TASAWUF



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha pengasih lagi Maha penyayang
يَنْبَغِى لِكُـلِّ شَارِعٍ فِى فَنٍّ مِنَ الفُنُونِ أَنْ يَتَصَوَّرَهُ وَيُعَرِّفَهُ قَبْلَ الشُّرُوْعِ فِيْهِ لِيَكُونَ عَلَى بَصِيْرَةٍ فِيْهِ وَيَحْصُلُ التَّصَوُّرُ بِمَعْرِفَةِ المَباَدِى العَشَرَةِ المَنْظُومَةِ فىِ قَولِ بَعْضِهِمْ :
Seyogya yang mengandung pahala sunnah, bagi setiap orang yang hendak mempelajari suatu ilmu, terlebih dahulu harus mengetahui penguraian-penguraian ilmu yang akan di pelajari, dengan harapan agar senantiasa dapat mewaspadai ilmu yang akan di pelajari, dan penguraian-penguraian ilmu itu adalah dengan cara megenali 10 macam kerangka ilmu, sebagaimana penjelasan sya’ir yang di abadikan sebagian Ulama :
 إِنَّ مَباَدِى كُـلَّ فَنٍّ عَشْـرَةُ          *       الحَـدُّ وَالمَوْضـُوعُ ثُمَّ الثَّـمْرَةُ
وَفَضْـلُهُ وَنِسْـبَةٌ وَالوَاضِـعُ          *       الإِسْمُ الإِسْتِمْدَادُ حُكْمُ الشَّارِعُ
مَسَائِلٌ وَالبَعْضُ بِالبَعْضِ اكْتَفَى         *       وَمَنْ دَرَى الجَمِيْعَ حَازَ الشَّـرَفاَ
Ø  Sesungguhnya kerangka ilmu itu berjumlah sepuluh
Definisinya, penempatannnya serta hasilnya
Ø  Keutamaannya, perbandingannya dan penciptanya
Namanya, sumbernya, hukum agamanya
Ø  Dan masalah-masalahnya, cukup diuraikan sebagian
Namun siapa yang uraikan semua, dapatkan kemuliaan.
وَالآنَ نُشَرِعُ فِى فَنِّ التَّصَوُفِ فَنَقُولُ :
Dan sekarang kita akan mempelajari ilmu Tasawuf, maka saya katakan ;
حَدُّهُ : عِلْمٌ يُعْرَفُ بِهِ أَحْواَلُ النَّفْسِ وَصِفاَتِهاَ الذَّمِيْمَةِ وَالحَمِيْدَةِ
  1. Batasan ( definisi ) ;
 Batasan ilmu Tasawuf adalah suatu ilmu yang menjadi pedoman untuk mengetahui keadaan hawa nafsu setiap orang dan sifat-sifatnya, baik sifat-sifat yang tercela ataupun sifat-sifat yang terpuji.
وَمَوْضُوعُهُ : النَّفْسُ مِنْ حَيْثُ ماَيُعْرَضُ لَهاَ مِنَ الأَحْواَلِ وَالصِّفاَتِ
  1. Penempatan ( ruang lingkup ) ;
Penempatan atau letak ilmu Tasawuf adalah menerangkan hawa nafsu sekiranya dari membicarakan yang terjadi padanya baik dari sisi keadaan ataupun dari sisi sifat-sifatnya.
وَثَمْرَتُهُ : التَّوَصُلُ بِهِ إِلىَ تَخْلِيَّةِ القَلْبِ عَنِ الأَغْياَرِ وَتَحْلِيَّتِهِ بِمُشاَهَداَتِ المُلُكِ الغَفَّارِ
  1. Buah ( hasilnya ) ;
Hasil mempelajari ilmu Tasawuf adalah sebagai penghubung untuk dapat mengosongkan hati dari setiap selain Allah Swt dan menghiasi hati dengan menyaksikan Allah Yang Maha Raja nan Maha pengampun.
وَفَضْلُهُ : فَوْقاَنُهُ عَلَى ساَئِرِ العُلُوْمِ مِنْ جِهَةِ أَنَّهُ يُوْصِلُ إِلىَ تَخْلِيَّةِ القَلْبِ عَنِ الأَغْياَرِ وَتَحْلِيَّتِهِ بِمُشاَهَداَتِ المُلُكِ الغَفَّارِ
  1. Keutamaan ( kelebihannya ) ;
Keutamaan ilmu Tasawuf adalah melebihi keutamaan ilmu yang lain di lihat dari sisi bah ilmu Tasawuf akan menghubungkan untuk dapat mengosong-kan hati dari setiap selain Allah Swt dan menghiasi hati dengan menyaksikan Allah Yang Maha Raja nan Maha pengampun.
وَنِسْبَتهُ : لِلْعُلُوْمِ فَهِىَ أَنَّهُ أَصْلُ كُلِّ عِلْمٍ وَماَسِواَهُ فَرْعٌ وَنِسْبَتُهُ لِلْباَطِنِ كَنِسْبَةِ الفِقْهِ إِلىَ الظَّاهِرِ 
  1. Perbandingan ilmu Tasawuf dengan Ilmu lainnya ;
 Perbandingan ilmu Tasawuf dengan ilmu-ilmu lainnya adalah bahwa ilmu Tasawuf adalah dasar bagi setiap ilmu dan selain ilmu Tasawuf adalah cabang-cabangnya. Dan perbandingan ilmu Tasawuf dengan batin adalah seperti ilmu Fiqih pada ilmu dohir.
وَوَاضِعُوْهُ : فَهُمْ الأَئِمَّةُ الأَعْياَنِ العاَرِفُوْنَ بِرَبِّهِمْ المَناَنِ كاَلشَّيْخِ ابْنِ عَطاَءِ اللهِ وَالإِماَمِ الغاَزَلىِ وَغَيْرِ ذَلِكَ
  1. Pencipta ( penyusun ) ;
Pencipta ilmu Tasawuf adalah para Imam hakikat yaitumereka yang makrifat kepada Tuhannya Yang Maha memberi, seperti Syekh Ibnu ‘Athoillah,Al-Imam Al-Gozaliy dan lain sebagainya.
Pencipta di sini artinya adalah mereka yang menulis serta menyusun buku-buku Tasawuf dan menyangkal faham-faham sesat yang di kemukakan kaum Mu’tazilah atau kaum-kaum sesat lainnya, pencipta disini diartikan menulis kitab-kitab tentang pelajaran Tasawuf karena tidaklah betul ilmu Tasawuf di ciptakan oleh mereka secara sesunguhnya, karena ilmu tauhid telah ada di bawa oleh setiap Nabi-nabi dari semenjak Nabi Adam as. Hingga zaman Nabi Muhammad di hari Qiyamah.
وَاسمُهُ : عِلْمُ التَّصَوُفِ أَوْ عِلْمُ الأَخْلاَقِ
  1. Nama ;
 Ilmu ini di namakan dengan ilmu “Tasawuf” artinya ilmu sufistik, atau di sebut juga dengan ilmu akhlaq, dalam melatih serta mengendalikan hawa nafsu.
وَاسْتِمْدَادُهُ : مِنَ كَلاَمِ اللهِ وَكَلاَمِ رَسُوْلِهِ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْناَنٍ وَذَوِى اليَقِيْنِ وَالعِرْفاَنِ
  1. Nara Sumber ;
 Sumber ilmu Tasawuf adalah dari firman-firman Allah Swt, sabda-sabda Nabi rasulullah Saw yaitu penghulu dari keturunan Adnan, dan juga dari para Ulama yang memiliki keyakinan yang sungguh dan para ahli makrifat.
وَحُكْمُهُ : الوُجُوْبُ العَيْنِى عَلَى كُلِّ مُكَلِّفٍ , وَذَلِكَ ِلأَنَّهُ كَماَيَجِبُ تَعَلُّمُ ماَيُصْلِحُ الظَّاهِرَ كَذَلِكَ يَجِبُ تَعَلُّمُ ماَيُصْلِحُ الباَطِنَ
  1. Hukum ;
Hukum mempelajari ilmu Tasawuf adalah wajib ‘Aeni([1]) atas setiap mukallaf([2]) hukum demikan dikarenakan bahwa sesungguhnya sebagaimana diwajibkan mempelajari ilmu yang memperbaiki dohir (ilmu Fiqih) demikian juga diwajibkan untuk mempelajari ilmu yang memperbaiki batin (ilmu Tasawuf).
وَمَسَائِلُهُ ؛ اَلقَضاَياَ الَّتِى يُبْحِثُ فِيْهاَ عَنْ عَواَرِضِهِ الذَّاتِيَّةِ كاَلفَناَءِ وَالبَقاَءِ وَالمُراَقَبَةِ وَغَيْرِ ذَلِكَ .
10.  Masalah-masalah ( perihal ) ;
Masalah-masalah ilmu Tasawuf adalah kaidah-kaidah yang membahas sifat-sifat hawa nafsu yang berjenis Dzat, seperti kebinasaan, kekekalan, pendekatan diri kepada Allah Swt dan lain sebagainya.
URAIAN BISMILLAH VERSI ILMU TASAWUF
وَيَنْبَغِى أَيْضًا لِكُلِّ شَارِعٍ فِى فَنٍّ مِنَ الفُنُونِ أَنْ يَتَكَلَّمَ بِطَرْفِ البَسْمَلَةِ مِمَّايُنَسِبُ ذَلِكَ الفَنَّ وَفَاءً بِحَقِّ البَسْمَلَةِ وَوَفَاءً ِبِحَقِّ الفَنِّ المَشْرُوعِ , وَحَقُّ الفَنِّ أَنْ يَتَكَلَّمَ الشاَّرِعُ بِطَرْفِ البَسْمَلَةِ مِمَّايُنَاسِبُ ذَلِكَ الفَنَّ المَشْروُعِ , وَحَقُّ البَسْمَلَةِ أَنْ لاَيَتْرُكَ الكَلاَمَ عَلىَ البَسْمَلَةِ رَأْسًا
Seyogya yang mengandung nilai pahala sunnah juga, bagi orang yang hendak mempelajari sebuah ilmu adalah agar mengenali sepucuk uraian Bismillah menurut ilmu yang akan di pelajari, karena mengenal sepucuk uraian Bismillah adalah memenuhi hak Bismillah dan memenuhi hak ilmu yang di pelajari, hak ilmu adalah harus membicarakan sepucuk bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu tersebut, sedangkan hak Bismillah adalah sama sekali tidak meninggalkan membicarakan bahasan uraian Bismillah.
وَالآنَ نُشَرِعُ فىِ فَنِّ التَّصَوُفِ فَيَنْبَغِىعَلَيْنَا أَنْ نَتَكلَّمَ ِبِطَرْفِ البَسْمَلَةِ مِمَّايُنَسِبُ الفَنَّ التَّصَوُفِ
Saat ini kita hendak mempelajari ilmu Tasawuf maka selayaknya kita terlebih dulu membicarakan sepucuk bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu Tasawuf.
فَنَقُولُ أَنَّ مِمَّايَتَعَلَقُ بِالبَسْمَلَةِ مِنَ المَعاَنىِ الدَّقِيْقَةِ ماَقِيْلَ ؛ إِنَّ الباَءَ بَهاَءُ اللهِ وَالسِّيْنُ سَناَءُ اللهِ وَالمِيْمُ مَجْدُ اللهِ .
Maka kami katakan bahwa diantara makna-makna halus yang berkaitan dengan Bismillah adalah seperti dikatakan ; bahwa huruf Ba artinya keagungan Allah, huruf Sin artinya keluhuran derajat Allah dan huruf Mim artinya kemuliaan Allah.
وَقِيْلَ ؛ الباَءُ بُكاَءُ التَّائِبِيْنَ وَالسِّيْنُ سَهْوُ الغاَفِلِيْنَ وَالمِيْمُ مَغْفِرَتُهُ لِلْمُذْنِبِيْنَ
Dan disebutkan ; huruf Ba artinya tangisan orang-orang yang bertaubat, huruf Sin artinya lalainya orang-orang lupa dan huruf Mim artinya ampunan Allah Swt kepada orang-orang yang berdosa.
وَقاَلَ بَعْضُ الصُّوْفِيَّةِ ؛ أَللهُ ِلأَهْلِ الصَّفاَ , الرَّحْمَنُ ِلأَهْلِ الوَفاَ , الرَّحِيْمُ ِلأَهْلِ الجَفاَ .
Sebagian Ulama ahli Tasawuf berkata ; dalam kalimat Bismillah Allah adalah bagi ahli shofa (yang suci hatinya), Ar-Rohmaan adalah bagi ahli Wafa (yang dikabulkan permohonannya) dan Ar-Rohiim adalah bagi ahli Jafa (jahat dan durhaka kepada Allah Swt).
وَقاَلُوْا ؛ أَوْدَعَ اللهُ جَمِيْعَ العُلُوْمِ فىِ الباَءِ أَىْ بىِ كاَنَ وَبىِ يَكُوْنُ ماَ يَكُوْنُ , فَوُجُوْدُ العَواَلِمِ بىِ وَلَيْسَ لِغَيْرِى وُجُوْدٌ حَقِيْقِىٌ إِلاَّ بِالإِسْمِ وَهُوَ مَعْنَى قَوْلِهِمْ ؛ ماَنَظَرْتُ فىِ شَيْءٍ إِلاَّ وَرَأَيْتُ اللهَ فِيْهِ أَوْ قَبْلَهُ
Para Ulama ahli Tasawuf atau ahli makrifat berkata ; Allah menyimpan semua ilmu pada huruf Ba, artinya “Olehku telah terjadi sesuatu telah terjadi, olehku pula akan terjadi sesuatu akan terjadi”. Oleh karenanya wujud semua alam adalah sebab Aku, dan selain Aku tidak ada wujud yang hakiki kecuali dengan nama-Ku, hal ini adalah makna pendapat para Ulama ahli makrifat, yaitu “Tidak semata-mata aku melihat sesuatu perkara melainkan aku melihat Allah Swt akan adanya perkara itu atau sebelum adanya perkara itu”
وَالرَّحْمَنُ أَيْضاً ؛ كَثِيْرُ الرَّحْمَةِ وَرَحْمَتُهُ عاَمَّةٌ عَلَى جَمِيْعِ مَخْلُوْقاَتِهِ فَيَنْبَغِى لِكُلِّ شَخْصٍ أَنْ يَرْحَمَ أَخاَهُ لِلْمُواَفَقَةِ لَهُ عَزَّ وَجَلَّ .
Lafadz Ar-Rohmaan juga mengandung makna ; banyak kasih sayang, dan rahmat Allah adalah menyeluruh kepada semua makhluk-Nya, oleh karena itu setiap orang selayaknya dapat mengasihi sesama saudaranya, menyamai dengan kasih sayang yang terkandung dalam lafadz Ar-Rohmaan, yaitu sifat Allah Yang Maha luhur nan Maha Mulia.