Tua kaya raya, mati masuk surga. Mungkin itulah ungkapan yang pas buat sahabat Abdurrahman bin Auf . Sahabat mulia yang dijanjikan surga, sekaligus pedagang kaya raya yang membangun kerajaan bisnisnya, kurang dari sepuluh tahun pasca hijrah.
Sosok Abdurrahman bin auf
memang menjadi ikon tersendiri tentang kekayaan zaman sahabat. Dan
kekayaan beliau bukan isapan jempol belaka. Pernah suatu ketika
iring-iringan barang dagangnya yang mencapai 700 unta, sampai
menggegerkan warga Madinah karena suara ribut yang dihasilkannya. Tapi
sesungguhnya bukan itu saja, masih banyak lagi aset beliau yang sangat
banyak, bahkan konglomerat jaman ini pun tak bisa menyainginya.
Jangan Cuma percaya aja kalau beliau sahabat yang kaya raya, tapi mari
kita lihat coba menganalisa perkiraan total kekayaan beliau, dari
beberapa riwayat tentang sejarah hidupnya dalam Kitab Asadul Ghoba.
Semua untuk menambah keyakinan, bahwa sejarah orang Islam juga diwarnai
sejarah orang-orang kaya !
Cara Pertama : Menghitung Infak beliau ketika masih Hidup dan Peninggalannya
INFAK BELIAU SEMASA HIDUP (yang terdokumentasikan)
1)Sedekah pertama 4.000 dinar (Rp 4,250,000,000)
2) Sedekah kedua 40.000 dinar (Rp 42,500,000,000 )
3) Sedekah ketiga 40.000 dinar (Rp 42,500,000,000)
4) Sedekah berupa Unta fisabilillah sebanyak 1.000 ekor (Rp 10,000,000,000 )
5) Tanah untuk Istri2 Rasulullah 40.000 dinar (42,500,000,000 )
Sehingga total perkiraan Infak Beliau saat masih Hidup Rp 141,750,000,000
HARTA BELIAU SAAT MENINGGAL
1) Berwasiat untuk fii sabilillah 50.000 dinar (Rp 53,125,000,000)
2) Berwasiat untuk para veteran Badr 40.000 dinar (Rp 42,500,000,000)
3) Berwasiat unta fii sabilillah 1.000 ekor (Rp 10,000,000,000 )
4) Hewan Ternak – unta 1.000 ekor (Rp 10,000,000,000 )
5) Kuda 100 ekor (Rp 1,000,000,000 )
6) Kambing 1.300 ekor (1,300,000,000 )
7) Ganti Hak waris untuk 4 istrinya 320.000 dinar (Rp 340,000,000,000)
Perkiraan Harta Tinggalan Beliau Rp 457,925,000,000
TOTAL PERKIRAAN ASET MINIMAL Rp 599,675,000,000 (Rp 600 Milyar)
Cara Kedua : Menghitung Ganti Waris untuk keempat Istrinya
Diriwayatkan bahwa keempat istri Abdurrahman bin Auf mendapatkan ganti
hak waris sebesar 80.000 dinar (Rp 85 milyar) peristri, sehingga total
ganti waris untuk keempat istrinya adalah Rp 340 Milyar. Nah, sesuai
dengan hukum waris (melalui pendekatan perkiraan) bahwa jatah waris
istri-istri adalah seperdelapan dari total warisan. Itu berarti angka Rp
340 M baru seperdelapan kekayaan total beliau. Sehingga asumsi
minimalnya, kekayaan warisan beliau totalnya adalah Rp 340 M x 8 = Rp
2,72 Trilyun.
Nah! Baru tahu kan seberapa besar kekayaan
Abdurrahman bin Auf ? Tapi sekali lagi, paparan di atas itu baru
perkiraan MINIMAL, ada beberapa aset yang tidak bisa kami analisa karena
tidak jelas berapa nilainya. Seperti: Diriwayatkan bahwa ketika beliau
meninggal, masih ada peninggalan beliau yang berupa LOGAM EMAS YANG
SANGAT BESAR! Bahkan mereka yang mencoba memotongnya dengan kapak pun
tangannya menjadi pegal bengkak-bengkak! Bayangin aja sobat, segede apa
tuh emas warisan Abdurrahman bin Auf.
Jadi kalau kita perkirakan sesuai analisa di atas, bahwa harta beliau
berkisar antara Rp 600 Milyar hingga Rp 2,7 Trilyun, itu belum termasuk
bongkahan emasnya! Bayangin pula, mana ada di dunia ini yang ketika
meninggal bagi-bagi harta sampai sebesar itu ? Bahkan empat istri
tercintanya pun langsung dapat ganti waris secara cash masing-masing 85
milyar !
Bukan itu saja, yang lebih membuat kita kagum bahwa beliau itu jelas
tercatat mendapat jatah SURGA AWARD, yaitu nama beliau termasuk dalam
sepuluh sahabat yang dijanjikan masuk surga oleh Rasulullah SAW !
Subhanallah, persis jargon anak muda zaman ini; tua kaya raya dan mati
masuk surga ! Nah berani kaya ? harus berani mencontoh Abdurrahman bin Auf ; luar dalam.
Sumber: http://www.indonesiaoptimis.com