Sabtu, 19 November 2022

Sifat Wali Yang Jarang Dibahas

1. Wali tidak suka meneliti sifat manusia sbg mahluq: manusia, jin, surga, kedahsyatan neraka, ancaman meteor jatuh dari langit, gempa bumi, tsunami dsb, semuanya mahluk, Hanya dzat Allah yg patut disifati, Allah maha perkasa, dzat maha pengampun, dzat yg menghinakan, dzat yg memuliakan, dzat yg bisa memuliakan orang biasa bisa ditaqdir bisa jadi presiden

2.Wali dalam dakwah nampak cair bukan ciri wali orang yg diawal khutbahnya selalu bawakan hadits: "Kuulu bidah dholalah wa kullu dholalah fin nar" kadang suka yg ektreem, kadang disamarkan sangat mudah sumpah "demi Allah demi rasulullah" atau "sesuai al quran sesuai sunah" dalam dakwahnya merasa mereka pemilik surga, penumpas kemungkaran, padahal zalim ada kafir kersane Allah. Allah pernah ngutus orang lebih alim dari ustadz manpun yaitu nabi musa as terhadap seorang paling zalim di muka bumi yaitu fira'un, itupun disuruh Allah berdakwah dgn kalimat yg santun "qaulallayina"

3.  wali tidak akan mengatakan "jangan urusui orang lain urus aja diri sendiri"
Hati orang kadang sulit terima kebenaran dari orang lain. Tugas seorang hanya menyampaikan, perkara menerima atau tidak terserah Allah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَا عَلَيْنَاۤ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
wa maa 'alainaaa illal-balaaghul-mubiin
"Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.""
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 17)

4. Wali mudah syukur dari hal yg kacil, sesuap nasi, seteguk air, suka tertawa karena luasnya rahmat Allah, selalu ramah dgn orang lain bahkan semua orang sekalipun dengan non muslim 

5. Khawarij bisa muncul dari kelompok manapun menyamarkan kebenaran bukan dari guru, sedang ambil ilmu dari kertas (suhuf, sangat jelek) umumnya mereka ambil ilmu dari baca literasi, studi pustaka, tanpa guru, hanya standar sahih, hasan, dhaif dan kadang ambil kesimpulan merasa dipengaruhi dari gelar agama, atau gelar jabatan 

6. Mahluq niku lemah, butuh mangan, kadang sakit, ora bisa nahan mati, Allah yg maha perkasa 

7. Wali dipisohi ngguyu gpp ora wani misohi nang ngarepanku, tetep khusnu dzone karo wong sing misohi, ora kenal tetep untung ora wani utang (ha ha ha)