Rabu, 04 September 2019

Inilah Ucapan Imam Bukhari dan Imam Ahmad Yang Dipelintir Wahabi


Kemunculan kaum Mujassimah-musyabbihah (wahabi-salafi) merupakan fitnah untuk menguji keimanan kaum muslimin di dunia  ini hingga tiba masa fitnah terbesar di akhir zaman yaitu fitnah dajjal. Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 

يَخْرُجُ نَاسٌ مِنَ اْلمَشْرِقِ يَقْرَؤُونَاْلقُرْانَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا قَطَعَ قَرْنٌ نَشَأَ قَرْنٌ حَتَّىيَكُوْنَ آخِرُهُمْ مَعَ اْلمَسِيْخِ الدَّجَّالِ

 

“ Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membacaal-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn (kurun /generasi) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhirmereka akan bersama dajjal “ (Diriwayatkan imam Thabrani di dalamAl-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di dalam musnadnya)

 

Kaum muslimin cukup mengetahui akidah berkaitan kalam Allah bahwasanya kalam Allah adalah bersifat qadim, tidak membutuhkan alat, suara dan huruf, dan al-Quran adalah kalam Allah bukan makhluk. Sampai di sini tidak perlu panjang dan luas lagi untuk menelusuri esensi dan hakikatnya lebih dalam lagi. Karena tak ada satu pun parasahabat dan ulama salaf yang membahas lebih dalam lagi tentang masalah ini dan tentang Dzat Allah, maka membahas lebih dalam tentang hal ini adalah bid’ah, bahkan Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam telah melarangnya : “ Renungilah makhluk Allah dan jangan renungi Dzat Allah “.

 

Namun muncullah fitnah kaum yang sangat berani membicarakan hakikat Dzat Allah dan sifat-sifat-Nya lebih dalam lagi, sehingga mereka tersesat jauh dan bahkan menyesatkan para pengikutnya ke jurang tajsim dan tasybih, Naudzu billahi min dzaalik..

 

Makna ucapan imam Bukhari yang disalah pahami wahabi :

 

حركاتهموأصواتهم واكتسابهم وكتابتهم مخلوقة فأما القرآن المتلو المبين المثبت في المصاحفالمسطور المكتوب الموعى في القلوب فهو كلام الله ليس بخلق

 

Gerak, suara, usaha dantulisan adalah makhluk, adapun al-Quran yang dibaca, yang ditetapkan di dalam mushaf-mushaf, yang tertulis, yang ada di dalam dada maka dia adalah kalam Allah bukanlah makhluk “. (Khalqi af’aalil ibaad : 47)

 

Kaum wahabi-salafi memahami ucapan imam Bukhari dengan nafsu dan pemikirannya sendiri sehingga menimbulkan pemahaman bahwa kalam Allah itu bersuara dan berhuruf.

 

Jawaban :

 

Saya jadi teringat sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam berikut :

 

سَيَخْرُجُ فِي آخِرِالزَّمانِ قَومٌ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ قَوْلَخَيْرِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَمِنَ الدِّيْنَ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، فَإذَا لَقِيْتُمُوْهُمْفَاقْتُلُوْهُمْ ، فَإِنَّ قَتْلَهُمْ أَجْراً لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللهِ يَوْمَاْلقِيَامَة

 

 “ Akan keluar di akhir zaman,suatu kaum yang masih muda lagi lemah akalnya, berucap dengan ucapan sbeaik-baik manusia (Hadits Nabi), membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islamsebagaimana anak panah meluncur daribusurnya, maka jika kalian berjumpa dengan mereka, perangilah mereka, karena memerangi mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat “.(HR. Imam Bukhari : 3342)

 

Nabi mensifati mereka pada umumnya masih berusia muda  tetapi lemah akalnya, atau itu adalah sebuah kalimat majaz yang bermakna orang-orang yang kurang berpengalaman atau kurang berkompetensi dalam memahami Al Qur’an dan As Sunnah bahkan kalam ulama. Subyektivitas dengan daya dukung pemahamanyang lemah dalam memahaminya, bahkan menafsiri ayat-ayat Al-Qur`an dan nash hadits dengan mengedepankan fanatik dan emosional golongan mereka sendiri.

 

Demikianlah kalam imam Bukhari yang sangat mudah dipahami, mereka pelintir sesuai keinginan nafsu dan pemikiran mereka sendiri tanpa mau menggunakan akal sehat dan merujuk pada penjelasan para ulama besar, sehingga menimbulkan pemahaman yang bertolak belakang dengan apa yang dimaksud oleh imam Bukhari sendiri.

 

Simak dan bacapelan-pelan…! Semoga hidayah menyertai kalian…

 

Imam Bukhari mengatakan :

 

حركاتهموأصواتهم واكتسابهم وكتابتهم مخلوقة فأما القرآن المتلو المبين المثبت في المصاحفالمسطور المكتوب الموعى في القلوب فهو كلام الله ليس بخلق

 

Gerak, suara, usaha dantulisan adalah makhluk, adapun al-Quran yang dibaca, yang ditetapkan di dalam mushaf-mushaf, yang tertulis, yang ada di dalam dada maka dia adalah kalamAllah bukanlah makhluk “.(Khalqi af’aalil ibaad : 47)

 

Poin pertama dari kalam imam Bukhari :

 

حركاتهم وأصواتهمواكتسابهم وكتابتهم مخلوقة

 

“ Gerak,suara, usaha dan tulisan adalah makhluk “

 

Imam Bukhari dengan jelas menyatakan gerakan, suara, usaha dan tulisan adalah makhluk, karena semuanya bersifat baru dan ada permulaanya.

 

Pengertiannya adalah bahwasegala perbuatan, suara dan huruf yang berasal dari manusia adalah makhluk. Dan lebih jelas beliau mengatakan sebagaimana sering dinukil oleh ulama wahabi (tanpa mau memahaminya) berikut :

 

ما زلت أسمع أصحابنايقولون أفعال العباد مخلوقة

 

“ Aku senantiasa mendengar para ashab kami mengatakan bahwa perbuatan hamba adalah makhluk “.

 

Poin kedua dari kalam imamBukhari :

 

فأماالقرآن المتلو المبين المثبت في المصاحف المسطور المكتوب الموعى في القلوب فهوكلام الله ليس بخلق

 

“ Adapun al-Quran yangdibaca, yang ditetapkan di dalam mushaf-mushaf, yang tertulis, yang ada didalam dada maka dia adalah kalam Allah bukanlah makhluk “.

 

Lafadz al-Quran (فأما القرآن) di atas dalam ilmu nahwu kedudukannya menjadi mubtada’, tentu mubtada’ selalu membutuhkan khobarnya. Mana khobarnya ? khobarnya adalah lafadz fahuwa kalamullah (فهو كلام الله), sedangkan kalimat : al-Matluu al-Mubin, al-Mutsbat dan seterusnya adalah menjadi na’at yakni shifat.

Artinya adalah : al-Quranadalah kalamullah, dan al-Quran yang yang dibaca, yang ditetapkan di dalam mushaf-mushaf, yang tertulis, yang ada di dalam dada adalah kalam Allah bukan makhluk.

 

Ada dua pengertian dalam kalam imam Bukhari tersebut yaitu :

 

1. al-Quran yang dibaca,yang ditetapkan di dalam mushaf-mushaf, yang tertulis, yang ada di dalam dada,jika dinisbatkan kepada kalam Allah adalah bukanlah makhluk.

 

2. al-Quran yang ditulisdan dibaca dengan suara dan huruf oleh manusia, maka imam Bukhari menjwab : “perbuatan hamba adalah makhluk (أفعال العباد مخلوقة) “.

 

Manhaj imam Bukhari inilah yang diikuti oleh para ulama asyaa’irah bahwa : definsi al-Quran terbagi menjadi dua Yakni Jika yang dimaksudkan adalah kalam Allah, maka dia adalah sifat kalam yang qadim dan azali yang suci dari alat, suara dan huruf, sedangkan jikayang dimaksudkan adalah kalimat yang terlafadzkan oleh lisan manusia dan terbukukan dalam kertas-kertas, maka dia adalah kalimat-kalimat berhuruf dan bersuara yang baru dan mengibaratkan kepada kalam Allah yang qadim dan azali tersebut.

 

Penjelasan ini sesuaidengan penjelasan para ulama besar Ahlus sunnah :

 

Imam Abu Hanifah (150 H)Mengatakan:

 

وصفاته في الأزل غير محدَثة ولا مخلوقة فمن قال إنها مخلوقة أومحدَثة أو وقف أو شكّ فهو كافر بالله تعالى والقرءان أي كلام الله تعالى فيالمصاحف مكتوب وفي القلوب محفوظ وعلى الألسن مقروء وعلى النبي عليه الصلاة والسلاممنزل ولفظنا بالقرءان مخلوق وكتابتنا له مخلوقة وقراءتنا مخلوقة والقرءان غيرمخلوق

 

“ Sifat-sifat Allah diAzali tidaklah baru dan bukan makhluk (tercipta), barangsiapa yang mengatakanitu makhluk atau baru, atau dia diam (tidak berkomentar), atau dia ragu makadia dihukumi kafir kepada Allah. Al-Quran yakni Kalamullah tertulis dimushaf-mushaf, terjaga dalam hati, terbaca dalam lisan dan diturunkan kepadaNabi Saw. Dan lafadz kami dengan al-Quran adalah makhluk,penulisan kami kepada Al-Quran adalah makhluk, bacaan kami dengannya adalah makhluk sedangkan al-Quran bukanlah makhluk “.

 

Kemudian imam Abu Hanifahmelanjutkan :

 

ونحن نتكلم بالآلات والحروف والله تعالى يتكلم بلا ءالة ولا حروف والحروف مخلوقة وكلامالله تعالى غير مخلوق

 

“ Kami berbicara denganalat dan huruf sedangkan Allah Ta’ala berbicara tanpa alat dan huruf, sedangkanhuruf itu makhluk dan kalamullah bukanlah makhluk “.(Disebutkan dalam kitab al-Fiqh al-Akbar,al-Washiyyah, al-Alim w al-Muta’allimdan lainnya)

 

Al-Hafidz Azd-Dzahabi mengomentari kalam imam Bukhari berkaitan lafadz Quran berikut :

 

المسألة هي أن اللفظ مخلوق، سئل عنها البخاري، فوقف واحتجبأن أفعالنا مخلوقة واستدل لذلك ففهم منه الذهلي أنه يوجه مسألة اللفظ، فتكلم فيه.وأخذه بلازم قوله هو وغيره

 

“ Masalah (imam Bukhari) tersebut adalah sesungguhnya lafadz itu adalah makhluk. Imam Bukhari pernah ditanya tentang ini, lalu beliau tidak berkomentar malah beliau berhujjah : “Sesungguhnya semua perbuatan kita adalah makhluk “, beliau menjadikan itusebagai dalil dan ini dipahami oleh imam Adzdzahli bahwasanya imam Bukhari bermaksud masalah lafadz lalu beliau berbicara dengan itu, dan beliau juga selainnya senantiasa meneguhkan ucapannya itu “.(Siyar A’lam an-nubala : 12/457)

 

Ucapan : lafadz al-Quran adalah makhluk, memiliki dua makna yaitu makna haq (benar) dan makna bathil(salah). Mengatakannya secara muthlaq / general baik menafikan atau menetapkan adalah bid’ah, meskipun dia bermaksud makna yang haq ataupun makna yang bathil.Karena sesungguhnya imam Ahmad bin Hanbal tidaklah mencela dan memngatakan jahmiyyah kepada orang yang mengatakannya secara muthlaq kecuali jika ia bermaksud al-Quran.

 

Imam Ahmad bin Hanbal.

 

Al-Hafidz Azd-Dzahabi menukil kalam imam Ahmad bin Hanbal sebagai berikut :

 

من قال: لفظي بالقرآن مخلوق، يريد به القرآن، فهو جهمي

 

“ Barasngsiapa yang mengatakan lafadz dengan al-Quran adalah makhluk, yang dimaksud adalah al-Quran, maka dia adalah seorang jahmi “. (Siyar A’lam an-nubala : 11/511)

 

Mungkin kaum wahabi-salafi akan bingung jika membaca penjelasan Ibnu Taimiyyah berikut tentang Nash dariimam Ahmad bin Hanbal :

 

فلهذاكان المنصوص عن الإمام أحمد وأئمة السنة والحديث أنه لا يقال : ألفاظنا بالقرآنمخلوقة ولا غير مخلوقة

 

“ Oleh sebab itu Nash yangresmi dari imam Ahmad dan para imam Ahlus sunnah dan hadits bahwa tidak bolehdikatakan :Lafadz kita dengan Al-Quran itu makhluk dan juga bukan makhluk “.(Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah, 12/ 375)

 

Di sisi lain Ibnu Taimiyyahmengatakan :

 

والمقصودهنا أن الامام أحمد ومن قبله من أئمة السنة ومن اتبعه كلهم بريئون من الاقوالالمبتدعة المخالفة للشرع والعقل ولم يقل أحد منهم أن القرآن قديم

 

“ Yang dimaksud di sini bahwasanya imam Ahmad dan ulama sebelumnya dari Ahlus sunnah dan para pengikutnya, berlepas diri dari pendapat-pendapat Ahlul bid’ah yang menyelisihi syare’at dan aqal, dan tidak seorang pun dari mereka mengatakan al-Quran ituqadim “. (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah : 7/661)   

 

Perhatikan : IbnuTaimiyyah mengatakan al-Quran itu tidak bersifat qadim. Inilah di antara bid’ah dhalalah yang dilakukan Ibnu Taimiyyah, Naudzu billahi min dzaalikal fahm, beranikah wahabi-salafi mengkafirkan IbnuTaimiyyah ??

 

Al-Imam al-Isfiraini (w418 H)mengatakan :

 

 وأن تعلم أن كلام الله تعالى ليسى بحرف ولاصوت لأن الحرف والصوت يتضمنان جواز التقدم والتأخر، وذلك مستحيل على القديم سبحانه

 

“ Dan hendaknya kamu mengetahui bahwa sesungguhnya kalam Allah itu tidaklah dengan huruf dan suara karena huruf dan suara mengandung bolehnya pendahuluan dan pengakhiran, yang demikian itu mustahil bagi Allah yang Maha Qadim “. (at-Tabhsir fiddin : 102)

 

Dengan ini semakin jelas kerancuan akidah wahabi-salafi yang mengatas namakan imam Ahmad bin Hanbal,mereka hanya merusak citra baik madzhab Hanbali, mereka lah kaum hanabilah yang ekstrem dan ghulat dan kaum pembawa bid’ah dalam aqidahsebagaimana dinyatakan oleh imam Mula Ali al-Qari al-Hanafi (w 1014 H) :

 

ومبتدعة الحنابلة قالوا: كلامه حروف وأصوات تقوم بذاته وهو قديم،وبالغ بعضهم جهلاً حتى قال: الجلد والقرطاس قديمان فضلاً عن الصحف، وهذا قول باطلبالضرورة ومكابرة للحس للإحساس بتقدم الباء على السين في بسم الله ونحوه”

 

“ Para ahli bid’ah darikalangan Hanabilah berkata : “ Kalam Allah berupa huruf dan suara yang berdiri dalam Dzat-Nya dan itu qadim. Bahkan ada yang sampai berlebihan kebodohan mereka dengan berkata : “ Jilid dan Kertas itu bersifat qadim apalagi mushaf “,ini adalah ucapan BATHIL  secara pastidan sifat mukabarah…” (Syarh al-Fiqh al-Akbar : 29-35)


Thariqat Sarkubiyah

https://www.google.com/amp/s/www.sarkub.com/inilah-ucapan-imam-bukhari-dan-imam-ahmad-yang-dipelintir-wahabi/amp/

Part Time Mother

5. Revolusi Peran Dan Tingkah Laku Wanita.

Inti dari proyek khusus Dajjal tarhadap kaum  wanita itu adalah kampanye  agar wanita tidak mentaati perintah Allah untuk patuh kepada suaminya dengan dalih persamaan hak.

 

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi (menentang) suami baik pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251)

[3/9 08.08] +62 858-7816-0544: Dalam Islam suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, tapi dengan jargon manis persamaan hak Dajjal membiaskan bahwa istri adalah setara dengan suami, artinya ada dua pemimpin dalam rumah tangga.  Ehm kemasan yang sangat manis ya…

 

Bisa anda bayangkan efek luar biasa yang terjadi , istri yang “merasa setara”  itu akan semaunya sendiri melakukan aktifitas apapun baik yang positif maupun negatif  tanpa perlu izin suami. Target  yang diharapkan Dajjal adalah rumah tangga yang kacau karena seorang ibu yang sibuk sendiri diluar yang mengabaikan kewajibannya mendidik anaknya yang akan  berujung rusaknya  generasi berikutnya.

 

 Salah satu proyek besar Dajjal  adalah merevolusi peran wanita yang secara aneh dimulai  secara bersamaan dan masiv terjadi diseluruh dunia pada  pertengahan abad 19. Jika anda fikir hal itu hanya terjadi di Indonesia maka anda perlu memperluas wawasan anda.
[3/9 08.09] +62 858-7816-0544: Wanita menadi target khusus Dajjal karena dianggap lebih lemah, pendek wawasan sehingga  gampang tergiur oleh gemerlap keindahan dunia.

 

يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِى هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّ قَنَاةَ فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لِيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ فَيُوثِقُهَا رِبَاطاً مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ

“Dajjal akan turun ke Mirqonah (nama sebuah lembah) dan kebanyakan pengikutnya adalah kaum wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke isterinya, ibunya,putrinya, saudarinya dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal”. (HR. Ahmad)

Penjelasan :  Karena wanita adalah mahkluk yang lebih gampang diperdaya, maka Dajjal punya agenda khusus dalam mempengaruhi wanita ini.

“Kebanyakan pengikutnya Wanita”  maknanya para wanita akan gampang menjadi pengikut Dajjal. “Lembah”  adalah bermakna keindahan / kesenangan dunia yang memang sangat gampang membius kaum wanita.

 

Kita ambil contoh saja fenomena  sehari hari dampak proyek Dajjal terhadap  wanita ini  :

Wanita muslim lebih suka menghabiskan waktunya mencari uang atau sibuk dengan urusan pribadinya bersama teman temannya  dari pada mengurus keluarganya.Merebaknya perselingkuhan yang dilakukan wanita berkeluarga.Fenomena Jutaan wanita muslim yang nekad  mencari nafkah dengan meninggalkan rumah jauh kenegeri orang dan 24 jam dalam ruang privasi orang yang bukan muhrimnya.Fenomena Muslimah yang menikah dengan Non Muslim untuk mendapat kesenangan duniawi.
[3/9 08.10] +62 858-7816-0544: Part Time Mother

Ibu-Ibu  yang lebih suka berkegiatan diluar rumah daripada kegiatan utamanya sebagi Ibu yaitu mengurus anak-anak  dirumah kita sebut dengan istilah “Part Time Mother”.

Jangan salah mengartikan istilah kita itu sebagai Ibu rumah tangga yang bekerja sampingan , tapi yang kita maksud dengan “Part Time mother” adalah Ibu rumah tangga yang menjadikan tugas mengurus dan mendidik anak sebagai “pekerjaan sampingan”.

Ibu yang demikian biasanya  hanya punya waktu  5-10 menit bertemu anak sebelum dia berangkat kerja, dan pada sore dan malam harinya hanya punya waktu 1 atau 2 jam untuk anaknya. Itupun mungkin segala keperluannya  sudah disiapkan oleh pembantunya, bukan dilakukan oleh sang ibu..
[3/9 08.10] +62 858-7816-0544: PENUTUP

Riba riba kecil dan besar ada disekitar kita  dan mungkin anda menganggap biasa karena kebanyakan orang melakukannya walaupun kita tahu betapa besar dosanya, tapi pernahkan anda berfikir tentang RIBA SUPER BESAR  yang sudah sudah lebih 70 tahun terjadi ? Dan kita diam saja,  para Ulama ulama seluruh dunia  diam saja, para cendikiawan muslim di Universitas2 seluruh dunia diam saja , Riba super besar itu adalah meminjam uang dari IMF dan World Bank dengan bunga  dan penalti  gagal bayar. Adakah pernah anda dengar satu saja ulama yang mempertanyakan itu?

 

Sebagai penutup kita berikan 3 Tips untuk menolak pengaruh Dajjal :

Setiap mengakhiri bacaan Takhiyat akhir (sebelum salam) baik Sholat wajib maupun Sholat Sunah  bacalah doa :

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.

“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.”

Setiap malam Jumat (atau boleh kapanpun) bacalah 10 ayat pertama Surat Al Kahfi.Selalu ingat bahaya Dajjal dengan menghindari semua kegiatan ekonomi riba , yaitu semua transaksi yang mengandung      unsur penipuan dan penindasan kepada fihak lain.

WaAllahualam . mudah-mudahan  bermanfaat

Munculnya Penceramah Pengikut Dajjal

Munculnya Penceramah Pengikut Dajjal   

Tidak hanya orang biasa dan para pemimpin yang bisa terpengaruh oleh Dajjal, bahkan bisa saja  para Dai dan penceramah. Mereka membuat ajakan seakan kesurga tapi sebenarnya menjerumuskan keneraka.

 

سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمانِ قَومٌ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ قَوْلَ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّيْنَ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، فَإذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ ، فَإِنَّ قَتْلَهُمْ أَجْراً لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَة

“ Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda, berucap dengan ucapan sebaik-baik manusia , membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya, maka jika kalian berjumpa dengan mereka,  perangilah mereka, karena memerangi mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat “. (HR. Imam Bukhari 3342)

 

Fenomena munculnya orang orang muda yang disebut hadist diatas telah bertahun tahun ada disekitar kita. Para  Sarjana2 Islam berusia muda  yang salah jalan dan  mengejar materi duniawi ini dibiayai oleh zionis untuk melakukan agenda pendangkalan agama. Secara  pelan pelan dan halus mereka berupaya mendangkalkan aqidah Islam.

Mekanismenya, dalam ceramah atau diWeb webnya  seakan mereka melakukan dakwah Islami. Biasanya mereka mengabu -abukan hal2  yang dilarang Islam atau merendahkan level wajib atas suatu Ibadah menjadi boleh dilakukan (Sunnah)  atau bahkan boleh tidak dilakukan .

Ciri lain adalah artikel2 mereka mengedepankan logika dan perasaan dan toleransi  dari pada menggunakan dalil dalil agama sebagai referensi. Jikapun mengutip satu dalil maka mereka akan memelintir makna sebenarnya.

 

كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ

“Dahulu Orang2  bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan sementara aku biasa bertanya kepada beliau tentang keburukan(kejelekan) karena khawatir kejelekan tersebut menimpaku. Maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, dahulu kami dalam masa jahiliyah dan keburukan, lantas Allah datang dengan membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada keburukan lagi?” Nabi menjawab, “Ya.” Saya bertanya, “Apakah sesudah keburukan itu akan ada kebaikan lagi?” Beliau menjawab, “Ya, tapi ketika itu sudah ada Asap” Saya bertanya, “Apa yang anda maksud dengan asap itu?” Beliau menjawab, “Adanya suatu kaum yang memberikan petunjuk dengan selain petunjuk yang aku bawa. Engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya.”
[3/9 07.59] +62 858-7816-0544: Saya bertanya, “Adakah setelah kebaikan itu akan ada keburukan lagi?” Nabi menjawab, “Ya, yaitu adanya Dai Dai  yang Menyeru menuju PINTU JAHANNAM. Siapa yang memenuhi seruan mereka, niscaya mereka akan menghempaskan orang itu ke dalam jahannam.”

 Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang Ciri ciri mereka!” Nabi menjawab, “Mereka memiliki Kulit seperti Kita, juga Berbicara seperti bahasa kita.” Saya bertanya, “Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu?”

 Nabi menjawab, “Hendaklah kamu selalu bersama jamaah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka!” Aku bertanya, “Kalau pada waktu itu tidak ada jamaah kaum muslimin dan imam bagaimana?”

 Nabi menjawab, “Hendaklah kamu jauhi seluruh kelompok-kelompok itu, sekalipun kamu harus menggigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu dalam keadaan kamu tetap seperti itu.”(HR.Bukhari no. 7084 dan Muslim no. 1847)

  

Penjelasan : “mereka memiliki  kulit seperti kita” artinya mereka  berpenampilan  seperti Penceramah Islam pada umumnya .

“Mereka berbicara seperti kita” artinya mereka juga mengutip Ayat Quran dan Hadist tapi mereka menjerumuskan kita dengan  memelintir makna ayat2  itu.

 

 

Munculnya Pemimpin Pengikut Dajjal

Munculnya Pemimpin Pengikut Dajjal

 

يَخْرُجُ نَاسٌ مِنَ اْلمَشْرِقِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْانَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا قَطَعَ قَرْنٌ نَشَأَ قَرْنٌ حَتَّى يَكُوْنَ آخِرُهُمْ مَعَ اْلمَسِيْخِ الدَّجَّالِ

“Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membaca al-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn ( kurun / generasi ) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama dajjal “ (HR.Imam Thabrani)

 

Karena banyaknya hadist yang mengisyaratkan fenomena fitnah dari timur ini, kita akan kaji lebih khusus dalam tersendiri. Poin penting yang bisa kita ambil dari hadist ini dan tanpa kita sadari sedang terjadi beberapa tahun ini adalah fenomena munculnya beberapa penguasa Negara Islam timur tengah yang bersekutu dengan Israel.

 

Apa hubungannya Israel dengan Dajjal ?

Saat ini umat Yahudi sedang menunggu kemunculan “Al-Masih” mereka, mereka bahkan sudah mulai mempersiapkan pembangunan  Istana “AlMasih Dajjal” sejak beberapa ratus tahun lalu. Kalau Israel sejak beberapa tahun lalu menggali sekitar Masjidil Aqsa itu bukan mau merobuhkan masjid itu tapi sedang mencari lokasi peninggalan Istana Nabi Dawud /Nabi Sulaiman. Karena Istana “Almasih Dajjal” yang disebut “The 3rd Temple” harus dibangun tepat dibekas istana Nabi Dawud/ Nabi Sulaiman.

Dan nantinya Allah akan mengirim AlMasih Dajjal yang kemudian umat Yahudi akani  mengakuinya sebagai Almasih.

Jadi sangat gampang disimpulkan bahwa para penguasa yang bersekutu dengan Israel sama saja mereka sedang bersama Dajjal.

 

Kita kutip lagi Hadist Shahih Bukhari No.3201 :

“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca  Al-Qur’an, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’an, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”.(HR. Bukhâri No. 3201).

 

Faktanya , Beberapa tahun terakhir  Kita melihat fenomena besar yang persis seperti yang digambarkan Hadist diatas. Yaitu ketika koalisi negara2 pimpinan Arab Saudi mengajak seluruh pemimpin negara2 mayoritas Islam untuk bergabung dalam koalisi membantai Negara tetangganya  Yaman negara Muslim paling miskin.  Koalisi ini juga ikut andil dalam pembentukan kelompok2 yang menghancurkan Suriah. Kemudian disebarlah fitnah  bahwa kaum Shiah adalah sesat. Jelas  yang diissayaratkan Nabi itu sedang terjadi lima tahun ini.

Mereka mengajak Pemimpin Negara Islam lain untuk seakan “berjihad” dengan membantai penduduk  Negara mayoritas  Shiah yang dianggap kafir, padahal tidak satupun Ayat dan Hadist yang memandu bahwa musuh Islam adalah sekte Islam lain , Justru yang ada Larangan keras mengkafirkan Muslim lain apalagi menyerang dan mengusir dari kampungnya.