Jumat, 16 Februari 2018

Fadilatudz Dzikri

*Bab Fadilatudz dzikri*
( irsyadul ibad )

Majlis Dzikir Nurul Abror
Resume pengajian malam jumat

Pembimbing: *Ust Ahmad Mukhlisin Al-hafidz*
Tempat : Masjid Nurul Abror
Hari tgl. : Malam Jumat
Tanggal : 1 Jumadits-tsani 1439H

1. Afdlolul kalam al quran
2. Lafadz *Dzikir* terdiri dari huruf *dzal-kaf-ra* = dzal dgn harokat kasroh, kaf dengan harokat sukun, ra dengan harokat domahtein = dibaca *dzikrun* artinya dzikir
Kalau salah harokat, dza dgn fathah, kaf dgn fathah, ra dgn domahtein berbunyi = *Dzakarun* = orang laku laki
Dzikir berasal dari kalimat ذكر، يذكر، ذكرا yang artinya mengingat sesuatu atau menyebut setelah lupa atau berdoa kepada Allah. Dzikir juga bermakna mengingat sesuatu atau menghafalkan sesuatu. Juga dapat dimaksudkan dengan sesuatu yang disebut dengan lidah atau suatu yang baik.

3 Dziki lisan– Dzikir dengan lisan

“Pertama: Menyebut nama-nama dan sifat-sifat Allah dan menggunakkannya untuk memuji dan menyanjungNya.

Seperti dengan ucapan “Subhanallah”, “Alhamdulilaah”, “Laa ilaaha illalllah” atau dzikir-dzikir yang semisal.

Dzkir jahar kelbihannya
a. Kompak,
b. bisa melatih jamaah yg belum bisa
c. malaikat keliling ke majlis dzikir setiap hari, minta apa?
d. malaikat menaungi dengan membukakan sayapnya  sampai ke langit dunia ke jamaah ahli dzikir

4. Dzikir qolbi
– Dzikir dengan hati

Seperti engkau mengingat-ngingat nikmatNya, memikirkan penciptaanNya yang sempurna, menyadari akan kehadiranNya yang menyaksikan segala perbuatan kita, menyadari akan ilmuNya Yang Maha Mengetahui apa isi hati kita, menyadari akan PenglihatanNya yang Maha Melihat apa yang kita perbuat, menyadari akan PendengaranNya yang Maha Mendengar ucapan lisan kita, bertawakkal kepadaNya, dst. ini semua dzikir hati.

5. – Dzikir dengan penggabungan hati dan lisan

yaitu penggabungan keduanya, disaat kita berdzikir dengan lisan, diwaktu itu pula engkau menghadirkan hati. dan inilah sebaik-baiknya dzikir.
Yg bagus dzikir lisan dgn dzikir qolbi nyambung

Misal baca tahlil, sunanya huruf *la* nya dibaca panjang biar eling hatine nyambung karo gusti Alloh.

Ala bidzikrillah tatma'iunnul qulub

6. fazkuruuniii azkurkum

فَاذْكُرُوْنِيْۤ  اَذْكُرْكُمْ وَاشْکُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
fazkuruuniii azkurkum wasykuruu lii wa laa takfuruun

"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)

7. Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “....
....................Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

8. Kisah abu umamah

Abu Said Al Khudri mengisahkan: “Suatu hari Rasulullah SAW masuk masjid, disana beliau menemukan ada seorang sahabat bernama Abu Umamah yang sedang duduk. Beliau bertanya: “Wahai Abu Umamah, kenapa aku melihat engkau sedang duduk di luar waktu salat?” Ia menjawab: “Aku bingung memikirkan hutangku, wahai Rasulullah.” Beliau berkata: “Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah do’a yang apabila engkau membacanya, maka Allah ta’ala akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?” ‘Tentu wahai Rasulullah’ Beliau bersabda: “jika kau berada di waktu pagi maupun sore bacalah do’a ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

“Allohumma inni a’udzubika minal hammi wal hazani, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijali”

(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas, Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan manusia)

Abu umamah berkata: “Setelah membaca do’a tersebut, Allah ta’ala berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku.” (HR Abu Dawud).