Kamis, 29 November 2018

Bag 2 tafsir QS Ibrahim 27

Di dalam riwayat ini disebutkan bahwa:

"حَتَّى إِذَا خَرَجَ رُوحُهُ صَلَّى عَلَيْهِ كُلُّ مَلَكٍ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، [وَكُلُّ مَلَكٍ فِي السَّمَاءِ] وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، لَيْسَ مِنْ أَهْلِ بَابٍ إِلَّا وَهُمْ يَدْعُونَ اللَّهَ، عَزَّ وَجَلَّ، أَنْ يَعْرُجَ بِرُوحِهِ مَنْ قِبَلِهِمْ".

apabila rohnya telah keluar (dari jasad orang mukmin), maka memohonkan ampunan dan rahmat buatnya semua malaikat yang ada di antara langit dan bumi, demikian pula semua malaikat yang ada di langit. Dan semua pintu langit dibuka, tiada ahli suatu pintu langit pun melainkan mereka berdoa kepada Allah Swt. agar rohnya dinaikkan oleh mereka.

Di akhir hadis ini disebutkan,

"ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى أَصَمُّ أَبْكَمُ، وَفِي يَدِهِ مرزبَّة لَوْ ضُرِبَ بِهَا جَبَلٌ لَكَانَ تُرَابًا، فَيَضْرِبُهُ ضَرْبَةً فَيَصِيرُ تُرَابًا. ثُمَّ يُعِيدُهُ اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ، كَمَا كَانَ، فَيَضْرِبُهُ ضَرْبَةً أُخْرَى فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ". قَالَ الْبَرَاءُ: ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى النَّارِ، وَيُمَهَّدُ مِنْ فُرُشِ النَّارِ

"Lalu ia diserahkan kepada malaikat yang bengis, kejam, dan dingin serta tidak bicara; tangannya memegang gada, seandainya gada itu dipukulkan ke sebuah gunung, tentulah gunung itu hancur menjadi debu dengan sekali pukul. Lalu malaikat itu memukulnya sekali pukul, maka ia jadi debu, kemudian Allah mengem­balikannya seperti semula; dan malaikat itu kembali memukulnya dengan pukulan yang lain, maka menjeritlah ia dengan jeritan yang sangat keras, suara jeritannya terdengar oleh segala sesuatu kecuali manusia dan jin." Al-Barra mengatakan, "Lalu dibukakan baginya sebuah pintu yang menuju neraka dan dihamparkan baginya hamparan dari neraka."

Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari ayahnya, dari Khaisamah, dari Al-Barra sehubungan dengan makna firman-Nya: Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Ibrahim: 27) Bahwa makna yang dimaksud ialah azab kubur.

Al-Mas'udi telah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Mukhariq, dari ayahnya, dari Abdullah yang mengatakan bahwa sesungguhnya orang mukmin itu apabila mati, ia didudukkan di dalam kuburnya, lalu ditanyai, "Siapakah Tuhanmu, apakah agamamu, dan siapakah nabimu?" Maka Allah meneguhkannya, dan ia menjawab, "Tuhanku Allah, agamaku Islam, dan nabiku Muhammad Saw." Lalu Abdullah membacakan firman-Nya: Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Ibrahim: 27)

Imam Abdu ibnu Humaid telah meriwayatkan di dalam kitab Musnad-nya:

حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ قَتَادَةَ، حَدَّثَنَا أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ، وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ، إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ". قَالَ: "فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ " قَالَ: "فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَيَقُولُ: أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ". قَالَ: "فَيُقَالُ لَهُ: انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ، قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ". قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "فَيَرَاهُمَا جميعا". قال قَتَادَةُ: وَذُكِرَ لَنَا أَنَّهُ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا، وَيُمْلَأُ عَلَيْهِ خَضِرًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

bahwa telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Syaiban ibnu Abdur Rahman, dari Qatadah; telah menceritakan kepada kami Anas, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya seorang hamba itu apabila diletakkan di dalam kuburnya, dan teman-temannya telah berpaling meninggalkan­nya, sesungguhnya dia benar-benar mendengar suara terompah mereka, lalu ia didatangi oleh dua malaikat. Kedua malaikat itu mendudukkannya dan menanyainya, "Bagaimanakah menurutmu tentang lelaki ini (maksudnya Nabi Saw.)?" Adapun orang mukmin, ia akan menjawab, "Saya bersaksi bahwa dia adalah hamba dan utusan Allah." Lalu dikatakan kepadanya, "Lihatlah tempat dudukmu di neraka itu, kini Allah telah menggantinya untukmu dengan tempat duduk di surga." Nabi Saw. bersabda, "Maka dia melihat keduanya itu." Qatadah mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwa sesungguhnya diluaskan baginya tempat kuburnya seluas tujuh puluh hasta, dan dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan yang hijau segar sampai hari kiamat.

Imam Muslim meriwayatkan hadis ini dari Abd ibnu Humaid. Imam Nasai mengetengahkannya melalui hadis Yunus ibnu Muhammad Al-Mu-addib dengan sanad yang sama.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْج، أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ، أَنَّهُ سَأَلَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ فَتَّاني الْقَبْرِ فَقَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "إِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ تُبْتَلَى فِي قُبُورِهَا، فَإِذَا أُدْخِلَ الْمُؤْمِنُ قَبَرَهُ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ، جَاءَ مَلَكٌ شَدِيدُ الِانْتِهَارِ، فَيَقُولُ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ: أَقُولُ: إِنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ وَعَبْدُهُ. فَيَقُولُ لَهُ الْمَلَكُ: انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ الَّذِي كَانَ لَكَ فِي النَّارِ، قَدْ أَنْجَاكَ اللَّهُ مِنْهُ، وَأَبْدَلَكَ بِمَقْعَدِكَ الَّذِي تَرَى مِنَ النَّارِ مَقْعَدَكَ الَّذِي تَرَى مِنَ الْجَنَّةِ، فَيَرَاهُمَا كِلَيْهِمَا. فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ: دَعُونِي أُبَشِّرُ أَهْلِي. فَيُقَالُ لَهُ: اسْكُنْ. وَأَمَّا الْمُنَافِقُ فَيُقْعَدُ إِذَا تَوَلَّى عَنْهُ أَهْلُهُ، فَيُقَالُ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، أَقُولُ كَمَا يَقُولُ النَّاسُ. فَيُقَالُ لَهُ: لَا دَرَيْتَ، هَذَا مَقْعَدُكَ الَّذِي كَانَ لَكَ فِي الْجَنَّةِ، قَدْ أُبْدِلْتَ مَكَانَهُ مَقْعَدَكَ مِنَ النَّارِ". قَالَ جَابِرٌ: فَسَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ فِي الْقَبْرِ عَلَى مَا مَاتَ، الْمُؤْمِنُ عَلَى إِيمَانِهِ، وَالْمُنَافِقُ عَلَى نِفَاقِهِ".

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa'id, dari Ibnu Juraij; telah menceritakan kepadaku AbuzZubair, bahwa ia pernah bertanya kepada Jabir ibnu Abdullah tentang fitnah kubur. Maka Jabir berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kuburnya. Apabila seorang mukmin dimasukkan ke dalam kuburnya dan teman-temannya telah berpaling meninggalkannya, datanglah kepadanya malaikat yang sangat bengis. Lalu malaikat bertanya kepadanya, "Apakah yang kamu katakan sehubungan dengan lelaki ini (maksudnya Nabi Saw.)?" Seorang mukmin akan menjawab bahwa sesungguhnya dia adalah utusan dan hamba Allah. Maka malaikat berkata kepadanya, "Lihatlah tempat tinggalmu yang telah disediakan untukmu di dalam neraka, kini Allah telah me­nyelamatkan kamu darinya dan menggantikannya dengan tempat tinggal di surga seperti yang kamu lihat sekarang.” Dia melihat kedua-duanya. Maka orang mukmin akan berkata, "Biarkanlah aku menyampaikan berita gembira ini kepada keluargaku.” Maka dikatakan kepadanya, "Tinggallah kamu di sini!" Adapun orang munafik, maka ia didudukkan; dan apabila semua keluarganya telah pergi meninggalkannya, dikatakan kepadanya, "Bagaimana­kah pendapatmu tentang lelaki ini?” Ia menjawab, "Tidak tahu, saya hanya mengatakan seperti apayang dikatakan oleh orang lain.” Dikatakan kepadanya, "Kamu tidak tahu, sekarang inilah tempat tinggalmu yang telah disediakan di surga untukmu, kini telah diganti dengan tempat tinggal di dalam neraka buatmu.” Jabir mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Setiap hamba di dalam kuburnya dibangkitkan sesuai dengan iman yang dibawanya mati. Orang mukmin berada dalam keimanannya, dan orang munafik berada dalam kemunafikannya.

Sanad hadis ini sahih dengan syarat Imam Muslim, tetapi keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak mengetengahkannya.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ، حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ رَاشِدٍ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ، عَنْ أَبِي نَضْرَةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: شَهِدنا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِنَازَةً، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ تُبتَلى فِي قُبُورِهَا، فَإِذَا الْإِنْسَانُ دُفِنَ وَتَفَرَّقَ عَنْهُ أَصْحَابُهُ، جَاءَهُ مَلِكٌ فِي يَدِهِ مِطْرَاقٌ فَأَقْعَدَهُ، قَالَ: مَا تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَإِنْ كَانَ مُؤْمِنًا قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ فَيَقُولُ لَهُ: صَدَقْتَ. ثُمَّ يَفْتَحُ لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ، فَيَقُولُ: هَذَا كَانَ مَنْزِلُكَ لَوْ كَفَرْتَ بِرَبِّكَ، فَأَمَّا إِذْ آمَنْتَ فَهَذَا مَنْزِلُكَ. فَيَفْتَحُ لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ، فَيُرِيدُ أَنْ يَنْهَضَ إِلَيْهِ، فَيَقُولُ لَهُ: اسْكُنْ. وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ". "وَإِنْ كَانَ كَافِرًا أَوْ مُنَافِقًا يَقُولُ لَهُ: مَا تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَيَقُولُ: لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ وَلَا اهْتَدَيْتَ. ثُمَّ يَفْتَحُ لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ، فيقول له: هذامَنْزِلُكَ لَوْ آمَنْتَ بِرَبِّكَ، فَأَمَّا إِذْ كَفَرْتَ بِهِ فَإِنَّ اللَّهَ، عَزَّ وَجَلَّ، أَبْدَلَكَ بِهِ هَذَا. فَيُفْتَحُ لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ، ثُمَّ يقمَعه قَمْعَةً بِالْمِطْرَاقِ يَسْمَعُهَا خَلْقُ اللَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ، كُلُّهُمْ غَيْرَ الثَّقَلَيْنِ". فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَحَدٌ يَقُومُ عَلَيْهِ مَلَكٌ فِي يَدِهِ مِطْرَاقٌ (2) إِلَّا هِيلَ عِنْدَ ذَلِكَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ}

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Amir, telah menceritakan kepada kami Abbad ibnu Rasyid, dari Daud ibnu Abu Hindun, dari Abu Nadrah, dari Abu Sa'id Al-Khudri yang mengatakan, kami melayat jenazah seseorang bersama Rasulullah Saw., lalu Rasulullah Saw. bersabda: Hai manusia, sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kuburnya. Apabila seseorang telah dikuburkan dan teman-temannya bubar meninggalkannya, datanglah kepadanya seorang malaikat yang ditangannya memegang sebuah palu besi, lalu malaikat itu mendudukkannya, dan berkata kepadanya, "Bagaimanakah menurutmu tentang lelaki ini?” Jika dia seorang mukmin, maka ia menjawab, "Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” Maka malaikat berkata kepadanya, "Kamu benar.” Lalu dibukakan untuknya sebuah pintu menuju neraka, dan malaikat itu berkata, "Inilah tempatmu jika kamu kafir kepada Tuhanmu. Tetapi sekarang karena kamu beriman, maka inilah tempatmu, "Lalu dibukakan untuknya sebuah pintu yang menuju surga, ketika ia hendak bangkit menuju kepadanya, dikatakan kepadanya, "Diamlah kamu di sini!" Dan diluaskan baginya tempat tinggal dalam kuburnya. Jika dia seorang kafir atau seorang munafik, ketika ditanyakan kepadanya, "Bagaimanakah menurutmu tentang lelaki ini (Nabi Saw)?” Maka ia menjawab, "Saya tidak tahu, saya hanya mendengar orang-orang mengatakan sesuatu tentangnya.” Maka berkatalah malaikat itu, "Kamu tidak tahu, tidak pernah membaca, tidakpernah pula mencari petunjuk.” Kemudian dibukakan untuknya sebuah pintu menuju surga, dan malaikat itu berkata kepadanya, "Inilah tempatmu jika kamu beriman. Tetapi karena sekarang ternyata kamu kafir, maka sesungguhnya Allah Swt. telah menggantikannya untukmu dengan ini.” Lalu dibukakan untuknya sebuah pintu menuju neraka, kemudian malaikat itu memukulnya dengan palu sekali pukul, maka ia menjerit dengan jeritan yang keras, suara jeritannya terdengar oleh semua makhluk Allah Swt. kecuali jin dan manusia. Salah seorang di antara mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, tiada seorang pun yang berdiri di hadapannya seorang malaikat dengan membawa palu melainkan dia pasti ketakutan saat itu?" Rasulullah Saw. membacakan firmanya-Nya: Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu. (Ibrahim: 27)

Sanad hadis ini tidak ada masalah, karena sesungguhnya Abbad ibnu Rasyid At-Tamimi adalah seorang yang pernah diriwayatkan oleh Imam Bukhari secara maqrun (bersamaan), tetapi sebagian ulama menilainya daif.
..................

http://www.ibnukatsironline.com/2015/06/tafsir-surat-ibrahim-ayat-27.html?m=1