Taqwa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Taqwa / takwa ,yaitu memelihara diri dari siksaan Allah
dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya;
tidak cukup diartikan dengan takut saja. Adapun arti lain dari taqwa
adalah:
1. Melaksanakan segala perintah Allah
2. Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah (haram)
3. Ridho (menerima dan ikhlas) dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah
Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara.
"memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk allah"
Adapun dari asal bahasa arab quraish taqwa lebih dekat dengan kata
waqa
Waqa bermakna melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari
berbagai hal yang membahayakan dan merugikan. Itulah maka, ketika seekor
kuda melakukan langkahnya dengan sangat hati-hati, baik karena tidak
adanya tapal kuda, atau karena adanya luka-luka atau adanya rasa sakit
atau tanahnya yang sangat kasar, orang-orang Arab biasa mengatakan
Waqal Farso Minul Hafa (Taj).
Dari kata waqa ini taqwa bisa di artikan berusaha memelihara dari
ketentuan allah dan melindungi diri dari dosa/larangan allah. bisa juga
diartikan berhati hati dalam menjalani hidup sesuai petunjuk allah.
Abu Hurairah رضي الله عنه ditanya tentang
Taqwa, beliau menjawab, “
Pernahkah kamu melewati jalan yang penuh duri? Kalau pernah, apa yang engkau perbuat?”.
Dijawab, “
Aku akan mencari jalan lain, atau akan aku batalkan perjalanan atau aku mempercepat perjalanan”. Kata Abu Hurairah رضي الله عنه, “
Itulah yang disebut Taqwa, yaitu engkau hindari duri-duri itu, atau engkau lalui dengan segera, atau engkau mempercepat jalanmu”.
Hakikat Taqwa.
Pada hakikatnya Taqwa adalah mengerjakan ketaatan terhadap Allooh
سبحانه وتعالى berlandasan kepada Iman, berharap pahala dan ganjaran dari
Allooh سبحانه وتعالى dalam perkara yang diperintah dan yang dilarang.
Orang tersebut mengerjakan apa yang Allooh سبحانه وتعالى perintahkan
dengan Iman, bahwa perintah itu adalah perintah Allooh dan membenarkan
akan janji Allooh سبحانه وتعالى
. Bila Allooh memerintahkan,
yakinilah bahwa itu benar adanya, dan benar bahwa Allooh akan
memberikan kepada kita pahala dan balasan.
Bila seseorang tidak melaksanakan amalan shoolih, atau terbebani
(terpaksa) beramal shoolih, adalah karena ia belum beriman kepada Allooh
سبحانه وتعالى. Orang yang sudah beriman kepada Allooh, ia akan
membenarkan bahwa bentuk konsekuensinya adalah:
Mengakui dan menerima Syari’at Allooh سبحانه وتعالى
.
Kalau ada orang mengaku beriman dan bertaqwa kepada Allah, tetapi ia
meninggalkan dan melecehkan syari’at Allooh سبحانه وتعالى, mengingkari
bahkan menukar dengan Hukum manusia, maka orang demikian itu
Asbun (asal bunyi).
Taqwa dalam arti kedua adalah meninggalkan apa yang
dilarang oleh Allooh سبحانه وتعالى dengan beriman bahwa itu adalah
larangan Allooh, lalu takut dengan ancaman Allooh سبحانه وتعالى
.
Perintah dari Allooh سبحانه وتعالى adalah langsung.
Lihat
Surat An Nisaa’ ayat 1:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ
رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ
اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ
عَلَيْكُمْ رَقِيباً
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allooh menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allooh memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allooh yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrohim. Sesungguhnya Allooh selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Surat Aali Imroon ayat 102 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allooh sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
Surat Al Ahzaab ayat 70 – 71:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً
70. “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allooh dan katakanlah perkataan yang benar,”
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً
71. “Niscaya Allooh memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allooh dan Rosuul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
Surat Aali Imroon ayat 131 :
وَاتَّقُواْ النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kaafir.”
Ayat tersebut (Surat Aali Imroon ayat 102) sudah seringkali kita dengar. Minimal setiap Jum’at selalu disampaikan oleh
Khotib sholat Jum’at. Artinya dalam satu tahun sebanyak limapuluh dua kali diperdengarkan (diucapkan) oleh para
Khotib sholat Jum’at.
Kalau kita sudah berusia 60 tahun, berarti sudah
lebih dari seribu kali kita
mendengar ayat tersebut. Kalau kita belum menjadi orang bertaqwa juga,
maka mungkin hati kita yang tertutup, atau mungkin salah dalam
menyampaikan ayat tersebut, atau mungkin sebab yang lain. Di ayat-ayat
tersebut kita diperintahkan untuk
bertaqwa dengan sebenar-benar taqwa.