Senin, 13 September 2021

Kata-kata Mutiara Gus Baha


28 Kata-kata Mutiara Gus Baha, Menyejukkan Jiwa

KH. Ahmad Bahauddin / Gus Baha (Instagram)
,
Jakarta - Kata-kata mutiara Gus Baha mempunyai makna yang dalam dan menyejukkan hati. Bagi yang belum tahu, Gus Baha merupakan satu di antara ulama ternama di Indonesia.

Pria bernama lengkap KH. Ahmad Bahauddin Nursalim itu kini menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al Quran di Rembang, Jawa Tengah.

Gayanya yang sederhana membuat Gus Baha dikagumi banyak orang dari berbagai kalangan.

Santri kesayangan almarhum KH. Maumoen Zubair tersebut juga memiliki pengetahun yang mendalam tentang Al-Qur'an. Wajar tentunya jika Gus Baha sangat ahli tafsir Al-Qur'an.

Di sisi lain, metode ceramah Gus Baha dengan bahasa-bahasa sederhana membuat banyak orang menyukainya. Tak hanya itu, ceramah dari Gus Baha juga sangat menyejukkan hati.

Banyak terdapat kata-kata mutiara Gus Baha yang menjadi pegangan orang-orang yang mendengarkan ceramahnya.

Berikut ini kumpulan kata-kata mutiara Gus Baha, seperti disadur dari Dream, Jumat (19/6/2020). 

2 dari 2 halaman

Kata-kata Mutiara Gus Baha



Ilustrasi Ibadah. Credit: pexels.com/AliArapoglu

1. "Seberapa besar pengorbanan yang ia lakukan, maka dari situlah kita akan tahu betapa besar cintanya kepadamu".

2. "Untuk menjadi yang terbaik. Kamu harus mempunyai mimpi yang besar serta semangat untuk mewujudkannya".

3. "Harapan dan keinginan ini seharusnya sejalan. Ya sejalan dengan betapa besar usaha yang kamu lakukan dalam mewujudkannya".

4. "Sering kali kita mengabaikan hal-hal kecil, padahal dari sanalah sesuatu yang besar lahir dan tumbuh".

5. "Saat kamu merasa tidak ada orang yang berada di pihakmu, tenanglah karena Allah selalu bersamamu".

6. "Allah mengabulkan doa-doa ketika kita sudah siap, bukan ketika kita menginginkannya".

7. "Jangan membenci orang yang sedang kafir saat ini, bisa saja suatu saat orang tersebutlah yang mensyafaati kamu. Tirulah Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang berdoa kepada Allah SWT untuk Sayyidina Umar Bin Khatab yang saat itu sedang kafir".

8. "Allah tidak pernah ingkar pada hamba-Nya, meski sekecil biji Zarrah pun janji Allah selalu ditepati".

9. "Terkadang, mungkin Allah membuat hamba-Nya merasa kecewa, namun percayalah Ia hanya ingin engkau kembali berharap hanya kepada-Nya".

10. "Allah akan mengganti semua luka yang pernah engkau rasakan dengan kebahagiaan yang tak pernah terduga".

Backfill-Bola-5

11. "Jangan pernah putus asa saat merasa dalam kesulitan, sebab Allah menyertakan kemudahan setelah kesulitan".

12. "Bersyukur itu perlu terus latihan. Jangan hanya rasa syukur hanya saat memiliki sesuatu".

13. "Tak masalah saat ini kamu miskin. Bisa jadi itu alasan Allah kelak untuk membawamu ke surga-Nya".

14. "Di akhirat, kenangan yang paling indah di dunia adalah, seberapa sering kita sujud kepada Allah SWT".

15. "Cinta mungkin terkadang membuatmu rapuh, tetapi berterima kasihlah kepadanya, karena cinta darinya bisa membuatmu lebih kuat dari sebelumnya".

16. "Hidup yang keren adalah hidup yang pola pikirnya menunggu waktu ibadah sambil melakukan kemanfaatan".

17. "Sebuah langkah kecil merupakan sebuah awal yang begitu panjang".

18. "Sering kali kita mengabaikan hal-hal kecil, padahal dari sanalah sesuatu yang besar lahir dan tumbuh".

19. "Kebodohan itu merusak, tetapi merasa dirinya paling pintar lebih merusak".

20. "Yang abadi adalah yang kita sedekahkan".

21. "Sebesar apa pun dosa seseorang, tidak ada yang berhak menghalangi rasa cinta hamba pada Tuhannya, meski cara yang digunakan untuk menunjukkan rasa cinta itu terasa aneh di mata kita".

22. "Barang siapa belajar tanpa guru, maka gurunya adalah setan".

23. "Salah satu kebiasaan buruk manusia ialah suka membawa-bawa nama Allah untuk kepentingan dirinya, seolah-olah apa yang ada di pikirannya selalu sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah".

24. "Cinta mungkin terkadang membuatmu rapuh, tetapi berterima kasihlah kepadanya, karena cinta darinya bisa membuatmu lebih kuat dari sebelumnya".

25. "Kebodohan itu merusak, tapi sok pintar itu jauh lebih merusak".

26. "Kita ini mudah mencintai orang yang berjasa dalam hidup kita, tapi kenapa tidak mudah mencintai Allah yang jasa-jasanya sangat besar dalam hidup kita".

27. "Untuk memperbaiki manusia itu butuh proses, tidak bisa langsung dihabisi. Jika tugas kenabian hanya untuk menghabisi keburukan, tentu bermitra dengan Izrail jauh lebih efektif ketimbang bermitra dengan Jibril".

28. "Mencintai tidak cukup dengan tidak melukai yang dicintai. Tapi, juga harus sabar saat dilukai yang dicintai".

 

Disadur dari:  (Reporter: Reni Novita Sari. Published: 8/6/2020).

Adab Menagih Hutang


4 Adab Menagih Hutang dalam Islam, Salah Satunya Saat Jatuh Tempo Sesuai Kesepakatan

September 11, 2021  

 Ini terkadang kita merasa tidak enak untuk menagih hutang kepada orang lain.

Memberi bantuan berupa meminjamkan uang kadang lebih mudah dibanding menagih hutang tersebut.

Saat menagih hutang pun jangan hanya memikirkan uang bisa kembali dengan menghalalkan berbagai cara dan tindakan.

Tentu ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam menagih hutang. Seperti dalam agama islam mengajarkan adab dalam menagih hutang.

Dikutip dari postingan akun Instagram @bimasislam yang diunggah pada 09 September 2021.

Ada 4 adab menagih hutang menurut islam yang bisa dilakukan

1. Tagihlah hutang saat sudah jatuh tempo sesuai kesepakatan

Menagih hutang dilakukan saat waktu yang telah disepakati bersama sudah jatuh tempo.

Hal ini dijelaskan dalam kitab Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah bahwa Imam Ahmad bin Hanbal berkata "Selayaknya pemberi pinjaman untuk menepati janjinya,".

2. Tagihlah hutang dengan cara yang baik

Menagih hutang dengan menggunakan cara yang sopan dan baik-baik.

Sebagaimana Hadits Riwayat Ibnu Majah "Siapa yang menuntut haknya, sebaiknya menuntut dengan baik, baik kepada orang yang ingin menunaikannya atau pada orang yang tidak ingin menunaikannya,"

3. Jangan menyulitkan yang berhutang bila belum mampu membayar

Bila yang berhutang belum mampu untuk membayar hutangnya, maka sebaiknya tunggulah sampai dia mampu membayar.

Bila perlu maka bebaskanlah hutangnya tersebut.

4. Tidak boleh mengambil keuntungan dari utang

Dalam memberi pinjaman utang maka janganlah mengambil keuntungan yang mengandung riba seperti bunga pinjaman