Sabtu, 27 April 2019

Beras dan Ciri-cirinya

Waspadai Penipuan, Kenali Kualitas dan Jenis Beras dari Ciri-cirinya Ini

Selasa, 25 Jul 2017, 12:54

JAWA BARAT


KASUS dugaan pemalsuan kualitas beras yang terjadi di Kabupaten Bekasi membuktikan bahwa kemasan dan kata-kata yang tercantum di dalamnya bisa sangat mengecoh konsumen, terutama yang kurang memiliki pemahaman terhadap kualitas beras.

Padahal, jika konsumen mampu membedakan kualitas beras dari tampilan dan rasanya, mereka bisa terhindar dari ulah curang produsen dan distributor.

Beras yang berasal dari tanaman padi dibedakan menjadi tiga ras yaitu Javanika, Japonika, dan Indika. Indika punya ciri-ciri bulir padi lonjong panjang dengan rasa nasi pera (keras). Untuk jenis Japonika, bulir-bulirnya pendek dan bulat dengan rasa nasi pulen dan lengket. 

Di Indonesia, secara umum, beras yang beredar di pasaran dikategorikan atas varietas bulu dengan ciri bentuk bulir agak bulat sampal bulat dan varietas cere dengan ciri bentuk bulir lonjong sampai sedang.

Berikut ini beberapa jenis beras yang secara umum beredar di pasaran dan cara mengenali ciri-cirinya:

1. Pandan Wangi

Ciri khas beras ini terdapat pada aromanya yang wangi daun pandan. Ciri lainnya yang bisa membantu agar kita tidak terkecoh yaitu bentuk beras pandan wangi tidak panjang tetapi sedikit bulat. 

Jika terdapat beras dengan biji panjang tetapi wangi pandan, hampir dapat dipastikan beras tersebut telah dicampur zar pewangi kimia berbahaya. Warna beras pandan wangi juga kekuningan. Setelah menjadi nasi, aroma pandannya tidak hilang dan nasi terasa pulen.

2. IR 64 (Setra Ramos)

Harga beras IR 64 cukup terjangkau dan banyak disukai masyarakat perkotaan. Beras jenis ini punya rasa pulen tetapi rasanya berubah pera (keras) setelah disimpan lebih dari 3 bulan. Jika terlalu lama disimpan, beras IR 64 akan mudah basi saat sudah dimasak. 

Beras IR 64 punya ciri fisik panjang hingga lonjong namun tidak bulat. Beras ini tidak mengeluarkan aroma wangi seperti pandan wangi. 

Konsumen patut waspada karena pabrik/pedagang beras sering menambahkan zat pemutih, pelicin, dan pewangi pada beras ini.

3. Rojolele

Beras Rojolele memiliki ciri fisik cenderung bulat dan ada sedikit bagian yang berwarna putih susu. Tidak wangi seperti beras pandan wangi.

Nama Rojolele adalahs sebutan dari daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur. Di Jawa Barat dan beberapa daerah lain, bearas jenis ini kadang disebut Beras Muncul.

4. IR 42

Beras IR 42 bentuknya tidak bulat, mirip IR 64 tetapi bulir-bulirnya ukurannya lebih kecil. Jika dimasak, beras IR 42 meghasilkan nasi yang tidak pulen sehingga cocok untuk keperluan khusus seperti untuk nasi goreng, nasi uduk, lontong, ketupat, dan lai-lain. 

Harganya relatif lebih mahal daripada IR 64 karena beras ini jarang dibudidayakan petani.

5. Beras C4

Penampilannya mirip beras IR 42 namun sedikit lebih bulat seperti IR 64 meski lebih kecil.

Beras C4 masih sangat jarang didapati di pasaran karena petani jarang membudidayakannya. Nasinya punya rasa lebih pulen dari IR 64.

6. Batang Lembang (Beras Jepang)

Bulir-bulirnya panjang, warna beras putih jernih.

Nasi yang dihasilkannya super pulen jika dibanding varietas lain.

7. Mentik Wangi Susu

Bulir-bulir beras pipih dan kecil. Warna beras putih seperti beras ketan dan aromanya wangi.

Nasi yang dihasilkannya pulen dan wangi. (Midhar Abdurahman)***

 

© 1996 - 2019 Pikiran Rakyat