Senin, 17 Maret 2025

kuliah subuh puasa hari ke 17 ramadhan 1446H

Alhamdulillah ditaqdir msh bisa ikut kuliah subuh Senin hari ke 17  ramadhan 1446H, dimasjid attaqwa Purwosari Kudus oleh ketua PDM KH. Noor Muslikan S.Sos
Tema: "Ngelingna Gelu = tugel dadi telu", semua amal bakal putus kecuali 3 perkara, 1)sodaqoh jariyah.2) ilmu yg manfaat 3) anak yg saleh yg selalu doakan orangtuanya, beliau menyampaikan sekilas satu hadits
 إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ  – رواه مسلم والترمذيّ وأبو داود والنسائيّ وابن حبّان عن أبي هريرة  

Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mau mendoakannya. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam at-Tirmidzi, Imam Abu Dawud, Imam an-Nasa`i, dan Imam Ibnu Hibban bersumber dari Sayyidina Abu Hurairah ra. 

Penjelasan kuliah banyak disekitar waqaf banyak yg kurang teliti, dari pengurus ranting sampai ke tingkat kuasa hukum, yg jadikan kurang sinkron dan bisa timbulkan masalah sosial antara pihak pemberi wakaf dan penerima wakaf di kemudian hari.
Penjelasan Ilmu yg manfaat kurang disinggung, mungkin bisa mengulang revieuw kuliah yg sudah disampaikan ust M. Anwar, Lc, bahwa tingkatan sodaqoh pribadi paling tinggi sebetulnya mendahulukan orang yg berilmu bukan kepada pengemis dijalan atau perempatan lalu lintas Krn ada larangan perda pa Adi Harjono pens pemda membenarkan "oh sudah lama itu", bahkan peminta dijalan sehari mereka menukarkan uang dijalan pernah ada yg "nukar sampai 700.000 per hr" info bisa dikonfirmasi kt pa Adi giwok  jika x 30 hari = 21.000.000 (21jt) kalah gaji seorang guru, msh msh terabaikan seorang ust yg berilmu, ketimbang sikap kita dilihat dermawan 1rb 2rb ke orang, tapi kurang pemahaman memikirkan sodaqoh ke orang berilmu spt ustadz atau guru. Apalagi ada semboyan "Hidup hidupilah Muhamadiyah tapi jangan cari hidup di Muhammadiyah"  kadang semboyan itu malah menjebak ke perserikatan Krn kurang pemahaman Sikap kita.
Tentang anak Soleh Mendokan orang yg sdh meninggal kan ada dhomir "hu" atau "Ha" untuk ibu atau bapak bukan sekedar "allahummaghfir lismuslimin wal muslimat" niku doa kangge tiyang katah, orang banyak buat semua. Menawi khusus kangge ibu atau bapak "allahumaghfirli waliwalidaya ...... Atau "allahughfirlaha ...." Kangge ibu "allahughfirlaha ...." Kangge bapak bagi orangtua yg sdh meninggal lebih mengena meski pandonganipun ngangge bahasa Jawi nganggene 🙏🙏🙏