Rabu, 29 Mei 2024

لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ

 لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ  ٱلْأَنْفَال: ٤٢ )


Wong sing ora weruh bukti kebenaran  
لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍ ۗ 

Wong sing *ora weruh bukti kebenaran* bakal rusak, lan sing pantes urip wong sing *weruh  kebenaran*.

Syetan mletene kaya ngono tempate kok nang neroko ora bisa milh surga, ora bisa milih rupane sing elek koyo wewe *terima diatur pengeran*

10.00 qobil habil awal simbol tukaran rebutan wedok, qobil membunuh habil diterima qurbane, ora terima dikawinkan silang. tradisi terlama  tukaran. 
mesir kok bentrok? iran-irak kok tukaran? 

12.20 secara fiqih seolah Allah butuh hambanya, misal ngendikan :  "alhamdulillah aku bar zakat" iku bahasa ora jelas, Bisa zakat kersane Allah, barang sing dizakatna ya duniane pengeran, trus sing arep dipamerna opo?  Secara tasawuf kabeh kersane pengeran. 

18.08 *Kholid bin walid* sahabat paling banyak perang wonten 70 luka teng dadane, selalu jadi panglima peràng saat kafir dan jadi panglima peràng kaum muslim, kok matine teng tempat tidur?

23.00 wong ora ridho karo qodhone pengaran diusir aja manggon bumiku, aja manggon langitku,

22.00 kita hidup bukan karena sehat, khisni ajali

27.00 Munggah langit mirsani kekuasaane gusti Allah, teng bumi ya katah kuasane Allah wis cukup ayat teng bumi, *nyamuk* ana urate, ana ususe, ana kumane, ana endoge, ora usah munggah langit muter muter kaya wali spt *abu yazid albustom* lihat alam malakut, viruz, zabarjad, *sayyidina ali* ngendika aku ora bakal tambah imane kabeh ayat ayat kuasane Allah ayat teng bumi cukup katah

32.39 *Duit cilik nggo ngilangi sombong tukokna beras, ben dipangan sakeluarga nek duit akeh nggo jihad*

32.00 nabi sulaiman diwenehi hadiah semut sebutir gula diterima, tapi diwenehi hadiah satu emas batangan saka ratu bilqis emas begitu dimulyakno dipitani malah teng nabi sulaiman emas terima dinggo gedogan jaran karo nggo tempat sampah, dikembalikan mboten kanggo teng nabi sulaiman *kabeh duniane pengeran*, (bakal tersiksa) duwe bondo merasa memiliki,  nabi sulaiman karo wong mlarat  "ayo jagongan pada mletene" Jare wong mlarat "mlarat piye wong dunia samono akehe"

https://youtu.be/xRFhOr2CUz4


اَللَّهُمَّ مَغْفِرُتُكَ اَوْسَعُ مِنْ ذُنُوْبِيْ وَرَحْمَتُكَ اَرْجَى عِنْدِيَ مِنْ عَمَلِيْ

Bacaan Istighfar Nabi Muhammad
Ada banyak manfaat membaca bacaan istighfar atau meminta ampun kepada Allah. Bahkan Nabi saw. meskipun dosa-dosanya sudah diampuni oleh Allah, masih senantiasa mengulang bacaan istighfar. Setiap hari beliau tak pernah melewatkan membaca istighfar, dan menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa membacanya setiap hari.
Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa Nabi saw. membaca istighfar 100 kali dalam sehari. Al-Imam al-Thabrani meriwayatkan sebuah hadis dari Ibn Umar, dia berkata bahwa Nabi saw. bersabda:
مَا اَصْبَحْتُ غُدْوَةً اِلَّا استَغْفَرْتُ اللهَ مِئَةَ مَرَّةً
Artinya; “Tidak pernah waktu pagi saya lewati kecuali saya membaca istighfar 100 kali”.
Dalam riwayat al-Imam Muslim, Ahmad dari al-Muzanni al-Aghar, dan al-Nasa’i dari Abu Hurairah, keduanya berkata;
اَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم جَمَعَ النَّاسَ فَقَالَ : يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ فِي اليَوْمِ اِلَيْهِ مِئَةَ مَرَّة
Artinya; “Sesungguhnya Nabi Saw. mengumpulkan manusia dan beliau berseru,’Wahai manusia, tobatlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya saya bertobat kepada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali.”
Bacaan Istighfar
Lalu seperti apakah redaksi bacaan istighfar yang pernah dilafalkan Nabi saw. atau yang pernah diajarkan kepada sahabatnya? 
Sayid Muhammad bin Abbas al-Maliki dalam kitabnya Ma Dza fi Sya’ban memaparkan, Nabi saw. memberikan contoh lafal istighfar yang komprehensif. Di antaranya adalah riwayat yang dinukilkan al-Imam al-Hakim berikut:
جَاءَ رَجُلٌ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : وَاذَنُوْبَاه وَاذَنُوْبَاه، فَقَالَ هَذَا اْلقَوْلَ مَرَّتَيْنِ اَوْ ثَلَاثًا. فَقَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قُلْ “اَللَّهُمَّ مَغْفِرُتُكَ اَوْسَعُ مِنْ ذُنُوْبِيْ وَرَحْمَتُكَ اَرْجَى عِنْدِيَ مِنْ عَمَلِيْ” فَقَا لَهَا ثُمَّ قَالَ : عُدْ فَعَادَ، ثُمَّ قاَلَ : قُمْ فَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ .
Artinya; “Suatu ketika, seseorang datang menemui Nabi saw. dan berkata,”betapa besar dosaku, betapa besar dosaku.” Perkataan ini diulang-ulang selama dua kali atau tiga kali.
Nabi pun memintanya mengucapkan kalimat istighfar. ”Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.” (Ya Allah, ampunan-Mu lebih luas dari dosaku, rahmat-Mu lebih saya harapkan daripada amalku). Sahabat tadi menirukan bacaan Nabi. Kemudian Nabi meminta mengulanginya. Lalu Nabi berkata,”berdirilah, Allah telah mengampuni dosamu.”

Ada juga bacaan istighfar yang diriwayatkan al-Imam al-Bukhari dan Muslim. Bacaan istighfar ini dikenal dengan sebutan sayyid al-Istighfar, lafalnya sebagai berikut;

للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta Rabbi, laa ilaaha illaa anta kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzubika min syarri maa shona’tu, abuu u laka bini’matika ‘alayya wa abuu u bidzambii faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz dzuunuuba illa anta.”

Artinya:“Ya Allah engkaulah Tuhanku, tidak ada yang patut disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu dan di atas ikatan janji-Mu yang aku jalankan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari segala perbuatan jelek yang telah kuperbuat. Aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu. Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

Keutamaan Membaca Istighfar

Keutamaan membaca sayyid al-Istighfar ini seperti disebutkan dalam sabdanya;

مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Artinya;“Barangsiapa mengucapkannya (sayyidul istighfar) pada siang hari dan meyakininya (ampunannya akan diterima oleh Allah). Kemudian dia mati pada hari itu sebelum waktu sore maka dia termasuk golongan penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, kemudian dia mati sebelum waktu pagi tiba maka dia termasuk golongan penguhuni surga.”

Semoga kita diberikan hidayah Allah untuk senantiasa beristighfar. Selain akan menghapuskan dosa-dosa kita, istighfar juga membuka pintu rezeki, serta mendatangkan jalan keluar dari segenap persoalan.

BincangSyariah.Com dikelola oleh jaringan penulis dan tim redaksi yang butuh dukungan untuk bisa menulis secara rutin. Jika kamu merasa kehadiran Bincangsyariah bermanfaat, dukung kami dengan cara download aplikasi Sahabat Berkah. Klik di sini untuk download aplikasinya. Semoga berkah.