Jumat, 16 Februari 2018

Kisah haji mabrur

Seorang ulama, Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al Marwazi, ulama terkenal di Makkah, menceritakan riwayat ini.

Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka,
Berapa banyak yang datang tahun ini? tanya malaikat kepada malaikat lainnya.

Tujuh ratus ribu, jawab malaikat lainnya.
Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?
Tidak satupun

Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
Apa? ia menangis dalam mimpinya.Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?

Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.
Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.

Kok bisa
Itu Kehendak Allah
Siapa orang tersebut?
Said bin Muhafah, tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)

Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun. Sepulang haji, ia tidak langsung pulang kerumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.

Sampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya.Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Said bin Muhafah.

Ada, ditepi kota Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya. Sesampai disana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh.

Benarkah Anda bernama Said bin Muhafah?tanya Ulama itu.
Betul, siapa tuan?
Aku Abdullah bin Mubarak
Said pun terharu, "Bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?

Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya iapun menceritakan perihal mimpinya.

Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah Anda perbuat, sehingga Anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?
Wah, saya sendiri tidak tahu!
Coba ceritakan bagaimana kehidupan Anda selama ini.

Maka Said bin Muhafah bercerita.Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar :

Labbaika Allahumma labbaika.
Labbaika la syarika laka labbaika.
Innal hamda wannimata laka wal mulka.
laa syarika laka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Segala nimat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu.
Tiada sekutu bagiMu.

Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis Ya allah aku rindu Mekah, Ya Allah aku rindu melihat kabah
Izinkan aku datang..
izinkan aku datang ya Allah..

Karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji.

Saya sudah siap berhaji
Tapi anda batal berangkat haji
Benar
Apa yang terjadi?
Istri saya hamil, dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat
Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?
Ya sayang
Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku

Sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh.Disitu ada seorang janda dan enam anaknya.
Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit.

Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya.
Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan Tidak boleh tuan.
Dijual berapapun akan saya beli
Makanan itu tidak dijual, tuan katanya sambil
berlinang air mata.

Akhirnya saya tanya kenapa? Sambil menangis, janda itu berkata Daging ini halal untuk kami, namun haram untuk tuan katanya.Dalam hati sayaberkata, bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?

Karena itu saya mendesaknya lagi Kenapa?
Sudah beberapa hari ini kami tidak makan.
Di rumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.
Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".

Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang.
Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.

Ini masakan untukmu
Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.
Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi

Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak tak bisa menahan air mata.
Kalau begitu Engkau memang patut mendapatkannya."[ ]

Sumber : Isnet

Fadilatudz Dzikri

*Bab Fadilatudz dzikri*
( irsyadul ibad )

Majlis Dzikir Nurul Abror
Resume pengajian malam jumat

Pembimbing: *Ust Ahmad Mukhlisin Al-hafidz*
Tempat : Masjid Nurul Abror
Hari tgl. : Malam Jumat
Tanggal : 1 Jumadits-tsani 1439H

1. Afdlolul kalam al quran
2. Lafadz *Dzikir* terdiri dari huruf *dzal-kaf-ra* = dzal dgn harokat kasroh, kaf dengan harokat sukun, ra dengan harokat domahtein = dibaca *dzikrun* artinya dzikir
Kalau salah harokat, dza dgn fathah, kaf dgn fathah, ra dgn domahtein berbunyi = *Dzakarun* = orang laku laki
Dzikir berasal dari kalimat ذكر، يذكر، ذكرا yang artinya mengingat sesuatu atau menyebut setelah lupa atau berdoa kepada Allah. Dzikir juga bermakna mengingat sesuatu atau menghafalkan sesuatu. Juga dapat dimaksudkan dengan sesuatu yang disebut dengan lidah atau suatu yang baik.

3 Dziki lisan– Dzikir dengan lisan

“Pertama: Menyebut nama-nama dan sifat-sifat Allah dan menggunakkannya untuk memuji dan menyanjungNya.

Seperti dengan ucapan “Subhanallah”, “Alhamdulilaah”, “Laa ilaaha illalllah” atau dzikir-dzikir yang semisal.

Dzkir jahar kelbihannya
a. Kompak,
b. bisa melatih jamaah yg belum bisa
c. malaikat keliling ke majlis dzikir setiap hari, minta apa?
d. malaikat menaungi dengan membukakan sayapnya  sampai ke langit dunia ke jamaah ahli dzikir

4. Dzikir qolbi
– Dzikir dengan hati

Seperti engkau mengingat-ngingat nikmatNya, memikirkan penciptaanNya yang sempurna, menyadari akan kehadiranNya yang menyaksikan segala perbuatan kita, menyadari akan ilmuNya Yang Maha Mengetahui apa isi hati kita, menyadari akan PenglihatanNya yang Maha Melihat apa yang kita perbuat, menyadari akan PendengaranNya yang Maha Mendengar ucapan lisan kita, bertawakkal kepadaNya, dst. ini semua dzikir hati.

5. – Dzikir dengan penggabungan hati dan lisan

yaitu penggabungan keduanya, disaat kita berdzikir dengan lisan, diwaktu itu pula engkau menghadirkan hati. dan inilah sebaik-baiknya dzikir.
Yg bagus dzikir lisan dgn dzikir qolbi nyambung

Misal baca tahlil, sunanya huruf *la* nya dibaca panjang biar eling hatine nyambung karo gusti Alloh.

Ala bidzikrillah tatma'iunnul qulub

6. fazkuruuniii azkurkum

فَاذْكُرُوْنِيْۤ  اَذْكُرْكُمْ وَاشْکُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
fazkuruuniii azkurkum wasykuruu lii wa laa takfuruun

"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)

7. Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “....
....................Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

8. Kisah abu umamah

Abu Said Al Khudri mengisahkan: “Suatu hari Rasulullah SAW masuk masjid, disana beliau menemukan ada seorang sahabat bernama Abu Umamah yang sedang duduk. Beliau bertanya: “Wahai Abu Umamah, kenapa aku melihat engkau sedang duduk di luar waktu salat?” Ia menjawab: “Aku bingung memikirkan hutangku, wahai Rasulullah.” Beliau berkata: “Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah do’a yang apabila engkau membacanya, maka Allah ta’ala akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?” ‘Tentu wahai Rasulullah’ Beliau bersabda: “jika kau berada di waktu pagi maupun sore bacalah do’a ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

“Allohumma inni a’udzubika minal hammi wal hazani, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijali”

(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas, Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan manusia)

Abu umamah berkata: “Setelah membaca do’a tersebut, Allah ta’ala berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku.” (HR Abu Dawud).