Methylprednisolone
Oleh Lika Aprilia Samiadi Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh:Hello Sehat Medical Review Team .
Fungsi Obat Methylprednisolone
Untuk apa Methylprednisolone?
Methylprednisolone adalah obat jenis kortikosteroid untuk mengurangi gejala pembengkakan, rasa nyeri, dan reaksi alergi. Methylprednisolone juga memiliki fungsi untuk mengobati arthritis, kelainan darah, reaksi alergi yang parah, jenis-jenis kanker tertentu, penyakit mata, penyakit kulit/ginjal/usus/paru-paru, dan kelainan sistem imun. Obat ini bekerja dengan menurunkan respon sistem imun terhadap beberapa penyakit.
Methylprednisolone juga bisa digunakan dengan obat-obatan lain untuk kelainan hormon.
Dosis methylprednisolone dan efek samping methylprednisolone akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Bagaimana cara menggunakan Methylprednisolone?
Konsumsilah obat ini lewat mulut sesuai instruksi dokter, biasanya dengan makanan atau susu. Ikuti dosis yang dianjurkan. Dosis selalu diberikan berdasarkan kondisi kesehatan dan bagaimana Anda merespon terapi.
Terdapat perbedaan dosis dan jadwal minum untuk obat ini. Anda mungkin diharuskan untuk mengonsumsi methylprednisolone dalam ukuran dan dosis yang berbeda. Perhatikan selalu dosis yang diresepkan untuk Anda dan ukuran tablet untuk memastikan Anda mendapat takaran dosis yang tepat
Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat – obatan ini melebihi dosis yang sudah ditentukan oleh dokter Anda. Memperbanyak dosis tidak menjamin kecepatan proses penyembuhan, dan akan meningkatkan risiko efek samping.
Jika Anda diharuskan meminum obat ini dalam dosis yang berbeda-beda setiap hari, atau jika Anda diminta meminum obat ini hanya beberapa hari sekali, tandai kalender Anda sebagai pengingat. Konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda jika ada pertanyaan.
Jangan berhenti meminum obat secara tiba-tiba tanpa persetujuan dokter. Beberapa kondisi bisa menjadi lebih parah, atau Anda bisa mengalami ‘sakaw’ (misalnya merasa lemas, turun berat badan, mual, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, pusing) saat obat ini tiba-tiba dihentikan. Untuk mencegah gejala-gejala ini saat menghentikan penggunaan methylprednisolone, dokter mungkin akan mengurangi dosisnya secara bertahap. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk lebih informasi lebih lanjut dan laporkan semua gejala ‘sakaw’ secepatnya. Lihat juga bagian Peringatan.
Informasikan dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau malah memburuk.
Bagaimana cara penyimpanan Methylprednisolone?
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Dosis
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana dosis Methylprednisolone untuk orang dewasa?
Dosis dewasa dengan Alergi Rhinitis: Acetate: 80 sampai 120 mg hanya melalui suntikan intramuskular.Dosis dewasa dengan Dermatologic Lesion: Acetate: 40 sampai 120 mg suntikan intramuskular mingguan, 1 sampai 4 minggu.Dosis dewasa dengan Rheumatoid Arthritis: Acetate: 40 sampai 120 mg intramuscular weeklySendi besar: 20 sampai 80 mg intraartikularSendi medium: 10 sampai 40 mg intraartikularSendi kecil: 4 sampai 10 mg intraartikularDosis dewasa dengan Adrenogenital Syndrome: Acetate: 40 mg intramuskular setiap dua minggu.Dosis dewasa untuk anti-peradangan : 4 sampai 48 mg/hari, oral.Sodium succinate: 10 sampai 40 mg melalui infus selama 1 hingga beberapa menit. Gunakan dosis yang sesuai untuk IV atau IM.Dosis dewasa untuk Shock: 30 mg/kg IV ulangi setiap 4 sampai 6 jam atau 100 sampai 250 mg IV ulangi setiap 2 sampai 6 jam.Dosis dewasa dengan Immunosuppression: 4 sampai 48 mg oral per hari.2 sampai 2.5 mg/kg per hari IV atau IM, sedikit-sedikit selama 2 sampai 3 minggu atau 250 sampai 1,000 mg IV sekali sehari atau setiap dua hari sekali sebanyak 3 sampai 5 dosis.Dosis dewasa dengan Asma Akut: Eksaserbasi Asma (perawatan medis darurat atau dosis rumah sakit):Oral atau IV: 40 sampai 80 mg/hari dalam dosis yang dibagi-bagi 1 sampai 2 kali per hari hingga puncak aliran ekspirasi mencapai 70% dari maksimal yang diprediksikan.Terapi Burst singkat (asma akut): Oral: 40 sampai 60 mg/hari dalam dosis yang dibagi-bagi 1 sampai 2 kali per hari untuk 3 sampai 10 hari. Catatan: Terapi Burst harus dilanjutkan sampai gejala hilang dan puncak aliran ekspirasi mencapai 80% dari prediksi maksimum; biasanya membutuhkan 3 sampai 10 hari pengobatan (rata-rata 5 hari); mungkin juga dibutuhkan pengobatan yang lebih lama. IM (acetate): 240 mg sebagai dosis satu kali. (Catatan: ini mungkin diberikan sebagai pengganti terapi Burst singkat menggunakan steroid oral pada pasien yang muntah-muntah atau yang melawan.)Dosis orang dewasa untuk Asma (Perawatan): Oral: 7.5 sampai 60 mg per hari, diberikan sebagai dosis tunggal di pagi hari atau setiap dua hari sekali sesuai kebutuhan, untuk mengontrol asma.
Bagaimana dosis Methylprednisolone untuk anak-anak?
Dosis anak untuk Anti-radang: Sodium succinate: tidak kurang dari 0.5 mg/kg/24 jam secara intravenous atau intramuskular.Terapi dosis tinggi: 30 mg/kg intravenous selama 10 sampai 20 menit. Bisa diulang setiap 4 sampai 6 jam, tapi tidak lebih dari 48 sampai 72 jam.Dosis anak dengan Asma Akut: Di bawah 11 tahun:Eksaserbasi Asma (perawatan medis darurat atau dosis rumah sakit):Oral atau IV: 1 sampai 2 mg/kg/hari dalam dosis yang dibagi 2 (maksimum: 60 mg/hari) sampai puncak aliran ekspirasi mencapai 70% dari kemampuan maksimal yang diprediksikan.Terapi Burst singkat (asma akut):Oral: 1 sampai 2 mg/kg/hari dalam dosis yang dibagi-bagi 1 sampai 2 kali per hari selama 3 sampai 10 hari; dosis maksimum: 60 mg/hari. Catatan: Terapi Burst harus dilanjutkan sampai gejala hilang dan puncak aliran ekspirasi mencapai 80% dari prediksi maksimum; biasanya membutuhkan 3 sampai 10 hari pengobatan (rata-rata 5 hari); mungkin juga dibutuhkan pengobatan yang lebih lama.IM (acetate): Catatan: ini mungkin diberikan sebagai pengganti terapi Burst singkat menggunakan steroid oral pada pasien yang muntah-muntah atau yang melawan.Anak-anak di bawah 4 tahun: 7.5 mg/kg sebagai dosis tunggal; dosis maksimum 240 mgAnak-anak 5 sampai 11 tahun: 240 mg sebagai dosis tunggal.Usia 11 tahun ke atas:Eksaserbasi Asma (perawatan medis darurat atau dosis rumah sakit):Oral atau IV: 40 atau 80 mg/hari dalam dosis yang dibagi-bagi, 1 sampai 2 kali/hari sampai puncak aliran ekspirasi mencapai 70% dari prediksi maksimum.Terapi Burst singkat (asma akut):Oral: 40 sampai 60 mg/hari dalam dosis yang dibagi-bagi 1 sampai 2 kali per hari selama 3 sampai 10 hari. in divided doses 1 to 2 times/day for 3 to 10 days; Catatan: Terapi Burst harus dilanjutkan sampai gejala hilang dan puncak aliran ekspirasi mencapai 80% dari prediksi maksimum; biasanya membutuhkan 3 sampai 10 hari pengobatan (rata-rata 5 hari); mungkin juga dibutuhkan pengobatan yang lebih lama.IM (acetate): 240 mg sebagai dosis tunggal. Catatan: ini mungkin diberikan sebagai pengganti terapi Burst singkat menggunakan steroid oral pada pasien yang muntah-muntah atau yang melawan.Dosis anak untuk Asma (Perawatan): Anak-anak di bawah 11 tahun:0.25 sampai 2 mg/kg/hari diberikan sebagai dosis tunggal di pagi hari atau setiap dua hari sekali sesuai kebutuhan untuk mengontrol asma; dosis maksimum 60 mg/hari.11 tahun ke atas:Oral: 7.5 sampai 60 mg oral per hari diberikan sebagai dosis tunggal di pagi hari atau setiap dua hari sekali sesuai kebutuhan untuk mengontrol asma.
Dalam dosis apakah Methylprednisolone tersedia?
Suspensi, Intramuskular: 40 mg/mL, 80 mg/mL.
Efek Samping
Efek samping apa yang dapat dialami karena Methylprednisolone?
Cari bantuan tenaga medis segera jika Anda mengalami reaksi alergi: gatal-gatal; kesulitan bernapas; bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Hentikan pengobatan segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius dari methylprednisolone, seperti:
Masalah dengan penglihatanPembengkakan, kenaikan berat badan secara cepat, napas pendekDepresi parah, pikiran dan perilaku berbeda dan tak biasa, kejang-kejangFeses berdarah atau hitam, batuk berdarahPankreatitis (rasa sakit tak tertahankan di perut bagian atas dan menyebar ke punggung, mual dan muntah, detak jantung cepat)Potasium rendah (kebingungan, detak jantung tak teratur, kehausan parah, sering buang air kecil, kaki tidak nyaman, lemah otot dan perasaan lumpuh)Tekanan darah sangat tinggi (sakit kepala parah, penglihatan buram, telinga berdengung, rasa cemas, bingung, sakit dada, napas pendek, detak jantung tidak teratur, kejang-kejang)
Efek samping yang tidak serius dari methylprednisolone biasanya berupa:
Sulit tidur (insomnia), perubahan moodJerawat, kulit kering, kulit menipis, memar, dan perubahan warnaLuka yang tak kunjung sembuhProduksi keringat meningkatSakit kepala, pusing, ruangan terasa berputarMual, sakit perut, kembungPerubahan pada bentuk dan lokasi lemak tubuh (terutama di lengan, kaki, leher, wajah, payudara, dan pinggang)
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Pencegahan & Peringatan
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan Methylprednisolone?
Sebelum mengonsumsi methylprednisolone:
Informasikan dokter dan apoteker jika Anda alergi pada methylprednisolone, aspirin, tartrazine (pewarna kuning di beberapa makanan olahan dan obat), atau obat-obatan lainInformasikan dokter dan apoteker apa saja obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, baik yang resep maupun nonresep, terutama anticoagulants (‘pengencer darah’) seperti warfarin (Coumadin), arthritis medications, aspirin, azithromycin (Zithromax), clarithromycin (Biaxin), cyclosporine (Neoral, Sandimmune), digoxin (Lanoxin), diuretics (‘obat perangsang kencing’), erythromycin, estrogen (Premarin), ketoconazole (Nizoral), pil KB, phenobarbital, phenytoin (Dilantin), rifampin (Rifadin), theophylline (Theo-Dur), dan vitaminJika Anda memiliki infeksi jamur (selain di kulit), jangan pakai methylprednisolone sebelum berdiskusi dengan dokterInformasikan dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit hati, ginjal, usus, atau jantung; diabetes; kelenjar tiroid yang tidak aktif; tekanan darah tinggi; penyakit mental; myasthenia gravis; osteoporosis; infeksi mata herpes; kejang-kejang; tuberculosis (TB); atau tukak lambungInformasikan dokter jika Anda sedang hamil, sedang berusaha hamil, atau sedang menyusui. Jika Anda menggunakan methylprednisolone dan kemudian hamil, hubungi dokter AndaJika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter dan dokter gigi bahwa Anda sedang dalam pengobatan dengan methylprednisoloneJika Anda memiliki riwayat tukak lambung atau pernah mengonsumsi aspirin dosis besar atau obat-obatan artritis lainnya, batasi konsumsi alkohol saat sedang dalam perawatan obat ini. Methylprednisolone membuat perut dan usus lebih rentan pada efek iritasi alkohol, aspirin, dan beberapa obat artritis. Efek ini meningkatkan risiko tukak lambung
Apakah Methylprednisolone aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:
A= Tidak berisiko B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian C= Mungkin berisiko D= Ada bukti positif dari risiko X= Kontraindikasi N= Tidak diketahui
Belum diketahui apakah methylprednisolone dapat terbawa pada ASI atau apakah ini membahayakan bayi. Beri tahu dokter jika Anda sedang menyusui.
Interaksi
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Methylprednisolone?
Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya. Artikel ini tidak memuat semua kemungkinan interaksi obat. Catatlah semua produk obat yang Anda gunakan (termasuk obat resep, nonresep, dan herbal) dan perlihatkan kepada dokter serta apoteker Anda. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apapun tanpa seizin dokter.
Aspirin (jika diminum setiap hari atau dalam dosis besar)CyclosporineInsulin atau obat diabetes oralSt. John’s WortObat-obatan antijamur–itraconazole, ketoconazole; atauObat-obatan HIV/AIDS–efavirenz, nevirapine, ritonavirObat untuk kejang-kejang–phenobarbital, phenytoin, dllObat-obatan tuberculosis–rifabutin, rifampin, rifapentine
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Methylprednisolone?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Methylprednisolone?
Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama:
KatarakGagal jantung kongestifCushing’s syndrome (masalah kelenjar adrenal)DiabetesInfeksi mataGlaukomaHyperglycemia (gula darah tinggi)Hipertensi (tekanan darah tinggi)Infeksi (misalnya karena bakteri, virus, atau jamur)Perubahan mood, termasuk depresiMyasthenia gravis (pelemahan otot)Osteoporosis (lemah tulang)Tukak lambung, baik masih aktif maupun hanya di masa laluPerubahan kepribadianMasalah perut atau usus (seperti diverticulitis, ulcerative colitis)Tuberculosis yang tidak aktif—Gunakan dengan hati-hati. Obat ini dapat membuat kondisi lebih parahInfeksi jamur—Pasien pengidap infeksi jamur tidak boleh mendapatkan obat ini
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Bagikan artikel ini:
Review Date: Mei 29, 2017Last Modified: Mei 29, 2017
Hidup sehat ♡ Hidup bahagia
This site complies with the HONcode standard for trustworthy healthinformation: verify here.
Lowongan Kontak KamiKebijakan Kebijakan Editorial Informasi Penting Informasi Kesehatan Sitemap
© 2018 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak cipta dilindungi.
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan.