Jumat, 08 Maret 2024

Cara Mendidik Anak Tantrum

[8/3 08.11] Amir Effendi: Sembuhkan anak tantrum ke-1 *Biasakan makan teratur,* makan pagi, makan siang, makan sore, Menunggu anak tantrum lapar adalah lengah, *adalah kesalahan,* membiarkan akan memicu anak tantrum, minta makanan yg disukai saat lapar, minta sate, minta ayam, minta burger ? Berakibat anak bisa ngotot minta makanan yg disukai, harus ini itu
[8/3 08.11] Amir Effendi: Sembuhkan anak tantrum ke-2
*"Hindari gunakan kata TIDAK."* Sebetulnya awal kata TIDAK karena adanya doktrin ortu ke anak dipaksa nurut, tapi kita ga sadar anak belum nalar mengeri dalam alam pikiran, biasanya kalimat ini berujung bahaya, dan anak umumnya ga suka kata TIDAK meski diberi hukuman.
[8/3 08.12] Amir Effendi: Sembuhkan anak tantrum ke-3. Latih cara ketergantungan sesuatu misal game, hp, misal biasa lihat game, hp  ukuran *"jam ubah ke menit'"* sekaligus bisa dimanfaatkan *"mendidik anak mentaati disiplin waktu"* jika main perjanjian 15 mnt maka taati agreemen itu

[8/3 09.41] Amir Effendi: Sembuhkan anak tantrum ke-4
*"Hindari NGOTOT atau JIDAL"* dalam menghadapi prilaku anak salah, 
Larangan JIDAL dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 197:

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ

Artinya: “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang diketahui, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan JIDAL berdebat di dalam masa mengerjakan haji.”
[8/3 09.51] Amir Effendi: Sembuhkan anak tantrum ke-5
*"MEMAKSA adalah KEBODOHAN"* dalam menghapi prilaku anak,  meski anak dalam posisi jelas salah, TUGAS MANUSIA HANYA MENYAMPAIKAN, bedanya tugas sebagai ortu selalu tunjukan jalan benar tanpa batasan.

وَمَا عَلَيْنَاۤ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
wa maa 'alainaaa illal-balaaghul-mubiin

"Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas."" (QS Yasin ayat 17)

Selasa, 05 Maret 2024

bismillah nabi sulaiman dan kekayaan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

innahuu ming sulaimaana wa innahuu bismillaahir-rohmaanir-rohiim
allaa ta'luu 'alayya wa-tuunii muslimiin

اِنَّهٗ مِنْ سُلَيْمٰنَ وَاِ نَّهٗ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,"
(QS. An-Naml 27: Ayat 30)

اَ لَّا تَعْلُوْا عَلَيَّ وَأْتُوْنِيْ مُسْلِمِيْنَ

"janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."
(QS. An-Naml 27: Ayat 31)