ ، وَلَأَنْ تَغْدُوْا فَتُعَلِّمَ بَابًا مِنَ الْعِلْمِ عُمِلَ بِهِ اَوْ لَمْ يُعْمَلْ ، خَيْرٌ مِنْ اَنْ تُصَلِّيَ أَلْفَ رَكْعَةٍ . (ابن ماجة)
“Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat seribu rakaat.” (HR. Ibn Majah)
Benarkah Anak Kita Belum Mandiri ?
"Liyuqimusolah" anak kita untuk salat (Kenapa kita sampai salah jalan mendidik anak?)
Tirakat Duwe Ati Sing Apik
Selasa, 05 Agustus 2025
Pengajian Rabu Kliwon KH.Noor Muslihan ketua PDM Kudus
- 1. Hadits tentang Anjuran Berobat:
- "Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali menurunkan obatnya," (HR. Bukhari).
- "Berobatlah, wahai hamba-hamba Allah, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali menurunkan obatnya, kecuali penyakit tua," (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa'i).
- Hadits-hadits ini secara umum menganjurkan umat Islam untuk berobat ketika sakit, dan meyakini bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya.
- "Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali menurunkan obatnya," (HR. Bukhari).
- 2. Hadits tentang Ruqyah:
- Rasulullah SAW bersabda, "Tidak mengapa ruqyah selama tidak ada kesyirikan," (HR. Muslim).
- Hadits ini menunjukkan bahwa ruqyah diperbolehkan dalam Islam, selama tidak mengandung unsur kesyirikan.
- Beberapa ulama berpendapat bahwa ruqyah bisa dilakukan dengan menggunakan media air, dengan cara meruqyah air tersebut (membacakan ayat-ayat Al-Quran dan doa) kemudian diminumkan atau diusapkan pada yang sakit.
- Rasulullah SAW bersabda, "Tidak mengapa ruqyah selama tidak ada kesyirikan," (HR. Muslim).
- 3. Riwayat Aisyah RA:
- Ada beberapa riwayat dari Aisyah RA yang berkaitan dengan ruqyah, seperti ketika beliau meruqyah orang yang sakit dengan meniupkan sedikit air liur ke telapak tangannya lalu mengusapkannya pada anggota tubuh yang sakit sambil membaca doa.
- Namun, tidak ada riwayat khusus dari Aisyah RA yang secara langsung membahas tentang meruqyah air untuk pengobatan.
- Ada beberapa riwayat dari Aisyah RA yang berkaitan dengan ruqyah, seperti ketika beliau meruqyah orang yang sakit dengan meniupkan sedikit air liur ke telapak tangannya lalu mengusapkannya pada anggota tubuh yang sakit sambil membaca doa.
- Tidak ada tarjih khusus pada hadits Aisyah RA tentang ruqyah air karena tidak ada hadits khusus yang membahas hal tersebut secara mendalam.
- Ulama berbeda pendapat mengenai apakah meruqyah air untuk pengobatan termasuk dalam sunnah atau tidak.
- Sebagian ulama berpendapat boleh (termasuk dalam ruqyah syar'iyyah), selama tidak ada unsur kesyirikan dan dilakukan dengan cara yang benar sesuai tuntunan syariat.
- Sebagian ulama lain berpendapat lebih berhati-hati dan menyarankan untuk berpegang pada ruqyah yang tidak menggunakan media air, karena dikhawatirkan akan terjerumus pada perbuatan yang tidak dianjurkan.