Selasa, 25 Juli 2023

Ajaran-ajaran Muhammad Abdul Wahhab atau Wahabiyyah

Ajaran-ajaran Muhammad Abdul Wahhab atau Wahabiyyah tersebut, antara lain.
1.    Orang yang beribadah kepada selain Allah adalah kafir; karena itu boleh dibunuh.
2.    Oleh karena Allah adalah Mahaesa dalam menerima ibadah, maka tidak boleh berdoa kepada Allah melalui perantara (wasilah)
3.    Meminta pertolongan kepada syekh-syekh atau wali-wali tarikat yang terbaring dalam kuburan, baik untuk mendapatkan jodoh, anak, rezeki, dan keselamatan adalah syirik.
4.    Haram berzikir dan membaca wiirid dengan menggunakan buah tasbih, tetapi cukup dengan menghitung keratan jari.
5.    Bidah, takhayul, dan khurafat wajib dibasmi
6.    Termasuk perbuatan bidah adalah memperingati maulid Nabi SAW, menyelenggarakan halqah zikir, membaca kitab-kitab manaqib, kitab-kitab tawassulat, dan Dalail- al-Khairat.
7.    Pintu ijtihad tidak tertutup; karena itu siapa saja yang sudah memenuhi syarat-syaratnya, boleh berijtihad.
8.    Tidak boleh taklid dalam beragama
9.    Sumber ajaran Islam hanya Alquran dan al-sunnah. Kalau masih diperlukan ijtihad untuk menggali hukum yang tidak ada nasnya di dalam Alquran dan al-Sunnah, kedudukannya bukanlah sebagai sumber, melainkan sebagai metode saja, termasuk di dalamnya qiyas.
10   Kalau terdapat pertentangan antara pendapat Imam mazhab, seperti Ahmad ibn Hanbal dengan Alquran dan al-Hadits, pendapat Imam mereka, mereka tinggalkan dan mereka ambil penegasan dari Alquran atau al-sunnah.
https://www.google.com/amp/s/sangpencerah.id/2013/09/apa-hubungan-muhammadiyah-dan-wahabi/%3famp

Muhammadiyah tidak Dipengaruh oleh Wahhabi, tetapi dipengaruh oleh Gerakan dan pemikiran Pembaruan yang Diusung oleh Muhammad Abduh dan  Muhammad Rasyid Ridla.

Beda Muhamadiyah Dengan Wahabi

Pelatihan Kader Tarjih tingkat Nasional yang diadakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghadirkan beberapa narasumber ahli yang kompeten di bidangnya, yang berasal dari lingkungan Muhammadiyah sendiri. Pada kesempatan pertama, Jum'at, 20 Januari 2012 malam, Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A., Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, dan KRT. Drs. H. A. Muhsin Kamaludiningrat membawakan materi Konsep Kelembagaan dan Manhaj Tarjih Muhammadiyah. Syamsul menyampaikan, tajdid sebagai identitas Muhammadiyah mempunyai dua makna, purifikasi dan dinamisasi. Purifikasi atau pemurnian untuk bidang akidah dan dinamisasi untuk bidang muamalah duniawiyah.

Pada sesi kedua pagi harinya, Sabtu 21 Januari 2012, dengan materi Paham Agama dalam Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.A. mengatakan bahwa tidak diragukan lagi, KHA Dahlan banyak dipengaruhi ide-ide Muhammad bin Abdul Wahab, khususnya dalam bidang akidah. Hal ini tentu saja memberi pengaruh pada gerakan Muhammadiyah yang didirikannya. Namun begitu, tidak berarti Muhammadiyah berafiliasi mazhab kepada Abdul Wahab (baca: Wahabi/Salafi). Banyak hal lain yang memberikan inspirasi KHA Dahlan untuk mendirikan Muhammadiyah, sedang pemikiran Abdul Wahab hanya salah satunya.

Bahkan, Yunahar menegaskan, Muhammadiyah berbeda dengan Wahabi. Dalam hal dakwah khususnya, Wahabi bergandeng tangan dengan penguasa untuk menghancurkan tempat-tempat yang digunakan untuk melakukan perbuatan syirik secara frontal. Sementara Muhammadiyah dalam beramar makruf nahi munkar lebih mengedepankan prinsip tausiyah, menyampaikan nasehat kebenaran.

Para peserta yang berasal dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah se-Indonesia cukup antusias menjadi peserta kegiatan ini, walaupun jadwal yang demikian padat. *amr)