Minggu, 5 Mei 2019
Mulai Kecanduan Media Sosial? Bebaskan Diri dengan 3 Cara Ini
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor:
Mila Novita
27 April 2019 13:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan Facebook pada 2005 telah mengubah cara berkomunikasi masyarakat. Media sosial buatan Mark Zuckerberg ini dugunakan hampir semua orang, mulai dari anak-anak hingga bisnis multi-miliaran dolar. Tak sedikit dari mereka bahkan memperlihatkan kecenderungan kecanduan.
Semakin sering kita melihat orang sambil makan, mengecek media sosial. Orang sedang berada dalam rapat pun harus melihat notifikasi media sosial. Bahkan telepon genggam pun tidak lepas dari tangan sebelum selesai mengecek perkembangan terbaru di media sosial.
Tidak mengherankan beberapa masalah muncul mengenai tingkat kecanduan layanan semacam itu, dan betapa sulitnya hidup tanpa interaksi media sosial, meski tidak semua orang mengatakan demikian.
Menurut penelitian oleh Pew Research Center, 59 persen pengguna media sosial yang disurvei mengatakan bahwa tidak sulit hidup tanpa media sosial. Mereka mengatakan bisa meninggalkan media sosial kapan saja. Penelitian demografi usia menunjukkan orang berusia di atas 55 tahun, sebanyak 66 persen tepatnya, lebih mungkin hidup tanpa sosial medial.
Di sisi lain, 40 persen dari mereka yang disurvei mengakui bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri dari media sosial dengan cara apapun. Sebagian besar dari mereka yang tidak bisa hidup tanpa media sosial berusia 18-24 tahun, yaitu sebanyak 51 persen. Tidak mengherankan karena media sosial memang lebih disukai oleh anak muda.
Namun, hal ini nampaknya cukup mengkhawatirkan karena persentase orang yang mengatakan bahwa mereka sulit melepaskan diri meningkat dari 28 persen pada tahun 2014, ketika penelitian yang sama dilakukan.
Jika Anda salah satu dari 40 persen orang berjuang untuk menjauh dari media sosial, berikut adalah kiat-kiat, yang dilansir dari laman Phone Arena, yang dapat Anda lakukan.
1. Bersosialisasi dalam kehidupan nyata
Kiat pertama cukup mudah. Sebagian besar orang menggunakan media sosial untuk bersosialisasi, tapi Anda juga bisa melakukannya dalam kehidupan nyata. Dan, tampaknya hal ini akan membantu karena orang yang bersosialisasi lebih banyak dalam kehidupan nyata cenderung memiliki lebih sedikit waktu di dunia maya.
2. Memilih telepon daripada chatting
Ini adalah kelanjutan dari kiat nomor satu. Jika Anda dapat memilih antara menelpon seseorang atau berbincang lewat kiriman teks, telpon saja mereka. Lakukanlah dengan cara lama, karena Anda harus mengekspresikan emosi tanpa menggunakan emoji dan Anda juga akan melatih keterampilan sosial Anda.
3. Komitmen akhir pekan tanpa media sosial
Beberapa dari Anda mungkin kaget saat membaca ini. Namun percayalah, ini adalah ujian akhir untuk menentukan apakah Anda dapat hidup tanpa media sosial atau tidak. Akhir pekan juga merupakan saat yang tepat untuk ujian karena kita cenderung memiliki waktu luang yang paling banyak saat itu dan tidak memeriksa akun media sosial merupakan tantangan.